Tuesday, February 14, 2017

Antasari Berkicau, SBY dan Hary Tanoe Tuai Badai

DUNIA HAWA - Tanggal 14 Februari 2017 adalah hari tenang terakhir sebelum pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Warga Jakarta bahkan seluruh rakyat Indonesia menunggu-nunggu momen pemilihan gubernur DKI. Pilkada DKI besok adalah pilkada paling fenomenal di Indonesia. Begitu hingar bingar serasa Pilpres. Yang dag dig dug bukan hanya para calon gubernur dan wakilnya, tetapi merembet kepada para pendukung. Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia berharap bahwa tanggal 15 Februari segera berakhir dan diketahui siapa pemenangnya. Pilkada DKI memang menguras perhatian dan emosi masyarakat hingga ada kesan rakyat mulai jenuh dan muak melihat tingkah para politikus munafik yang melakukan manufer-manufer tidak pantas.


Saat semua perhatian tertuju pada persiapan pilkada esok hari, ternyata ada kejutan besar hari ini. Hal yang meskipun sudah sedikit banyak bisa kita perkirakan tapi tidak kita sangka akan terjadi tepat sehari sebelum pilkada DKI. Adalah pelaporan yang dilakukan oleh Antasari Azhar (mantan ketua KPK) dan adik Nasrudin Zulkarnaen. Berkait dengan dugaan kriminalisasi pemerintahan terdahulu terhadap mantan ketua KPK Antasari Azhar.

Kemelut yang terjadi antara Antasari Azhar ternyata tidak hanya menyangkut mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi juga menyeret beberapa orang yang sebelumnya tidak diketahui masyarakat. Masyakarat kembali terhenyak dengan pengakuan Antasari di wawancara live dengan Metro TV. Terungkap bahwa konglomerat Hary Tanoe juga mempunyai andil dalam drama kriminalisasi terhadap Antasari.

Antasari menyatakan bahwa SBY telah mengutus Hary Tanoe untuk menemuinya dan meminta untuk tidak menahan besan dari presiden saat itu yang disebut konglomerat tersebut dengan kode Cikeas. Seluruh Indonesia pun tahu siapa yang dimaksud dengan Cikeas. Siapakah aktor yang mampu menyuruh seorang konglomerat sekelas Hary Tanoe sebagai mediator? Tentu kita semua mahfum. Pastilah bukan hanya sekedar orang biasa.

Segera setelah pelaporan dan wawancara Antasari yang menyebut nama konglomerat Indonesia tersebut, hanya selang beberapa jam kemudian saham-saham MNC Group rontok. Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) tercatat turun 4,07 persen. Saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) terpantau turun 2,14 persen. Sementara saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) tercatat turun 6,18 persen. Anomali terjadi untuk saham PT MNC Land Tbk (KPIG) yang naik 9,23 persen. Sedangkan saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) terpantau ditutup pada posisi tetap di level 1.025. Penurunan saham memang belum tentu disebabkan oleh pernyataan Antasari, tapi patut diduga sedikit banyak ada kaitannya.

Sedangkan dengan SBY, saya yakin para pembaca sudah hafal dengan reaksi mister mantan. Apalagi kalau buat curhat mencuit di twitter. Berikut beberapa cuitan SBY:

Antasari fitnah saya agar Agus – Silvy kalah di Pilgub.

Ini adalah cuitan bodoh bin somplak. Tanpa ada pelaporan Antasari pun Agus – Silvy bakal kalah. Kekalahan tersebut adalah akibat dari kesomplakan pasangan Agus-Silvy sendiri yang senang mengapung.

Grasi Antasari digunakan untuk menjatuhkan SBY

Ke Geer an. Di Cikeas ada kaca yang gede nggak? Siapa situh? Hanyalah seorang mantan yang tidak bisa move on. Antasari berhak untuk mendapatkan keadilan, itulah yang penting.

Ada yang berkuasa di belakang Antasari.
Tentu saja ada. Siapapun yang berdiri dalam kebenaran akan mendapatkan perlindungan dari yang paling berkuasa di dunia. Siapa? Dialah Tuhan YME.

Saat ini tampaknya rakyat masih harus berkutat dengan drama yang berseri-seri. Mengenai orang-orang yang mempunyai pengaruh dan uang untuk mengharu birukan keadaan dan emosi. Di waktu yang akan datang masyarakat akan dipaksa mengikuti episode kehidupan seorang mantan presiden dan juga konglomerat terkenal di Indonesia. Konglomerat yang mulai mempersiapkan diri untuk mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia di 2019.

Waktu akan membuktikan apakah kemunafikan dan kebohongan, kebobrokan moral serta kebengisan pemerintahan masa SBY akan terpampang nyata di hadapan kita, ataukah mungkin akan tenggelam dan terkubur lagi dengan pengaruh dan kekuasaan uang.

Siapkan tikar dan kita tunggu episode selanjutnya.

@aan august


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment