Sunday, November 11, 2012

Vit D Berkaitan Dengan Berat Badan Bayi


Tidak salah jika selama kehamilan, seorang wanita disarankan untuk banyak mengkonsumsi vitamin D yang bisa didapat dari meminum susu atau suplemen. Studi yang dilakukan oleh tim dari McGill University, Kanada atas 300 wanita hamil menunjukkan konsumsi vitamin D selama kehamilan erat kaitanya dengan berat badan bayi saat dilahirkan.

Karena jika seorang wanita hamil hanya sedikit mengkonsumsi vitamin D maka akan membuat bayi yang dilahirkan juga akan memiliki berat badan yang ringan.

Bagi para periset dari McGill University, seperti yang dipublikasikan melalui `the Canadian Medical Association Journal` menemukan bahwa vitamin D memiliki peran penting dalam perkembangan janin.

Kepada 300 wanita hamil yang dilibatkan dalam penelitian ini, tim memberikan sebuah kuesioner yang harus dijawab.

Pertanyaan berupa diet dan gaya hidup para wanita hamil termasuk berapa banyak susu yang mereka konsumsi dan jumlah suplemen saat mereka menjalani masa kehamilan.

Susu banyak mengandung protein, riboflavins dan kalsium yang merupakan sumber dari vitamin D. 


Selain susu, vitamin D bisa didapat secara alami dari pancaran sinar matahari. Dengan kondisi seperti itu masih banyak orang yang mengalami kekurangan vitamin D dan mereka sulit mendapatkan vitamin D dari sumber makanan sekalipun.

Pada penelitian atas 300 wanita hamil ini, tim periset menemukan fakta bahwa para wanita yang setidaknya mengkonsumsi 250 ml susu setiap harinya memiliki jumlah vitamin D dan protein yang dianggap kurang bila dibandingkan dengan wanita hamil yang mengkonsumsi diatas jumlah 250 ml.

Setiap konsumsi tambahan 250 ml susu setiap harinya, tim mencatat ada kenaikan 41 gram pada berat badan bayi saat dilahirkan.

Jika kurang maka, sang wanita akan melahirkan bayi yang berat badanya kurang.
Konsumsi vitamin D untuk setiap satu mgram akan memiliki kaitan kenaikan berat badan bayi saat dilahirkan sebanyak 11 gram.

Sementara tingkat protein dan kalsium tidak ditemukan kaitanya dengan berat badan bayi.
Dalam paparanya melalui `the Canadian Medical Association Journal` ini para peneliti menyatakan kekuatiranya dengan semakin meningkatnya para wanita yang membatasi konsumsi susu selama kehamilan.

Menurut para peneliti, tindakan para wanita hamil itu tidak bisa disalahkan karena mereka melakukanya dengan sejumlah alasa termasuk untuk membatasi tingkat lactosa dan melindungi bayi dari alergi.

Dengan pertimbangan itulah, tim periset masih menyakini bahwa susu dan vitamin D sanagt penting sebagai nutrisi selama kehamilan termasuk untuk perkembangan sang anak nantinya.
Temuan tim dari McGill University ini mendapatkan dukungan dari Professor Bruce Hollis yang merupakan periset asal `Medical University of South Carolina` (AS).

Pada jurnal yang sama Profesor Bruce Hollis, melihat vitamin D sangat erat kaitanya denagn `neurodevelopment`, fungsi kekebalan dan kemungkinan terjadinya penyakit kronis.
“Penelitian ini sangat penting karena mampu menunjukan keuntungan dari vitamin D,’ ujar Profesor Hollis.

Sebuah penelitian menyebut berat badan yang rendah saat bayi dilahirkan akan berkaitan dengan penyakit diabetes yang akan dialami oleh anak dikemudian hari.

Hubungan konsumsi vitamin D dengan berat badan bayi saat dilahirkan sebelumnya juga pernah disoal hanya saja penelitian sebelumnya menyebut bahwa konsumsi vitamin D selama kehamilan akan membuat anak memiliki kesehatan tulang yang kuat dikemudian hari.

Sumber: JakNews.com

Artikel Terkait