Monday, April 3, 2017

Timses Anies-Sandi tak Setuju dengan Usulan FPI? Terkait Jakarta Bersyariah


DUNIA HAWA - Aneh bin ajaib. Awalnya Anies Sandi sepakat bakal merealisasikan program seratus hari kerja yang mengusung tema ‘Jakarta Bersyariah’.

Konsep Perda Jakarta bersyariah itu tak lain merupakan usulan dari ormas FPI dan ormas milik kaum bumi datar lainnya. Bahkan calon wakil gubernur Sandiaga Uno juga pernah menjanjikan ke warga DKI Jakarta soal konsep wisata syariah, Sandiaga Uno mengatakan jika dirinya terpilih bakal membuat wisata bersyariah.

“(Konsep syariat) sangat mungkin diterapkan di DKI. Di program OK OCE (One Kecamatan One Center for Entrepreneurship) ini ada pilar bahwa meminjam uang itu berbasiskan syariat. Pola kerja samanya juga berbasiskan syariat, bagi hasil,” kata Sandi

Tentu saja ini menimbulkan pertanyaan yang besar, mengapa bisa Sandiaga Uno mengeluarkan statement seperti ini? Kemungkinan yang paling besar adalah ingin menarik simpati umat Islam. Para kaum bumi datar pun menyambut dengan gembira.

Sebelumnya Sandiaga juga pernah mengeluarkan konsep pariwisata Syariah. Kalau hanya pariwisata biasa sih masih tidak apa-apa, tapi yang ini adalah pariwisata malam. Mendengar kata pariwisata malam saja sudah terdengar kotor, pariwisata kok malam? Ini pariwisata atau ‘pariwisata’? Konotasinya beda, mengapa tidak pagi atau siang saja?

“Saya agak jadi bahan tertawan karena meluncurkan konsep pariwisata malam berbasis syariah. Mereka langsung gambar-gambar kolam cetek tempat berendam itu,” kata Sandiaga

“Kalau kita di Turki jam 10 malam akan  dijemput oleh tour operator untuk menyaksikan tari-tarian sufi. Tariannya itu isinya mengagung-agungkan asmaul husna,” ujar Sandi.

Sandi menilai konsep yang sama bisa diterapkan di Jakarta.

“Kita banyak tari-tarian yang bisa dikemas untuk wisata seperti tari saman, tari lilin, tari piring bisa dikemas sebagai sebuah alternatif wisata,” kata Sandi.

Sandiaga memang aneh, bila menginginkan tarian sebaiknya tidak perlu dikemas dengan konsep Islami. Menurut saya ini hanya janji politik Sandiaga yang ditujukan kepada umat kaum bumi datar.

Timses Anies Sandi menolak konsep Jakarta Bersyariah?


Baru-baru ini tim sukses Anies Sandi menolak konsep Perda Jakarta bersyariah. Penolakan konsep Perda Jakarta bersyariah tersebut dibuktikan dengan penolakan pemasangan spanduk yang berada dibeberapa titik. Katanya ada sekitar 100 spanduk yang dipasang.

Timses Anies Sandi mengatakan bawah katanya pemasangan spanduk 100 hari kerja Perda Jakarta bersyariah itu bukan dilakukan oleh mereka. Mereka menilai pemasangan spanduk Jakarta bersyariah itu merupakan bentuk dari kampanye hitam atau black campaign.

Mereka juga menilai pemasangan spanduk itu bagian dari sebuah fitnah yang ditujukan kepada pasangan Anies Sandi.

Timses Anies Sandi bakal lapor ke Bawaslu


Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menemukan spanduk yang berisi fitnah terhadap pasangan nomor pemilihan tiga itu. Spanduk tersebut ditemukan di beberapa titik di Jakarta.

Spanduk tersebut bertuliskan “Program 100 Hari Gubernur DKI Jakarta, Wujudkan Jakarta Bersyariah” dan “Bersama Umat Tegakan Syariat Islam di Jakarta, Selangkah Lagi Menuju Kemenangan”.

Spanduk tersebut memuat foto Anies-Sandi dan sejumlah ulama termasuk pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Ketua tim hukum Anies-Sandi, Agus Otto menegaskan, spanduk tersebut merupakan fitnah. Pasalnya, tim Anies-Sandi tidak pernah membuat dan memasang spanduk tersebut.

“Total lebih dari 100 (spanduk), dan sekarang masih penghitungan. Di Jakarta Barat paling banyak, di seluruh DKI ada,” kata Agus di Posko Cicurug, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).

Agus menjelaskan, pihaknya akan melaporkan temuan itu ke Bawaslu DKI Jakarta. Sebab, menurut Agus, itu merupakan bentuk kampanye hitam.

“Setiap spanduk yang dicopot di tingkat kecamatan kami laporkan ke Panwascam dan kami akan melaporkannya ke Bawaslu DKI juga,” kata Agus. Sumber : Kompas.com

Cari Kambing Hitam


Tentu saja kita heran (sambil geleng-gelengkan kepala) dengan manuver konyol timses Anies Sandi. Sebab mereka klaim bahwa yang memasang spanduk yang berisi 100 hari kerja “Jakarta Bersyariah” bukan mereka. Mereka bakal mencari kambing hitam.

Membuat masalah sendiri dan menyakiti diri sendiri lalu menyalahkan diri sendiri juga. Maksudnya kubu Anies Sandi mau mencari kambing hitam terkait pemasangan spanduk tersebut.

Tak menutup kemungkinan juga mereka bakal menuduh pendukung Ahok Djarot sebagai dalang dibalik pemasangan spanduk misterius tersebut. Padahal saya yakin bahwa yang memasang spanduk misterius itu bisa saja merupakan kelompok mereka sendiri. Siapa lagi kalau bukan ormas yang suka teriak-teriak NKRI Bersyariah.

OK OCE? Sekian dulu.


@saeun muarif


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment