Thursday, April 7, 2016

Ya Habib, Catatlah Ini Baik-Baik


Dunia Hawa - "Bang, apa seorang yang bergelar habib sudah pasti masuk surga?"

Masih banyak orang memandang gelar sayyid atau biasa dipanggil habib karena berilmu, adalah mereka yang selamat dari semua perkara di dunia, hanya karena mereka keturunan Rasulullah Saw.

Doktrin seperti itu masih sangat banyak merasuki pola pikir umat Islam. Bukan saja karena mereka tidak paham, tetapi mereka yang bergelar sayyid atau habib-pun dengan suka-cita memanfaatkan ketidak-pahaman itu untuk menguasai mereka.

Berdasarkan alasan inilah, maka ketika seseorang yang bukan sayyid atau habib mengkritik seorang keturunan Rasul Saw, maka orang akan ramai2 menuding bahwa itu penghinaan kepada Rasul Saw. Dan penghinaan akan berdampak buruk. 

Sungguh mereka itu tidak paham, bahwa ketika seseorang itu secara lahir di-takdirkan menjadi keturunan Rasul Saw -bahkan berilmu sehingga digelari habib - maka sesungguhnya tanggung-jawabnya jauh lebih besar daripada mereka yang bukan. 

Kenapa ? Karena ahlak mereka seharusnya mengikuti datuknya, bukan malah menjadi coreng wajah datuknya. Dan untuk setiap hal yang membawa Nabi Muhammad Saw dalam tindakan mereka, maka Nabi akan bertanya lebih keras kepada mereka.

Nabi sangat paham, bahwa di setiap zaman akan ada orang2 yang meng-klaim keturunannya dan berbuat semena2 kepada orang lain, atau memanfaatkannya bagi kepentingan dirinya sendiri. Dan orang2 seperti itu jauh lebih banyak daripada mereka yang bertakwa.

Islam tidak mengenal strata, kasta, gelar, jabatan atau apapun dalam setiap apa yang dilakukan manusia. Perbedaan antara manusia satu dengan lainnya hanyalah amal masing2. 

Rasulullah Saw menegaskan itu dengan sangat jelas dalam khutbahnya di Makkah,

"Wahai bani hasyim, wahai bani abdul muthalib..

Sesungguhnya aku adalah utusan Allah bagi kalian dan aku sangat mengasihi kalian. Tetapi janganlah kalian mengatakan "Muhammad dari kami". 

Demi Allah, para pecintaku, baik dari kalian atau dari selain kalian, tak lain adalah orang2 yang bertakwa. Jangan sampai kalian datang kepadaku di hari kiamat dalam kondisi memanggul dunia, sementara orang lain datang memanggul akhirat. 

Ketahuilah, bahwa aku tidak dapat berbuat apa2 dengan apa yang ada pada kalian, tidak pula antara Allah Swt dan kalian. Bagiku adalah amalku dan bagi kalian adalah amal kalian.."

Inilah yang dinamakan keadilan. Dan keadilan berpusat pada yang Maha Adil. 

Jadi, mending seruput kopi dulu sebelum kalian mengikuti seorang yang mengaku keturunan Nabi. Karena hanya ahlak-lah, yang pantas sebagai penunjuk jalan yang sebenarnya.

Berbahagialah kita yang tidak lahir dalam kondisi tanggung-jawab yang begitu berat di dunia ini.

[denny siregar]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment