Sunday, November 4, 2012

Ibu Hamil Wajib Mewaspadai Infeksi Streptococcus


  Ancaman infeksi Grup B Streptococcus (GBS) pada ibu-ibu hamil makin banyak. Satu dari 4 perempuan bisa membawa bakteri ini lewat vagina meskipun tidak disadari gejalanya. Ibu yang terkena infeksi ini juga bisa menularkan bakteri tersebut ke bayinya.
 
Bayi bisa terinfeksi bakteri ini selama masih dalam kandungan. Jika sang ibu memiliki gejala infeksi ini, sebaiknya waspadalah dan lakukan tindakan secepatnya.

Bakteri ini dapat dideteksi pada vagina atau dubur selama kehamilan, atau bisa juga melalui urin ibu. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada semua ibu hamil untuk melihat apakah mereka membawa bakteri GBS, sehingga pencegahan bisa dilakukan.

Beberapa perempuan rawan melahirkan bayi secara prematur (sebelum 37 minggu) yang disebabkan oleh infeksi bakteri GBS, karena pecahnya ketuban (lebih dari 18 jam) atau juga karena demam tinggi (lebih dari 38 derajat celcius). Prematur dan berat badan bayi yang rendah lebih berisiko terkena GBS, seperti di kutip dari
BBC News.

GBS adalah penyebab infeksi paling umum yang mengancam kehidupan bayi yang baru lahir di Inggris. GBS bisa menyerang lebih awal dalam waktu 6 hari pertama kelahiran, atau setelah 6 hari kelahiran. Biasanya serangan di awal lebih sering terjadi dibandingkan dengan serangan di akhir.

Setiap tahun diperkirakan 700 bayi mengalami pneumonia, meningitis, atau septicaemia sebagai akibat dari infeksi dan satu dari bayi tersebut meninggal.

Belum dapat diketahui apa yang menyebabkan beberapa bayi lebih rentan terinfeksi bakteri ini daripada bayi yang lain. Bayi akan diberikan antibiotik jika menunjukkan gejala sakit atau yang memiliki faktor risiko besar juga diberikan antibiotik, meskipun bayi dalam keadaan sehat. Antibiotik ini diberikan dengan cara suntik bukan melalui oral.


GBS sulit untuk dimusnahkan, tetapi jika perempuan tersebut mengetahui bahwa dia berisiko tinggi terinfeksi, maka dapat diberikan antibiotik penguat darah. Hal ini biasanya cukup untuk mencegah infeksi dari ibu ke bayi.


Didalam rahim, bayi hidup dengan lingkungan yang steril, tapi jika air ketuban sang ibu pecah maka air tersebut akan masuk ke lingkungan bayi bersama dengan bakteri dan virus, sehingga bayi akan terinfeksi untuk pertama kalinya.

sumber : shutterstock.com

Artikel Terkait