Tuesday, June 21, 2016

Belajar Dari Kisah Habiburokhman "Dia Lelaki"


Dunia Hawa - Se Indonesia sudah mengetahui nama bapak yang fotonya menghiasi sebagian besar berita hari ini, setelah diperhatikan ternyata tidak ganteng-ganteng amat tapi tiba-tiba saja langsung jadi artis "Horey, selamat bapak Habiburokhman selamat" Saya senang.

Sangat tidak elok apabila penulis membawa bendera partai bapak yang satu ini, gara-gara nama bapak bisa-bisa partai pun jadi korban, jadi bau, jadi bocor dan bisa jadi tambah berkurang dukungan dari masyarajat. Jadi ingat peribahasa "Gara-gara Habiburokhman ... ah sudah lah" ternyata Habiburokhman yang buat kebocoran Gerindra makin gede, ckckck 

Kilas baliknya pada suatu hari, dengan gagah berani dan perkasa disertai semangat empat lima beliau berkicau "Saya berani terjun bebas dari Monas jikalau Teman Ahok berhasil mendapatkan sejuta KTP" Sebuah janji yang bahkan oleh Ahmad Dhani the geng  pun tidak mampu menepati nya. 

Tentulah penulis sangat mengapresiasi kicauan bapak Habiburokhman ini, menunjukkan identitas  ciri seorang lelaki gentle karena berani berjanji demikian, cucok dengan prinsip penulis.

Entah apa yang ada di pikiran bapak Habib ini, penulis percaya bahwa maksud beliau adalah untuk menyemangati Teman Ahok untuk bekerja lebih keras, untuk tidak menyerah pada keadaan, untuk fokus pada sasaran dan untuk supaya beliau dapat menepati janjinya kepada bangsa Indonesia apabila berkesempatan.

•  Sorak Sejuta KTP ...

Sorak Teman Ahok berkumandang tanda telah berhasil mengumpulkan sejuta KTP untuk memajukan Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahja Purnama untuk maju dalam jalur independen menuju kursi DKI 1.

Tentunya Publik tidak lupa akan janji bapak Habiburokhman perihal terjun bebas di Monas. Bapak Habib tidak lupa sampai-sampai hati pun ikut deg-degan, mungkin ini yang dinamakan cinta? Pasti beliau akan sangat senang dan terhormat karena akan menepati janjinya sebagai lelaki.

• Jangan Mengecewakan Rakyat...

Di jaman yang krisis rasa malu ini, kehadiran seorang figur jujur dan bertanggung jawab sangat dinantikan apalagi dia seorang lelaki, lelaki harus menjawab tantangan itu!

Rakyat Indonesia boleh melupakan apa yang telah diucapkan oleh Habiburokhman, tetapi hemat penulis sebagai lelaki tidak boleh lupa, lelaki harus menepati janji, bertanggung jawab pada perkataan karena akan sangat pantang bagi seorang lelaki untuk menjilat kembali ludahnya yang telah keluar.

Telah banyak janji-janji yang kita dengar, janji yang keluar dari mulut lelaki pecundang yang tidak bisa dijadikan teladan dan contoh, mulai dari berjanji digantung di Monas, jalan kaki ke Jogya, berjanji potong kuping, kutang srek jadinya potong titit, dll. Semua janji itu bukan tanpa resiko, tetapi sangat berisiko dan fatal bagi yang berjanji. Tapi apa dikata? Mereka pengecut, semuanya itu tidak ditepati, janji tidak ada lagi harganya, mereka telah menggeser makna janji yang adalah mulia.

"Janganlah bapak Habiburokhman menjadi salah satu dari para barisan sakit hati bermental pecundang dan pengecut asal bunyi itu. Jangan mau disamakan dengan mereka! Kamu lelaki mas, lelaki... tanggung jawab demi aku dong"

Jadilah lelaki terhormat yang kata-katanya dapat dipegang dan dapat dipercaya oleh bangsa. Jangan berjanji bila tidak mampu menepati. Tepati lah bila itu janji, janji itu utang. Bila perlu tempuh jalan seppuku/ harakiri seperti para samurai di Jepang yang gagah dan berani mati untuk membuktikan apa yang diucapkan bukanlah sesuatu yang asal bunyi. Dengan begitu masyarakat dunia tahu bahwa di Indonesia janji adalah sesuatu yang serius dan tidak boleh dipermainkan.

Teman Ahok terbukti bukan orang-orang pengecut. Bukankah Teman Ahok harus dapat lawan yang seimbang, ya Habiburokhman adalah salah satu yang berkesempatan. Penulis sebagai lelaki akan menyaksikan ini, begitu juga jutaan lelaki di Indonesia menanti janji Habiburokhman untuk terjun dari Monas. Jangan buat malu laki-laki pak. Belum tentu juga mati.

• Jangan Mengecewakan Keluarga dan Anak...

Seorang perempuan akan sangat bangga dan bahagia apabila memiliki seseorang kekasih yang tepat janji, bertanggung jawab, setia apalagi sopan. Terbayang masa depannya pasti cerah bersama lelaki seperti itu. Lelaki dapat diandalkan sebagai kepala dan pemimpin keluarga yang pastinya tidak akan kuatir hidup bersama lelaki itu.

Calon mertua pun pasti langsung setuju ketika tahu pacar anaknya seorang yang bertanggung jawab pada janji, mengapa tidak? itu calon lelaki yang mantap.

Seorang anak akan sangat bahagia apabila mengetahui sang ayah, sang superheronya yang mengajarinya naik sepeda dan berenang adalah seorang ayah yang dapat diandalkan dan seseorang yang tepat janji. Begitu tabah melaksanakan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Dengan begitu anak akan tumbuh menjadi lelaki yang sama dengan ayahnya dengan mewarisi prinsip yang baik, dengan menjunjung tinggi kebenaran dan kelaki-lakian. Mencontoh ayahnya toh ayahnya tidak malu-maluin...

Lebih menyakitkan apabila sebaliknya, mau taruh dimana muka anak istri mu ini mas? Penulis saja malu punya bapak seperti itu, sudah asal bunyi nyaring lagi... ya ampun

Apalagi sebagai perempuan punya pacar dan suami begitu, hindarkan hamba mu ini ya Tuhan dari lelaki seperti itu...

Sebagai tetangga yang baik penulis hanya bisa mensupport bapak Habiburokhman untuk tetap semangat. Malu juga sih punya tetangga begitu, tapi numpang beken bolehlah. Tidak tega rasanya melihat tetangga sendiri jadi bahan bully'an sekompleks, tobat pak tobat.

• Peneguhan

Ada nilai yang dapat dipelajari dari kisah ini. Habiburokhman h arus membuktikan bahwa dirinya bukan lelaki pengecut, bukan salah satu dari para pecundang dari barisan sakit hati. Dia ayah yang benar-benar superhero dan pacar atau suami bertanggungjawab. Dia lelaki! Lelaki sejati, lelaki di seberang jendela... 

 Salam Laki

[hendy adinata/ kompasioner]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment