Saturday, October 29, 2016

Doa Ulama anti Ahok, Beginikah Ulama Sekarang Ini?

‘Ulama anti Ahok ini mendoakan agar Ahok kena strok dan meledak di dalam mobil.



DUNIA HAWA - Kubu anti Ahok sudah semakin kalap. Karena diinformasikan teman, saya menemukan di Youtube sebuah video berisi tampilan seorang ‘pemuka agama’ bersorban putih yang mendoakan Ahok kena serangan stroke dan meledak di dalam mobil. 

Si ‘pemuka agama’ itu juga menantang pengikutnya untuk menjaga rumah Ahok dan ‘menebas’ sang Gubernur DKI begitu ia muncul dari dalam rumah.

Si ‘pemuka agama’ itu bicara dengan gaya gangster di film-film Indonesia tahun 1970an. Jumawa secara berlebihan. Dan hadirin yang menghadiri acara ceramah agama itu tertawa-tawa membayangkan Ahok akan mengalami bencana. 

Si pemuka agama ini -- sambil menengadahkan tangan – berdoa:

“Ya Allah, mudah-mudahan Ahok stroke . . . 
Mudah- mudahan Ahok meledak di dalam mobilnya ..
Tapi jangan mati Ya Allah . . . 
Kalau langsung mati enak dia . . . 
Biar dia ngerasain siksaan rakyat yang selama ini dia siksa . . “

Di bagian lain, sambil memandang sejumlah orang yang berada di sekitarnya, ia bicara: 
“Kita tunggu nih para jawara-jawa kita. Berani nggak kira-kira?
Rumah Ahok jaga deh tuh. . . 
Ahok keluar, tebas! . . . 
Nggak ada urusan . . . “

Dia juga berdoa agar pada Pilkada 2017, yang menang pemimpin beragama Islam.

Begitulah saudara-saudara, perilaku kubu musuh Ahok. 
Kalau kubu semacam itu yang nanti menang di Pilkada 2017, akan jadi apa ya Jakarta?

Belum Diketahui pasti siapa Ulama Ini,Meski didalam Vidio yang beredar di youtube diberi keterangan kalau Ulama tersebut adalah dari FPI 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj mengingatkan kepada para khatib-khatib Jumat untuk tidak menyampaikan khotbahnya dengan tema bernada provokatif dan mencaci maki.


"Khatib-khatib Jumat tidak sah jika isinya mencaci maki, khutbah itu bukan provokasi dan menyebar kebencian," tegas Said Aqil, Jumat (28/10/2016).

Said Aqil menegaskan, agama Islam tidak pernah mengajarkan untuk menyebar kebencian dalam segala kondisi. Tak terkecuali saat Khotbah Jumat.

"Walaupun itu kepada binatang, mencaci maki itu tidak boleh. Secara agama, khutbahnya tidak sah jika menyebarkan kebencian," tuturnya.

Menurut dia, lisan lebih berbahaya daripada tindakan. Karena itulah setiap orang penting untuk menjaga lisan agar tidak menyakiti perasaan orang lain.

"Ngomong kasar jelek, misuh-misuh, ngumpat-ngumpat, kepada siapa pun itu tidak boleh," tukasnya.



[ade armando]


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment