Saturday, February 18, 2017

Anies Baswedan, Mantan Menteri yang Berhasil "Menggagalkan" Rencana Besar Presiden

DUNIA HAWA - Tiba-tiba saja ide itu melintas di pikiran Presiden Jokowi. Konfirmasi dari Madame Tussauds dari Hongkong untuk  datang ke Jakarta guna pembuatan replika dari artis dan politisi, mereka-mereka yang dulu pernah dengan  kompak meneriakkan: "Katakan tidak pada korupsi!"

Di benak Presiden, replika para pesohor itu nantinya akan  dipajang di pintu gerbang Kompleks New Hambalang, sebuah proyek mangkrak yang rencananya akan dibangun kembali dengan konsep baru oleh Presiden Jokowi.  


Replika itu akan benar benar meniru dengan  persis: lakon, mimik dan gestur pemeran aslinya. Tentu dibarengi dengan audio versi orisinil "Katakan Tidak Pada Korupsi," untuk menyambut setiap tamu  yang kelak datang ke New Hambalang, baik sebagai pelancong, pelajar, mahasiswa, masyarakat umum hingga pejabat dan tamu negara.

Dalam ide yang terlintas di benak Presiden, gedung yang ada dan terbengkalai sekarang akan dibiarkan  demikian adanya dan menjadi  diorama raksasa tentang akibat dari  perilaku korupsi. 

Diperlukan sedikit renovasi yang perlu, untuk menjaga agar bangunan yang ada sekarang  tidak sampai runtuh dan membahayakan. Namun, nuansa  terbengkalainya tetap dipelihara dan dibiarkan apa adanya.

Lalu, di sekeliling kompleks yang ada sekarang akan dibangun gedung melingkar mengelilingi bangunan mangkrak yang ada saat ini, dengan view keseluruhan menghadap ke bangunan mangkrak.  Lengkap dengan ilalang dan semak belukar guna melengkapi bangunan tak terawat seperti sekarang yang akan dibiarkan tetap demikian. 

Bangunan gedung yang mengelilingi bangunan mangkrak ini akan  dijadikan multi fungsi. Tempat Pendidikan & Pelatihan Anti Korupsi, Gedung Pengadilan Khusus Tipikor, Tahanan,  Penjara khusus kejahatan korupsi, Museum, dan perpustakaan yang semuanya berkaitan dengan korupsi.

Ide Presiden, di sana kelak bila masih ada yang berani korupsi, maka para pelakunya akan ditempatkan di bangunan baru Hambalang. Hal ini dimaksudkan untuk bisa merenungkan arti dan dampak korupsi secara mendalam, dengan setiap saat melihat bangunan mangkrak dan terbengkalai yang ada di depan mata, yang menjadi view dari setiap gedung yang akan dibangun, termasuk kantin dan aula.

Sesekali, akan diperdengarkan rekaman asli iklan  "Katakan Tidak Pada Korupsi!" Guna membantu penghuni merenung  selama menjalani terapi  di sana.

Di samping untuk kegunaan di atas, Hambalang kelak akan  dijadikan sebagai lokasi wisata baru tematik khusus anti korupsi, sekaligus menjadi pusat rujukan dan tempat belajar  bagi  siswa, mahasiwa yang sedang melakukan tugas belajar dan kajian tentang korupsi.

Hambalang sekaligus akan menjadi pusat informasi segala hal tentang korupsi. Jadi benar benar dirancang untuk bisa menjadi tempat dan lahirnya semangat pemberantasan korupsi secara holistik. 

***

Sore itu, entah perlu apa, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mendatangi Istana. Kedatangan Basuki memang sudah ditunggu oleh Presiden, lalu keduanyapun melakukan pembicaraan tertutup.

Presiden Jokowi kemudian mengutarakan rencana besarnya untuk merenovasi Hambalang dengan konsep baru, suatu konsep yang benar-benar lain dari pada yang lain dan tidak pernah terpikir sebelumnya,  bahkan oleh Menporanya sendiri. New Hambalang Mega Project, demikian dinamai.

Dengan panjang lebar, Presiden menjelaskan konsep barunya itu kepada Ahok, dimulai dengan upaya untuk menyelamatkan kerugian negara yang sudah terjadi, sekaligus bagaimana membuat Hambalang untuk  bisa memberi manfaat yang melebihi manfaat awal ketika proyek itu dirancang.

Hanya dengan cara demikianlah maka kerugian yang sudah terjadi di masa pemerintahan sebelumnya bisa tertutupi. Jika tidak demikian, maka semua yang ada di sana hanya akan menjadi puing rongsokan dan besi tua yang hanya dihargai dengan hitungan kilo.

Gubernur Ahok, yang sedari awal hanya mendengar sambil sesekali mengangguk-anggukkan kepala, terlihat menarik nafas sangat dalam. Sepertinya, ada keraguan di dalam hatinya untuk mengutarakan sesuatu hal yang ada di pikirannya kepada Presiden, dengan rencana besarnya itu untuk proyek New Hambalang.

" Bos, aku sih setuju-setuju aja sebenarnya, apalagi kalau di 2019 itu proyek sudah rampung . Cuma, saya agak khawatir aja Bos sama si Anies Baswedan. Itu lho Bos, Mendikbud yang Bos reshuffle kemaren."

" Memang kenapa dia? Kan sudah saya ganti, apa lagi urusannya dengan saya?" Pak Jokowi ternyata belum bisa memahami maksud Ahok.

" Begini Bos,"  sambil menghela nafas, Ahok mencoba mengutarakan apa yang ada di pikirannya tentang kaitan Anies Baswedan dan mega proyek New Hambalangnya Presiden Jokowi. " Kecuali kita bisa beli Google mungkin lain cerita, tapi kan nggak mungkin Bos mau bela-belain ngebeli itu Gugel.

Entar kalau Hambalang  sudah jadi, pasti si Anies bilang, itu rancangannya Pak SBY. Nah, jadinya bukan Bos yang dapat nama, malah Pak SBY. Apalagi kalau dicek di Gugel, sudah pasti yang namanya Hambalang itu gaweannya pemerintahan Pak SBY.

Saya khawatirnya itu aja Bos. Bos kan tahu, kemarin aja dia bilang gawean kita yang bikin sungai Jakarta  bersih, itu kerjaannya Foke. Coba Bos, memang dia orangnya begitu Bos, payah!"

"Iya juga ya!  Wah, si Anies itu ternyata payah juga. Padahal, dia sudah nggak di kabinet lagi. Kok aku nggak kepikiran sampe  ke sana ya?" Demikian Pak Jokowi mengangguk-angguk setelah mendengar penjelasan Ahok.

Akhirnya, proyek New Hambalang itu pun ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.


@omri l toruan


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment