Tuesday, March 7, 2017

Mungkin Ahok Satu-Satunya yang Tidak Terlibat Korupsi e-KTP


DUNIA HAWA - Kamis (09/03/17) akan dimulai persidangan korupsi e-KTP dengan tersangka Sugiharto dan Irman. Sugiharto adalah mantan Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Sedangkan Irman adalah mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri. Irman dan Sugiharto dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 (UU Tipikor) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat 1 KUHP. KPK menyebut dugaan korupsi proyek e-KTP pada tahun 2011-2012 merugikan negara hingga Rp.2,3 triliun.

Sidang yang akan dipimpin Hakim John Halasan Butar-Butar beserta Franki Tambuwun, Emilia, Anshori, dan Anwar.

“Majelis hakim yang menyidangkan, John Halasan Butar-Butar, Franki Tambuwun, Emilia, Anshori, dan Anwar,” begitu yang disampaikan Yohanes Priana, Humas Pengadilan Tipikor saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (3/3/2017) kepada Liputan6.

Sidang ini akan sangat mengejutkan karena akan banyak nama besar turut disebutkan dalam dakwaan tersebut. Bahkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo mengatakan mudah-mudahan tidak terjadi goncangan politik yang besar akibat dari penyebutan nama-nama tersebut.

“Ya mudah-mudahan tidak ada guncangan politik yang besar karena namanya yang disebutkan banyak sekali,” lanjut Agus.

Siapa-siapa nama besar yang akan disebut pada persidangan tersebut tidak diungkap oleh Agus Raharjo, Dia hanya menyatakan silakan lihat dan dengarkan pada sidang yang akan digelar pada hari Kamis (09/03/17) ini.

Seperti kita ketahui ada beberapa nama besar yang turut diperiksa sebagai saksi, mereka adalah mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, mantan Ketua DPR Ade Komarudin, Menkumham Yassona Laoly, Ketua DPR Setya Novanto. sumber .

Dari sekian banyak nama besar yang akan disebutkan nanti apakah salah satunya adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)? Karena Ahok adalah mantan anggota Komisi II DPR periode 2009-2014 yang membahas masalah e-KTP ini.

Ketika hal ini ditanyakan langsung kepada Ahok, Ahok  mengatakan bahwa dirinya justru yang menolak keras dengan rencana proyek e-KTP ini. Karena menurut AHok, e-KTP bisa diintegrasikan dengan kartu ATM bank daerah, sehingga semua biaya bisa dibebankan langsung ke bank penerbit dan tidak menggunakan biaya APBN. Ahok juga menegaskan bahwa Kartu Mahasiswa saja bisa diintegrasikan dengan kartu ATM kenapa KTP tidak bisa, toh semua data pribadi ada pada bank yang bersangkutan.

“Saya paling keras menolak e-KTP. Saya bilang pakai saja Bank Pembangunan Daerah, semua orang mau bikin KTP pasti ada rekamannya kok. Saya bilang ngapain habisin Rp 5-6 triliun,” jawab Ahok ketika ditanya detik.com.

Dan secara logika adakah pihak pemegang proyek e-KTP akan memberikan uang ucapan terima kasih kepada anggota Komisi II DPR yang secara tegas menolak pengadaan proyek e-KTP ini? Kalau saya sih sorry-sorry saja. Masak mau memberikan ucapan terima kasih kepada orang yang sudah menolak kita.

Ahok juga mengatakan siapa yang berani memberi dirinya uang, karena akan langsung dilaporkan Ahok ke KPK. Nah lo!

“Saya nggak tahu (ada bagi-bagi duit atau tidak), yang pasti uang perjalanan dinas lebih sehari dua hari saja saya kembalikan kok. Kamu cek saja. Perjalanan dinas nggak sesuai harinya saya balikin. Uang yang tidak dipotong pajak pasti ini uang nggak bener. Orang sudah tahu siapa Ahok kok, siapa berani kasih duit gue. Langsung gua (saya) lapor KPK,” ujar Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017) kepada detik.com.

Saya pribadi sangat salut dengan integritas dari Ahok, karena dari semula dia sudah berkomitmen untuk tidak korupsi. Dan hal tersebut terus dijaganya sampai sekarang. Bahkan singkatan BTP pun diartikan Ahok sebagai Bersih, Transparan dan Profesional. Oleh karena itu, mungkin Ahok merupakan satu-satunya yang tidak terlibat dalam pusaran mega korupsi proyek e-KTP ini.

Tentu orang ini yang harus kita perjuangkan mati-matian untuk terus membangun Jakarta, bahkan untuk Indonesia sekali pun akan tetap kita dukung, karena untuk orang seperti Ahok ini sangat langka di Indonesia. Dan mudah-mudahan Ahok akan tetap seperti sekarang ini. Peduli pada masyarakat kecil, Bersih dari korupsi dan keras serta tegas kepada kesewenang-wenangan.

Salut

@daniel setiawan


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment