Thursday, April 6, 2017

Sunnah Rasul Seks Malam Jumat


DUNIA HAWA - Media sosial seringkali marak dengan tanda pagar #sunnahrasul di malam Jum’at. Konon seks di malam Jum’at itu sunnah Rasul, anjuran Rasulullah Muhammad saw. Benarkah ada riwayat hadis yang mengajurkan seperti itu?

Seks Malam Jum'at dalam Hadis
Awy A. Qolawun atau yang biasa disapa Gus Awy keberatan sunnah Rasul menjadi konotasi seks secara umum. Alumnus Masyru’ Al-Maliky, Rusyaifah, Makkah ini menuliskan pendapatnya di buku Dari Jilboobs Hingga Nikah Beda Agama (Nourabooks, 2015).

“Memprihatinkan. Mengkonotasikan seks, apalagi secara umum dengan sunnah begitu saja merupakan penghinaan terhapap Junjungan,” kata pria yang mengabdi di Pondok Pesantren Nuur Al-Anwar Parengan, Lamongan, Jawa Timur. Maksud Junjungan adalah Rasulullah Muhammad saw.

Hadis yang sering dipakai sebagai dalil seks malam Jum’at adalah berikut ini

“Barangsiapa (yang menggauli istrinya) sehingga mewajibkan mandi pada hari Jum’at kemudian diapun mandi, lalu bangun pagi dan berangkat (ke masjid) pagi-pagi, dia berjalan dan tidak berkendara, kemudian duduk dekat imam dan mendengarkan khutbah dengan seksama tanpa sendau gurau, niscaya ia mendapat pahala amal dari setiap langkahnya selama setahun, balasan puasa dan shalat malam harinya.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)


Gus Awy menjelaskan bahwa hadis tersebut pada kitab fikih ditemukan dalam bab “Sunnah mandi Jum’at” bukan bab “Pernikahan” Sebagian ulama, seperti yang dijelaskan Al Ghazali menganjurkan untuk sekalian seks malam Jum’at, agar mandinya sekalian. “Jadi mandi jinabat sekaligus mandi untuk hadir pada Shalat Jum’at. Penekanan pada mandi, bukan seksnya,” 

Sunnah yang benar di malam Jumat itu menurut Gus Awy adalah banyak-banyak baca shalawat dan baca Qur’an surah Al Kahfi. Tidak ada kesunnahan untuk seks malam Jumat. Hubungan seks antara suami dan istri bisa di malam apa saja. 

@koko nata


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment