Sunday, June 12, 2016

Tuhan Dalam Masjid 1 Triliun


Dunia Hawa - Bandung akan punya masjid di daerah Gedebage di atas tanah 25 hektar senilai total 1 triliun.

Sungguh mengagumkan penghambaan yang dilakukan oleh Gubernur Jabar kepada Tuhan. Betapa Tuhan diagungkan, dibangunkan tempat yang mewah dan semua itu dianggarkan melalui APBD. 

Pak Aher tidak ingin Tuhan ada di tempat tempat kumuh di Jawa Barat, dimana banjir sungguh memprihatinkan. Beliau juga tidak ingin Tuhan ada di desa desa di Jabar yang tidak punya fasilitas MCK. Apalagi Tuhan kok bisa-bisanya dihadirkan di sampah sampah yang menggenang. Itu tidak boleh. Tuhan begitu agung sehingga harus dibangunkan tempat yang agung pula.

Kenapa Tuhan harus dibangunkan tempat yang agung?

Tentu supaya mudah berdoa dan meminta ketika ada masalah. Tuhan harus di datangi, di tangisi, di teriakkan nama-Nya supaya keluar dan membantu rakyat Jabar. Tidak perlu banyak rencana, penataan kota apalagi pembangunan sarana karena semua itu hanya rencana manusia saja. Berdoa dan semua masalah selesai...

Mendagri pernah mengatakan, " Aher jangan sibuk dengan proyek mercusuar. Setengah rakyat Jabar tidak punya MCK.. " 

Pak Mendagri ini tahu apa? Rakyat Jabar tidak pernah mengeluh mereka tidak punya MCK. Mereka menerima karena ini bagian dari takdir Tuhan. Takdir Tuhan-lah yang membuat mereka mandi, cuci dan beol di tempat sembarangan. Aher tidak mungkin mengubah takdir itu. Apalagi kang Deddy yang kerjanya nangis melulu. Terimalah nasib ini sebagai bagian dari keimanan....

Kalau banjir, tinggal berdoa, " Tuhan, turunkanlah hujan.. tapi jangan lebat lebat ya. Standard ajah. Kalau di daerah sini, hujannya sekian. Di daerah sana, hujannya kalau bisa sekian.." 

Apakah Tuhan bisa disuruh-suruh untuk mengabulkan? 

Tentu tidak bisa karena Tuhan tidak akan mampir di masjid yang biasa biasa saja. Harus masjid bintang 5. Karena itu dibangunlah masjid senilai 1 triliun supaya Tuhan mau istirahat disana dan bisa diminta-mints untuk mengabulkan doa.

Jadi kita harus mengapresiasi langkah langkah strategis yang gemilang ini. Sulit bisa berfikir secerdas ini kalau tidak taat dan shalat tidak pernah telat. 

Karena itu saya langsung malu ketika mendengar berita itu. Bagaimana tidak, saya hanya bisa menyediakan Tuhan dalam secangkir kopi. Ah, sungguh jauh perbedaannya. Semoga Tuhan tetap mau mampir di tempat saya.

" Denny, ada satu Tuhan lagi yang harus kau panggil ketika kau susah.. "
" Oh, siapakah ia gerangan ya, Tuhan?"

" Dia.... adalah Tuhan di seberang jendela..."

[dennysiregar.com]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment