Saturday, July 23, 2016

Tiga Wajah Erdogan


Dunia Hawa - Apa sebetulnya rasa ideologi erdogan? Islam fundamental, Islam demokrat, atau sekuler? Fans Erdogan di Indonesia meyakini Erdogan adalah sosok muslim fundamental rasa ahlusunah wa ikhwanul. Sebagian pihak melihat Erdogan sebagai sosok muslim moderat, sebagaimana ideologi Partai Keadilan Pembangunan atau bahasa aslinya Adamet ve Kalkinma Partisi (AKP) yaitu demokrasi islam. Anehnya, di mata media dan internasional, Erdogan meyakinkan kalau ia tetap akan mempertahankan sekulerisme di Turki. 

Erdogan, meski bukan lagi pemimpin AKP, namun dia adalah qiyadah. Posisinya seperti ustadz Hilmi di mata PKS faksi Anis Matta Cs. Sikap dan kebijakan AKP dalam parlemen tentunya atas restu Erdogan. Perlahan-lahan, AKP mengubah jati diri Turki. Misalnya, fungsi militer yang semula untuk melindungi sekulerisme di Turki, diubah menjadi melindungi Turki dari ancaman luar. Lalu, beberapa kebijakan lain yang sangat strategis untuk mendukung kedudukan Erdogan agar lebih kuat dalam melanggengkan kekuasaannya di Turki. Sikap fundamental radikal ditunjukkan ke dalam, kepada rakyat Erdogan keseluruhan. Termasuk sikap fundamental rasa intoleran yang membuat minoritas dan pihak yang berseberangan dengan Erdogan ketakutan.

Jika arah Erdogan memang khilafah, Erdogan telah menempuh jalan yang tidak benar. Menegakkan khilafah dengan ancaman dan ketakutan. Siapapun yang menentang ditangkap, dipenjarakan. Remaja, pelajar, guru, dosen, pekerja media, pegawai pemerintahan, siapapun yang berani mengkritik dijatuhi hukuman makar. Bandingkan dengan Jokowi. Jonru masih bebas berkeliaran, PNS yang tidak mendukung ikut menikmati gaji ke-14. Tapi, kenapa Putin malah mendukung pemerintahan Erdogan ya? Ada yang nggak beres sepertinya.

Aneh, karena sebelumnya Rusia justru membantu suku Kurdi membebaskan diri dari Turki. Suku Kurdi di Turki mengalami diskriminasi, dan hal ini sudah berlangsung lama, jauh sebelum masa kepemimpinan Erdogan. Berbagai kebijakan pemerintahan Presiden Erdogan yang keras terhadap Bangsa Kurdi dinilai telah melanggar komitmen dunia internasional untuk menjamin Hak Asasi Manusia (HAM). Misalnya saja, pada tahun 2013 ketika pimpinan Kurdish Workers’ Party (PKK) meminta gencatan senjata dengan pemerintah Turki. Namun Erdogan justru malah memerintahkan untuk menyerang mereka. Bahkan, menyerang sebagian wilayah Kurdi sehingga terjadilah perang saudara.

Semacam itulah jalan khilafah Erdogan. Jalan kekerasan, bukan jalan damai. Bertentangan dengan ajaran Islam, dan ajaran agama manapun. Benarkah Erdogan mengupayakan Khilafah atas dasar perjuangan Islam? Yang pasti, Erdogan berusaha membentuk militansi pendukungnya dengan fundamentalisme Islam. Mirip doktrinnya PKS yang bikin alergi pihak yang tak sepaham dengan PKS karena sikap judgement intolerannya. 

Peristiwa kudeta beberapa waktu lalu juga agak mencengangkan. Wikileaks sempat mendapatkan data-data yang dapat mengungkap motif dibalik kudeta itu, namun sebelum dipublish, udah kena hack. Beberapa pihak ada yang meramalkan bahwa data wikileaks tersebut mengungkapkan, percobaan kudeta di Turki beberapa waktu lalu didalangi Fethullah Gulen. Persis seperti tuduhan Erdogan. Meski hal ini dibantah oleh Gulen.

Mengapa Erdogan harus menuduh Gulen? Mungkin, Gulen dianggap saingan terberatnya yang dapat mengancam kekuasaannya. Gulen punya banyak pengikut. Gulen punya kekuatan besar, bahkan Erdogan sempat memanfaatkan kekuatan Gulen ini untuk meraih kemenangannya. 

Gulen memiliki misi yang sama dengan Erdogan, yaitu ingin menjadikan Turki sebagai negara Islam. Hanya saja dengan warna yang berbeda dengan Erdogan. Gulen konsisten di Islam moderat, islam toleran. Gus Dur juga suka dengan pemikiran Gulen. Ibaratnya, gerakan Hizmetnya gulen itu mirip NU atau islam nusantara yang nasionalis, sedangkan AKP mirip PKS dan HTI. 

Isu dugaan kudeta Gulen ini jadi bumbu gurih untuk memperuncing perselisihan syiah-anti syiah di Indonesia. Kayaknya sih isu ini memang sengaja dipersembahkan untuk fans Erdogan di Indonesia yang fakir literatur. Gulen itu bermazhab Hanafi, jelas-jelas sunni. Erdogan gak suka sama gulen, karena gulen usil. Sadap sana sadap sini, bongkar-bongkar kasus korupsi para petinggi AKP. Termasuk anak Erdogan juga kena sasaran sadap.

Jadi, benarkah Erdogan adalah pejuang khilafah? Ingin menegakkan islam? Pejuang khilafah tapi berambisi masuk Uni Eropa. Demi ambisinya itu, dibela-belain rela.mencitrakan diri pro sekuler. Rajin ziarah ke makam ataturk. Sepuluh tahun puasa menerapkan hukuman mati. Baru akhir-akhir ini saja, setelah kudeta, Erdogan mengancam melakukan hukuman mati terhadap sejumlah orang yang ditangkapnya.

Jika beberapa pihak menduga percobaan kudeta Turki beberapa waktu lalu adalah upaya Erdogan menjalankan khilafah di Turkk, aku malah curiga, ini adalah cara ubtuk menyingkirkan Gulen. Gitu aja. 

Aku dukung Gulen!

[nurul indra]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment