Sunday, June 19, 2016

Sejuta Kecewa Untuk Parpol


Dunia Hawa - Sejuta KTP rakyat Jakarta untuk mendukung Ahok menuju Pilgub DKI bukan hanya sekedar angka. Sejuta KTP tersebut merepresentasikan sikap dan harapan rakyat Jakarta. Seperti apakah itu?

Sejuta harapan yang dititipkan kepada sosok seorang Ahok. Kenapa berharap pada Ahok? Ahok adalah fenomena baru di Indonesia. Setelah sekian lama Indonesia selalu dipimpin oleh sosok pribumi muslim namun mengecewakan, Ahok hadir dengan identitas berbeda. Non-muslim dan Chinese. 

Kepemimpinan Ahok ternyata membawa banyak hal baru. Menghadirkan berbagai perubahan. Pembangunan infrastruktur yang cepat, serta budaya birokrasi yang lebih sehat. Pelayanan publiknya jauh lebih baik. PNS DKI semakin produktif dan sejahtera. 

Banyak yang puas dengan kepemimpinan Ahok. Sejuta KTP yang terkumpul dalam waktu singkat itu adalah manifestonya. Bahkan, bukan hanya warga DKI saja yang puas, warga dari provinsi lain pun ikut puas. Terbukti banyaknya dukungan yang mengalir untuk Ahok dari berbagai daerah.

Para pendukung Ahok ini akhirnya berinisiatif mengusung Ahok melalui jalur independen pada Pilkada mendatang. Mengapa harus independen? Jika bisa independen, mengapa harus bergantung pada partai? Jalur independen dipilih untuk memastikan Ahok terbebas dari intervensi kepentingan dan keterikatan pada parpol. 

Rakyat sudah muak pada parpol. Parpol di Indonesia tidak sehat. Parpol di Indonesia butuh biaya besar karena cakupannya luas. Anggaran yang diberikan negara untuk membiayai parpol bisa dikatakan minim. Sudah gitu, parpol juga kurang kreatif dalam mencari sumber dana. Selain mengharapkan dana dari negara, parpol juga memilih cara praktis. Perekrutan dan pemilihan pengurus bukan berdasarkan kredibilitasnya, tetapi berdasarkan berapa duit yang bisa disumbangkan pada parpol.

Dampaknya, para kader parpol yang duduk di kursi dewan atau yang menjabat sebagai pimpinan daerah pad ribut sendiri, kerjanya bikin masalah, tidak produktif, tidak berfungsi, oportunis, korupsi, dan hal-hal buruk lainnya. Parpol tidak bisa menampilkan figur-figur yang ideal. Inilah yang bikin rakyat Indonesia muak pada parpol.

Rakyat sudah bosan berharap pada parpol. Mereka memilih memperjuangkan harapannya sendiri, dengan cara mengusung Ahok lewat jalur independen. Harapannya, cara ini dapat meminimalisir intervensi parpol pada penyelenggaraan pemerintahan, mengurangi angka korupsi, dan memotivasi parpol di Indonesia untuk berbenah diri demi demokrasi yang lebih baik di Indonesia.

Sayangnya, parpol malah semakin memuakkan. Mereka berusaha mengganggu perjuangan rakyat itu. Berbagai cara dilakukan untuk menggagalkan usaha mereka mengusung Ahok ke Pilgub DKI melalui jalur independen.

Seharusnya parpol lebih sadar diri, mulai mengambil hati rakyat. Jika mereka benar-benar kecewa, bukan tidak mungkin angka golput menjadi 80%. Persentase ini berasal dari jumlah rakyat yang kecewa pada parpol ditambah jumlah jamaah HTI dan salafi. Sisanya yang 20% adalah antek partai.

Yaudah gitu aja sih. HIDUP GOLPUT! Eeeh gak Ding, udah tobat. Tahun 2019 pilih JOKOWI😀

[nurul indra]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment