Sunday, June 12, 2016

Edisi Peraturan di Bulan Ramadhan


Dunia Hawa - Belakangan ini saya perhatikan sebagian dari masyarakat kita ini dalam beribadah kepada Tuhan yang maha esa, semakin kesini kok malah tidak semakin kesana.

Ini bisa menjadi salah satu contoh dan masalah yang sedang dan terus berkembang dalam masyarakat Islam di Indonesia. Ajaran puasa yang indah di bulan suci Ramadhan, pada akhirnya dinodai oleh kelakuan manusia-manusia yang merasa sekali lagi, “merasa” sebagai pemilik bulan Ramadhan.

“Merasa” sebagai penerima mandat dari Tuhan untuk melakukan hukuman atas orang yang tidak berpuasa. Sebagai catatan, sebenarnya dari mana-sih munculnya sikap “merasa” itu?

Padahal sudah jelas, menurut ajaran Islam bahwa berpuasa itu hanya karena Allah. Puasa itu hanya demi Tuhan semata. Orang yang mau puasa atau tidak mau puasa urusannya hanya dengan Tuhan semata. Hitung-hitungannya hanya dengan Allah saja.

Sekarang setiap bulan Ramadhan, orang Islam mainstream terkadang suka mengeluarkan istilah ‘hormatilah orang yang sedang berpuasa.’ Dengan kata lain, paling tidak, setiap tahunnya orang yang sedang berpuasa minta dihormati.

Saking seringnya digembar-gemborkan permintaan ‘minta dihormati selama bulan puasa’ maka kemudian bentuk penghormatan itu dituangkan dalam peraturan atau UU yang sistematik, yang seakan-akan berasal dari ajaran Islam yang dibawa oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Heran... menghukum orang yang terpergok makan saat puasa, apakah sudah tidak ada cara lain lagi yang lebih santun?
Apakah ada Perda ( Peraturan daerah ) dari Nabi?

Pertanyaannya bagaimana jika yang lagi sedang makan itu orang Non Muslim?
Apa masih tetap dihukum?


[moh perdana fedzyan syah

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment