Sunday, February 17, 2013

Penyakit Rheumatic atau Rematik


Pengertian Penyakit Rematik

Penyakit rematik sudah dikenal lama, dan sampai sekarang masih banyak menyerang penduduk dunia. Lebih dari 355 juta jiwa penduduk dunia menderita rematik. Artinya, satu dari enam orang di dunia menderita reamtik. Angka ini diperkirakan akan teerus meningkat hingga 2025 dengan indikasi 25% mengalami kelumpuhan. 

Apakah sesungguhnya penyakit rematik itu? Rematik merupakan penyakit yang menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi. Keluhan yang sering muncul adalah nyeri, kaku, bengkak sampai keterbatasan gerak tubuh. Nyeri pada rematik hampir sama pada saat keseleo. Namun, pada rematik disertai peradangan pada persendian dan kulit terlihat memerah akibat munculnya peradangan.




Penyebab rematik sangat bervariasi. Umumnya, dipengaruhi oleh masalah autoimun yatu sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang jaringan persendian. Akibatnya, tulanh rawan di sekitar sendi menipis. Sebagai gantinya, muncullah tulang baru. Di saat tubuh bergerak, tulang-tulang di persendian bersinggungan. Kejadian inilah yang memicu rasa sakit dan nyeri yang tak tertahankan.

Rheumatic adalah penyakit yang menyerang tulang. Biasanya rematik akan semakin parah apabila terkena udara dingin. Ada dua golongan penyebab terjadinya rematik yaitu :

1. Kebiasaan hidup yang tidak teratur
Kebiasaanya yang tidak teratur dapat melukai energi di dalam darah. Hal tersebut disebabkan karena bekerja dalam lingkungan yang lembab, memakai baju basah berkeringat atau basah kehujanan yang menyebabkan masuknya penyebab penyakit dari luar seperti : angin, lembab, dan udara dingin ke dalam tubuh, yang akibatnya terjadi penyumbatan energi dalam tubuh.

2. Sudah ada penyakit yang mengendap dalam tubuh
Penyebab-penyebab yang telah disebut di atas apabila mengendap lama di dalam tubuh maka akan menyebabkan encok juga, karena penyebab-penyebab tersebut lama-kelamaan akan menjadi panas dan panas inilah yang menyumbat energi darah sehingga darah tidak lancar.

Istilah rematik berasal dari ilmu kedokteran kuno di Yunani, yaitu rheumaticos atau rheumatismos dalam bahasa latin. Kata asalnya, yaitu “rheuma” yang berarti “mengalir (ke bawah)”

Secara umum, orang selalu mengidentifikasikan perasaan nyeri, sakit, serta kaku pada otot, persendian, tulang dan ligamen (jaringan ikat) dengan istilah rematik. Dalam arti medis, rematik merupakan istilah yang kurang jelas dan tidak spesifik sehingga jarang dipakai dalam praktek kedokteran. Karena keluhan utamanya nyeri dan pegal-pegal, otomatis penyakit rematik sangat mengganggu aktivitas penderita, terutama aktivitas yang memerlukan gerak tubuh.

Rematik termasuk dalam kelompok penyakit reumatologi, yang menunjukkan suatu kondisi dengan nyeri dan kaku yang menyerang anggota gerak atau sistem muskuloskeleton, yaitu sendi, otot, tulang, maupun jaringan di sekitar sendi. Rematik banyak jenisnya, termasuk diantaranya asam urat (gout arthritis) yang merupakan jenis rematik yang paling populer dan banyak diderita penduduk Indonesia.

Persendian sebagai anggota gerak dapat mengalami kerusakan sehingga menimbulkan rasa nyeri yang disebut rematik. Rematik juga dapat menyerang anggota gerak lain, seperti otot, tulang, dan jaringan ikat. Rasa nyeri juga dapat menyerang anggota gerak lain, seperti patologis (penyakit) pada unsur-unsur yang ikut menyusun kerangka tubuh. Nyeri tersebut dalam istilah kedokteran diberi nama sesuai dengan lokasi gangguannya, seperti nyeri di sendi disebut artralgia, nyeri di tulang disebut osteodinia, nyeri di otot disebut mialgia, dan nyeri di saraf disebut neuralgia. 

Apabila rasa nyeri tersebut disertai dengan tanda peradangan, diberi nama sesuai dengan unsur yang ikut menyusun anggota gerak, seperti gangguan pada sendi disebut arthritis, pada tulang disebut osteotitis, pada otot disebut miostitis, pada saraf disebut neuritis, tendon (urat otot dan urat tulang) disebut endonitis, dan pada bantalan cairan di sekitar persendian disebut bursitis. 

Darah Tinggi atau Hipertensi
Mengenal Penyakit Diabetes Melitus 
Penyakit Kaki Gajah
Penyakit Thypus atau Tipes
Penyakit Wasiar atau Ambeien

Faktor yang mempengaruhi munculnya rematik tergantung pada jenis rematiknya. Serangan pada jenis rematik yang satu dipengaruhi oleh faktor yang berbeda dengan jenis rematik lainnya. Rematik tidak hanya menyerang lanjut usia, tetapi menyerang tanpa memandang batas usia. Banyak jenis rematik yang belum diketahui penyebabnya, tetapi ada berapa faktor resiko yang mempengaruhi.

Berikut beberapa hal yang mempengaruhi timbulnya serangan rematik :
- Infeksi
- Pekerjaan
- Makanan
- Gangguan Imunitas
- Kelenjar/Hormon
- Faktor Usia
- Faktor Genetik
- Psikologis
- Lingkungan

Gejala Penyakit Rematik

Rematik merupakan penyakit yang menyerang anggota gerak, yaitu sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi. Keluhan yang sering muncul adalah nyeri, kaku, bengkak, sampai keterbatasan gerak tubuh. Nyeri pada rematik hampir sama pada saat keseleo. Namun, pada rematik disertai peradangan pada persendian dan kulit terlihat memerah akibat munculnya peradangan.

Penyebab rematik sangat bervariasi. Umumnya, dipengaruhi oleh masalah autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang jaringan persendian. Akibatnya, tulang rawan di sekitar sendi menipis. Sebagai gantinya, muncullah tulang baru. Di saat tubuh bergerak, tulang-tulang di persendian bersingungan. Kejadian inilah yang memicu rasa sakit dan nyeri yang tak tertahankan.

Selain faktor autoimun, ada beberapa pemicu rematik lainnya. Berikut dijelaskan beberapa faktor pemicu tersebut :

1. Pekerjaan
Sikap atau posisi badan yang salah saat melakukan pekerjaan akan memudahkan timbulnya penyakit rematik
2. Usia
Seiring dengan pertambahan usia, cairan dalam sendi yang berfungsi melumasi setiap gerakan mulai menipis dan mengental. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi kaku dan mulai sakit jika digerakkan.
3. Makanan
Tidak semua jenis rematik dipengaruhi oleh faktor makanan. Rematik gout atau asam urat merupakan satu-satunya jenis rematik yang serangannya sangat dipengaruhi oleh makan. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung purin dan lemak dapat meningkatkan kadar asam urat.
4. Hormon
Osteoporosis atau penyakit keropos tulang merupakan jenis rematik yang banyak dirasakan oleh wanita setelah menopause. Kurangnya hormon estrogen setelah menopause memperburuk masa tulang yang sudah berkurang karena usia.
5. Kegemukan
Kegemukan memberikan beban berlebih pada tulang. Hal tersebut memengaruhi kesehatan sendi.
6. Cedera
Cedera akibat aktivitas fsik dan olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan rematik
7. Psikologis
Ketegangan yang diliputi dengan kelelahan dan ketidakmampuan menangani tuntutan fisik menjadi faktor pencetus timbulnya rematik.
8. Radikal Bebas
Radikal bebas yang timbul karena pencemaran dan bahan kimia dalam makanan menjadi racun yang menurunkan daya tahan tubuh. Akibatnya, hal ini memperburuk kerusakan jaringan tubuh dan menimbulkan gejala rematik.

Dalam masyarakat, dikenal ratusan jenis rematik. Menurut lokasi patologik, rematik dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
1. Rematik Artikuler
Rematik artikuler disebut juga dengan arthritis (radang sendi), merupakan gangguan rematik yang berlokasi di persendian. Rematik jenis ini terdiri atas arthritis reumatoid, osteoarthritis, dan gout arthritis
2. Rematik Non-Artikuler
Rematik non-artikuler atau ekstra-artikuler terjadi di luar persendian, terdiri atas bursitis, fibrositis, back pain dan skiatika.
Diantara banyak jenis rematik, asam urat (gout) merupakan jenis rematik yang paling banyak menyerang penduduk Indonesia.

Pencegahan Penyakit Rematik

Sebelum terserang rematik, berikut ini petunjuk yang dapat dipraktekan :
- Lakukan olahraga yang aman dengan pemanasan yang cukup
- Kurangi aktivitas fisik yang berlebihan
- Selalu upayakan berat badan ideal
- Kurangi konsumsi makanan sumber lemak hewani
- Konsumsi buah dan sayur
- Relaksasi
- Hindari terlalu lama menonton TV atau bekerja dengan komputer
- Hindari pemakaian sepatu hak tinggi

Banyak obat untuk rematik beredar dipasaran. Namun, obat tersebut hanya mengatasi rasa sakit untuk sementara waktu. Setelah beberapa saat, rasa nyeri atau sakit itu timbul kembali. Pada dasarnya Anda dapat mengontrol kesehatan sendiri sebelum terjadi serangan yang lebih berbahaya. Perawatan sendiri merupakan usaha yang paling mudah dan tentunya aman.

1. Olahraga Ringan
Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi serta memperkecil resiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi rematik dan asam urat.Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh. Namun, lakukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan latihan inti. Hal ini untuk menghindari kejadian rematik lebih parah

2. Terapi Jus
Seperti yang telah diketahui, buah dan sayur kaya akan zat gizi. Kandungan vitamin, mineral, fitonutrien, dan serat makanan melimpah di kedua bahan makanan tersebut. Ternyata, kandungan buah dan sayur tersebut berkhasiat untuk kesehatan. Penelitian telah membuktikan kemujaraban buah dan sayur mengatasi ragam penyakit, dari ringan sampai berat.

Satu cara membuat khasiat buah dan sayur optimal sebagai terapi adalah dengan di jus. Terapi ini merupakan penyembuhan penyakit dengan memanfaatkan sari buah dan sayur. Caranya, bisa dengan diparut, serta diperas dan dilumatkan dengan tangan atau mesin (blender dan juicer). Terapi ini begitu mudah dipraktekkan karena jus bukanlah makanan asing dikeseharian Anda. Namun, perlu diingat bahwa terapi ini tidak bersifat tunggal. Artinya, lakukan terapi ini bersamaan dengan cara penyembuhan lain, yaitu olahraga, diet dan herbal. Yang penting juga, tetap kontrol kesehatan Anda dan konsultasikan terapi ini ke dokter

3. Terapi Herbal
Terapi herbal dilakukan dengan memanfaatkan tumbuhan obat yang diramu. Terapi ini sudah lama dikenal dan dipraktekkan sejak berabad-abad lalu. Sudah banyak bukti empiris yang menunjukkan keampuhan herbal mengatasi hampir semua penyakit. Beragam jenis tanaman obat juga sudah diteliti secara laboratorium untuk mengetahui kandungan zat dan efeknya.

Di antara ragam khasiat ramuan herbal, salah satunya adalah mengatasi rematik dan asam urat. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung efek farmakologis yang membantu mengatasi derita rematik.

sumber :  http://penyakitrematik.com

Artikel Terkait