Tuesday, October 18, 2016

Jokowi Resmikan 6 Infrastruktur Listrik di Papua


DUNIA HAWA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi meresmikan enam infrastruktur listrik di Papua pada senin 17 Oktober 2016. Enam infrastruktur kelistrikan yang diresmikan itu ada di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Dua dari enam infrstruktur listrik merupakan pembangkit listrik yang berbasis energi baru terbarukan yang ramah dengan lingkungan. Adapun keenam infrastruktur kelistrikan tersebut adalah : Pembangkit listrik Tenaga Mini Hidro Prafi 2×1,25 MW, Pembangkit Listrik tenaga air Orya Genyem 2×10 MW.

Selanjutnya Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV Genyem-Waena-Jayapura dengan panjang 174,6 km sirkit, Gardu Induk Waena-Sentani 20 MVA, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kV Holtekamp-Jayapura sepanjang 43,4 km sirkit dan Gardu Induk Jayapura 20 MVA.

Semu total proyek yang sudah diresmikan Jokowi tersebut telah menghabiskan dana sebesar Rp 989 miliar. Dengan adanya sistem transmini 70 kV dan Gardu Induk membuat keandalan listri di Papua maupun papua Barat semakin membaik.

Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN, Haryanto WS mengatakan jaringan transmisi Gardu Induk dan 70 kV menjadi yang pertama di Papua. Haryanto berharap dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan yang sudah diresmikan Jokowi akan menjadi tonggal pembangunan listrik di Papua.

PLN secara otomatis akan menghemat BBM mencapai Rp 161 miliar per tahun jika keenam infrastruktur itu beroperasi. Tidak dapat dipungkiri listrik sudah menjadi kebutuhan setiap orang, bahkan pembangunan infrastruktur kelistrikan penting untuk meningkatkan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat.


Pentingnya pembangunan infrastruktur kelistrikan membuat PLN melakukan layanan melistriki 14 Ibu Kota Kabupaten yang ada di Provinsi Papua dan Papua Barat. Untuk mewujudkan layanan tersebut PLN bekerjasama dengan pemerintah kabupaten yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2017 mendatang.

PLN juga akan melistriki semua Ibu Kota Kecamatan yang ditargetkan selesai 2019. Selanjutnya pulau terluar dan daerah perbatasan juga menjadi target PLN yang diperkirakan selesai tahun 2019.

PLN juga berupaya meningkatkan jam operasional Listrik Desa menjadi 24 jam sehari. Ditargetkan peningkatan jam operasional itu selesai tahun 2019.

[beritateratas]


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment