Saturday, November 10, 2012

Hamil Sehat Berkat Makanan Organik

  You Are What You Eat. Apa yang kita makan saat ini menentukan kesehatan kita. Jika ibu sedang hamil, maka janin pun mendapat manfaat dari asupan yang sehat. Karenanya, dokter amat menganjurkan ibu hamil untuk meningkatkan kualitas pangannya. 

Pertama, tentu saja dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang nutrisinya mencukupi kebutuhan. Kedua, menyeleksi dan menjauhi asupan yang tidak perlu dan bersifat racun bagi janin. Contohnya pengawet, pewarna, penyedap rasa, juga zat-zat yang ditambahkan di perkebunan yaitu senyawa kimia pestisida, dan di peternakan yaitu senyawa antibiotik ataupun hormon dalam pakan ternak. 

Bagaimana caranya menghindari itu semua? Memang tidak mudah, karena kita sudah sangat tergantung pada bahan pangan yang disediakan pasar. Namun, kini muncul gerakan untuk kembali mengonsumsi bahan pangan yang diolah secara alami dan bebas bahan kimia yang hasilnya disebut pangan organik. Meski asupan ibu hamil tidak 100% organik, paling tidak sudah ada upaya untuk menekan asupan zat yang tidak perlu. 


Selain bebas dari bahan kimia beracun, pangan organik pun memiliki berbagai kelebihan lainnya dibanding yang nonorganik.
* Buah dan sayuran memiliki kadar vitamin C lebih tinggi. Begitu pula kandungan makro mineral seperti kalsium dan fosfor, serta mikro mineral seperti magnesium, zat besi dan krom.
* Kandungan antioksidannya 50% lebih tinggi dibanding sayuran nonorganik.
* Asam salisilat sayuran organik lebih rendah. Perlu diketahui, asupan asam salisilat berlebihan dapat mengeraskan dinding pembuluh darah dan menyebabkan kanker saluran pencernaan.
* Susu organik memiliki jumlah vitamin E (alfa tokoferol) 50% lebih tinggi. Kandungan vitamin A-nya 75% lebih tinggi, sementara antioksidan (lutein dan zeaxanthine) 2-3 kali lebih tinggi.
* Kandungan asam lemak omega 3-nya lebih baik. Unsur ini penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak janin dan anak-anak.
Jadi, selain lebih sehat karena bebas senyawa pestisida, pangan organik juga memiliki kandungan zat gizi yang relatif tinggi.

MANFAAT PLUS
Kalau kita mampu menekan drastis jumlah zat racun yang masuk ke dalam tubuh, tentu sel-sel tubuh ibu dan janin akan lebih sehat. Bahkan jika pangan organik sudah dikonsumsi sejak perencanaan kehamilan, kondisi tubuh ayah dan ibu menjadi lebih prima. Bukankah tubuh yang sehat kemungkinan besar menghasilkan “bibit” yang lebih berkualitas?
Bagi janin sendiri, inilah manfaat plus pangan organik:

* Memicu pertumbuhan otak janin
Mengingat organ-organ tubuh terpenting pada janin mulai dibentuk di trimester pertama kehamilan, mau tidak mau ibu hamil harus memerhatikan betul makananannya. Semua zat gizi yang diperlukan harus tercukupi hingga proses tumbuh kembang janin optimal. Kekurangan zat gizi di rentang usia ini akan berdampak negatif pada perkembangan otak janin. Sementara di trimester kedua, pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat. Ibu hamil perlu mengonsumsi menu yang sehat dan berkualitas agar pertumbuhan janinnya optimal. Demikian pula di trimester ketiga, ibu hamil tetap mesti memerhatikan asupan makanan yang baik dan berkualitas demi buah hatinya yang tak lama lagi akan lahir.

Sayur dan buah-buahan organik banyak mengandung asam folat. Zat ini merupakan salah satu vitamin B kompleks yang berperan dalam pembentukan kerangka otak janin. Defisiensi atau kekurangan asam folat akan menyebabkan tubeneuralis dimana ubun-ubun jadi lembek, tengkorak otak tak tertutup rapat atau lainnya. Selain itu, ibu hamil juga membutuhkan lemak sebagai sumber kalori. Adapun asam lemak yang diperlukan dalam perkembangan janin antara lain:

- MUFA (Monounsaturated Fatty Acid/asam lemak tak jenuh tunggal) yang lebih dikenal dengan nama asam lemak Omega 9.
- PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid/asam lemak tak jenuh ganda). Ada dua jenis yaitu Omega-3 dan Omega-6. Keduanya dibutuhkan dalam perkembangan otak dan kecerdasan karena membantu fungsi neurotransmitter saraf-saraf di otak. Suplai kedua asam lemak itu sangat diperlukan ibu hamil guna menunjang pertumbuhan dan perkembangan otak janin. Itulah mengapa ibu hamil mesti mengutamakan makanan berkualitas.

* Memengaruhi berat badan janin
Bahan makanan untuk ibu hamil harus terdiri atas sumber energi yaitu karbohidrat, protein dan lemak, selain zat pengatur berupa vitamin dan mineral. Yang jelas ibu hamil jangan sampai kekurangan energi, karenanya karbohidrat sangatlah penting. Yang juga tidak boleh diabaikan adalah kandungan protein sebagai zat pembangun. Zat ini amat berperan menambah berat badan janin. Kalau ibu hamil mengonsumsi makanan bermutu, pasti tak ada masalah dengan berat badannya sewaktu dilahirkan.

* Minimalkan risiko lahir prematur
Salah satu hal yang diduga menjadi penyebab bayi-bayi lahir prematur adalah lemah/buruknya kondisi rahim. Bisa jadi karena ada kelainan genetik, hambatan medis lainnya atau rendahnya kualitas asupan zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil. Bayi akan lahir prematur bila konsumsi makanan yang melalui plasenta tak mencukupi kebutuhan gizi sang ibu. Kalau si ibu hamil diharuskan mengonsumsi 2.000 kalori per hari, tentu akan bermasalah bila hanya mengonsumsi sekitar 1.500-1.750 kalori per hari. Nah, makanan organik yang kaya kandungan zat-zat gizinya diharapkan bisa meminimalkan risiko lahir prematur.
Bagi ibu sendiri, pangan organik pun mampu berfungsi sebagai “pembersih” tubuh. Ia bekerja membersihkan darah, membuang racun yang menumpuk dalam sel sekaligus membantu regenerasi sel-sel baru. Tak berlebihan bila makanan organik berperan dalam membantu proses pertumbuhan dan pemulihan tubuh saat mengalami gangguan. Disamping itu dengan terbiasa mengonsumsi makanan yang aman, seimbang kualitas dan jumlahnya, ibu bisa terhindar dari anemia, hipertensi, dan sebagainya.

TIP
* Pilih produk organik seperti sayuran dan buah-buahan yang memang telah memiliki label yang jelas. Antara lain yang mencantumkan sertifikat organik pada kemasannya.
* Pilih yang tampilan fisiknya baik, bersih, sekaligus memiliki rasa, bau, tekstur dan warna yang tak menyimpang.
* Cucilah pangan organik dengan air yang mengalir beberapa kali lalu bilaslah sampai benar-benar bersih.
* Rebus air sampai mendidih terlebih dulu, baru masukkan sayuran selama beberapa saat. Terlalu lama mendiamkan pangan organik dalam rebusan air mendidih sangat mungkin akan merusak kandungan berbagai vitamin dan mineralnya.
* Sepetak tanah di depan atau belakang rumah barangkali bisa dimanfaatkan untuk menanam buah. Jika merawatnya menggunakan pupuk organik (kompos) tanpa sentuhan insektisida dan pestisida, maka jadilah ia makanan organik.

sumber : Tabloid Nakita

Artikel Terkait