You Are What You Eat.
Apa yang kita makan saat ini menentukan kesehatan kita. Jika ibu sedang
hamil, maka janin pun mendapat manfaat dari asupan yang sehat.
Karenanya, dokter amat menganjurkan ibu hamil untuk meningkatkan
kualitas pangannya.
Pertama, tentu saja dengan mengonsumsi makanan dan
minuman yang nutrisinya mencukupi kebutuhan. Kedua, menyeleksi dan
menjauhi asupan yang tidak perlu dan bersifat racun bagi janin.
Contohnya pengawet, pewarna, penyedap rasa, juga zat-zat yang
ditambahkan di perkebunan yaitu senyawa kimia pestisida, dan di
peternakan yaitu senyawa antibiotik ataupun hormon dalam pakan ternak.
Bagaimana
caranya menghindari itu semua? Memang tidak mudah, karena kita sudah
sangat tergantung pada bahan pangan yang disediakan pasar. Namun, kini
muncul gerakan untuk kembali mengonsumsi bahan pangan yang diolah secara
alami dan bebas bahan kimia yang hasilnya disebut pangan organik. Meski
asupan ibu hamil tidak 100% organik, paling tidak sudah ada upaya untuk
menekan asupan zat yang tidak perlu.
Selain bebas dari bahan kimia beracun, pangan organik pun memiliki berbagai kelebihan lainnya dibanding yang nonorganik.
*
Buah dan sayuran memiliki kadar vitamin C lebih tinggi. Begitu pula
kandungan makro mineral seperti kalsium dan fosfor, serta mikro mineral
seperti magnesium, zat besi dan krom.
* Kandungan antioksidannya 50% lebih tinggi dibanding sayuran nonorganik.
*
Asam salisilat sayuran organik lebih rendah. Perlu diketahui, asupan
asam salisilat berlebihan dapat mengeraskan dinding pembuluh darah dan
menyebabkan kanker saluran pencernaan.
* Susu organik memiliki jumlah vitamin E (alfa tokoferol) 50% lebih tinggi. Kandungan vitamin A-nya 75% lebih tinggi, sementara antioksidan (lutein dan zeaxanthine) 2-3 kali lebih tinggi.
* Kandungan asam lemak omega 3-nya lebih baik. Unsur ini penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak janin dan anak-anak.
Jadi, selain lebih sehat karena bebas senyawa pestisida, pangan organik juga memiliki kandungan zat gizi yang relatif tinggi.
MANFAAT PLUS
Kalau
kita mampu menekan drastis jumlah zat racun yang masuk ke dalam tubuh,
tentu sel-sel tubuh ibu dan janin akan lebih sehat. Bahkan jika pangan
organik sudah dikonsumsi sejak perencanaan kehamilan, kondisi tubuh ayah
dan ibu menjadi lebih prima. Bukankah tubuh yang sehat kemungkinan
besar menghasilkan “bibit” yang lebih berkualitas?
Bagi janin sendiri, inilah manfaat plus pangan organik:
* Memicu pertumbuhan otak janin
Mengingat
organ-organ tubuh terpenting pada janin mulai dibentuk di trimester
pertama kehamilan, mau tidak mau ibu hamil harus memerhatikan betul
makananannya. Semua zat gizi yang diperlukan harus tercukupi hingga
proses tumbuh kembang janin optimal. Kekurangan zat gizi di rentang usia
ini akan berdampak negatif pada perkembangan otak janin. Sementara di
trimester kedua, pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat. Ibu hamil
perlu mengonsumsi menu yang sehat dan berkualitas agar pertumbuhan
janinnya optimal. Demikian pula di trimester ketiga, ibu hamil tetap
mesti memerhatikan asupan makanan yang baik dan berkualitas demi buah
hatinya yang tak lama lagi akan lahir.
Sayur
dan buah-buahan organik banyak mengandung asam folat. Zat ini merupakan
salah satu vitamin B kompleks yang berperan dalam pembentukan kerangka
otak janin. Defisiensi atau kekurangan asam folat akan menyebabkan tubeneuralis
dimana ubun-ubun jadi lembek, tengkorak otak tak tertutup rapat atau
lainnya. Selain itu, ibu hamil juga membutuhkan lemak sebagai sumber
kalori. Adapun asam lemak yang diperlukan dalam perkembangan janin
antara lain:
- MUFA (Monounsaturated Fatty Acid/asam lemak tak jenuh tunggal) yang lebih dikenal dengan nama asam lemak Omega 9.
- PUFA (Polyunsaturated Fatty Acid/asam
lemak tak jenuh ganda). Ada dua jenis yaitu Omega-3 dan Omega-6.
Keduanya dibutuhkan dalam perkembangan otak dan kecerdasan karena
membantu fungsi neurotransmitter saraf-saraf di otak. Suplai kedua asam
lemak itu sangat diperlukan ibu hamil guna menunjang pertumbuhan dan
perkembangan otak janin. Itulah mengapa ibu hamil mesti mengutamakan
makanan berkualitas.
* Memengaruhi berat badan janin
Bahan
makanan untuk ibu hamil harus terdiri atas sumber energi yaitu
karbohidrat, protein dan lemak, selain zat pengatur berupa vitamin dan
mineral. Yang jelas ibu hamil jangan sampai kekurangan energi, karenanya
karbohidrat sangatlah penting. Yang juga tidak boleh diabaikan adalah
kandungan protein sebagai zat pembangun. Zat ini amat berperan menambah
berat badan janin. Kalau ibu hamil mengonsumsi makanan bermutu, pasti
tak ada masalah dengan berat badannya sewaktu dilahirkan.
* Minimalkan risiko lahir prematur
Salah
satu hal yang diduga menjadi penyebab bayi-bayi lahir prematur adalah
lemah/buruknya kondisi rahim. Bisa jadi karena ada kelainan genetik,
hambatan medis lainnya atau rendahnya kualitas asupan zat gizi yang
dikonsumsi ibu hamil. Bayi akan lahir prematur bila konsumsi makanan
yang melalui plasenta tak mencukupi kebutuhan gizi sang ibu. Kalau si
ibu hamil diharuskan mengonsumsi 2.000 kalori per hari, tentu akan
bermasalah bila hanya mengonsumsi sekitar 1.500-1.750 kalori per hari.
Nah, makanan organik yang kaya kandungan zat-zat gizinya diharapkan bisa
meminimalkan risiko lahir prematur.
Bagi
ibu sendiri, pangan organik pun mampu berfungsi sebagai “pembersih”
tubuh. Ia bekerja membersihkan darah, membuang racun yang menumpuk dalam
sel sekaligus membantu regenerasi sel-sel baru. Tak berlebihan bila
makanan organik berperan dalam membantu proses pertumbuhan dan pemulihan
tubuh saat mengalami gangguan. Disamping itu dengan terbiasa
mengonsumsi makanan yang aman, seimbang kualitas dan jumlahnya, ibu bisa
terhindar dari anemia, hipertensi, dan sebagainya.
TIP
*
Pilih produk organik seperti sayuran dan buah-buahan yang memang telah
memiliki label yang jelas. Antara lain yang mencantumkan sertifikat
organik pada kemasannya.
* Pilih yang tampilan fisiknya baik, bersih, sekaligus memiliki rasa, bau, tekstur dan warna yang tak menyimpang.
* Cucilah pangan organik dengan air yang mengalir beberapa kali lalu bilaslah sampai benar-benar bersih.
*
Rebus air sampai mendidih terlebih dulu, baru masukkan sayuran selama
beberapa saat. Terlalu lama mendiamkan pangan organik dalam rebusan air
mendidih sangat mungkin akan merusak kandungan berbagai vitamin dan
mineralnya.
* Sepetak tanah
di depan atau belakang rumah barangkali bisa dimanfaatkan untuk menanam
buah. Jika merawatnya menggunakan pupuk organik (kompos) tanpa sentuhan
insektisida dan pestisida, maka jadilah ia makanan organik.