Thursday, April 28, 2016

Menagih Janji Gubernur Jokowi


"Macet dan banjir lebih mudah diatasi jika saya jadi Presiden.."

Dunia Hawa - Maret 2014, saat itu Jokowi masih menjadi Gubernur tetapi sudah di gadang untuk menjadi Presiden. Hiruk pikuk-lah mereka yang tidak menyukainya dengan tudingan Jokowi tidak mau menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur.

Janji Jokowi untuk mengatasi macet di Jakarta sudah dilaksanakan. Ia membangun moda transportasi yg tidak bergantung hanya pada trans Jakarta, tetapi banyak lainnya spt MRT, Monorel dan Metro kapsul. 

Perencanaan itu sudah ia buat sejak ia menjadi Gubernur dan semakin mudah ia kerjakan ketika menjadi Presiden. Karena masalah macet di Jakarta bukan hanya karena warga Jakarta saja, tetapi juga Jabodetabek yang bekerja di Jakarta. Dan warga Bekasi dan Depok baru saja menikmati trans Jakarta dengan ongkos hanya 3.500 rupiah saja, kemanapun. Sedikit lebih mahal dari harga secangkir kopi di warkop kaki lima. 

Ia sudah menuntaskan janjinya dengan macet, dan sekarang ia menuntaskan janjinya untuk banjir.

Pengambil-alihan reklamasi oleh pusat adalah bagian dari pemenuhan janji Gubernur Jokowi. Reklamasi harus dilaksanakan, karena menurutnya pada 2030 seluruh Jakarta utara akan berada di bawah permukaan laut. Karena itu ia mengambil alih proyek reklamasi 17 pulai dan mengintegrasikannya dengan mega proyek Giant Sea Wall atau tanggul raksasa yang disebut juga dgn proyek Garuda.

Jokowi ingin menuntaskan masalah banjir dari akarnya langsung, bukan hanya sekedar tambal sulam yang satu saat tambal-nya akan lepas. Jadi pengambil-alihan reklamasi dari tangan Pemda ke Pemerintah pusat bukan karena menyelamatkan situasi Ahok yg terus di bully, tetapi ingin menuntaskan masalah sebenarnya yang ada yang sudah ia rencanakan sejak menjabat Gubernur DKI. 

Entah apa yang terjadi jika Jokowi tidak menjadi Presiden, tentu masalah macet dan banjir di Jakarta tidak akan pernah selesai karena dibiarkan sudah cukup lama. Yang pusing itu meng-integrasikannya dengan daerah2 sekitar karena 2 masalah besar Jakarta itu terkait langsung dengan mereka. 

Nah, untuk yang dulu nyinyir - mungkin sampai sekarang - coba review kembali nyinyiran kalian dan koneksikan dengan situasi sekarang, mungkin sudah dapat jawaban. Jokowi menuntaskan kerjanya yang ia rancang saat menjadi Gubernur ketika ia menjadi Presiden.

Mungkin pak Jokowi selalu ingat dengan pepatah bahwa janji itu adalah kutang. Kutang tidak pernah berjanji akan isinya, kecuali ia diberi semacam busa tambahan spy tampak lebih menarik bagi pemirsa. 
Kok jadi melenceng gini ya... Kurang kopi kayanya.... Kopi mana kopiii ?

[denny siregar]

Lela Fitriyani, Blogger

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment