Sunday, March 5, 2017

Surat Terbuka untuk Pendukung Ahok Djarot yang Selalu “Tampar” Anies Sandi


DUNIA HAWA - Melihat dari sisi yang lebih objektif, seharusnya pembaca tidak berat sebelah memandang Pak Anies dan Pak Sandi sebagai korban. Setiap pemberitaan media massa mainstream cenderung untuk memojokkan pasangan Anies Sandi. Padahal pasangan Anies Sandi tidak terlambat, masih banyak yang mengatakan terlambat. Sumarno pun mengatakan bahwa tidak ada pasangan calon yang terlambat hadir ke pertemuan KPU DKI Jakarta.

Surat terbuka untuk pendukung Ahok Djarot yang selalu mengejek Anies Sandi…


Izinkan saya untuk menyatakan surat saya kepada pendukung Ahok Djarot yang selalu menganggap pekerjaan Ahok Djarot satu-satunya pekerjaan yang maha benar. Khususnya pendukung yang selalu menjelek-jelekkan program kerja Anies Sandi, sebenarnya ada penjelasan yang lebih detail mengenai apa yang Anies Sandi kerjakan!

Saya harap pendukung kedua pihak membaca dengan cermat surat yang saya tulis ini. Saya juga berharap dapat membuka wawasan para pembaca di dalam melihat dengan lebih objektif. Jangan seperti media sebelah yang selalu menjelek-jelekkan satu pihak. Siapa lagi kalau bukan MNC Group. Hehehe…

KPU Netral, sesuai yang Sumarno (teman baik Anies) katakan!


Sebagian besar pemberitaan media massa juga cenderung untuk mengatakan bahwa kesalahan ada pada KPU DKI yang tidak memberikan kejelasan akan lokasi tempat berlangsungnya pertemuan. Sumarno pun sudah meminta maaf kepada Djarot mengenai kelalaian mereka. Jika budaya kita maaf memaafkan, mengapa kita harus meneruskan tudingan-tudingan ini kepada “netralitas KPU DKI” maupu kepada kubu Anies Sandi yang terkesan ngeles?

Mereka tentu merupakan paslon yang baik, mereka juga memiliki integritas. Bayangkan, demi tidak terlambatnya hadir debat, mereka tetap menepati waktu, dengan cara yang mungkin di luar kebiasaan Ahok Djarot. Anies Sandi memiliki sense of accountability (rasa tanggung jawab). Mereka menerobos jalur Trans Jakarta untuk tiba dengan tepat waktu di debat lalu. Jadi sebagai pembaca yang cerdas, kita tentu juga harus cerdas di dalam memilah-milah berita.

Dukung Anies di dalam mengkritisi media KompasTV!


Media mainstream tidak selalu menjadi media yang kredibel. Lihat saja Kompas TV. Kompas TV dituding Anies Sandi sebagai media yang menggiring opini publik kepada kesesatan. Anies benar! Kompas TV menggiring opini publik! Anies harus didukung di dalam hal ini.

MNC Group juga harus dikritisi Anies!


Kita juga harus mendukung Anies untuk terbuka kepada media lain seperti MNC Group yang juga dengan Mars Perindonya, menggiring perspektif publik untuk lebih menghafal Mars Perindo ketimbang lagu kebangsaan Indonesia Raya.

MNC Group juga menjadi sebuah media yang harus dituding Anies sebagai media yang menggiring perspektif publik. Mungkin MNC group (MNC TV dan RCTI) lebih ekstrim di dalam menggiring. Running text juga ditulis dengan kalimat-kalimat yang provokatif. Bahkan KPI pun pernah menegur stasiun milik Hary Tanoe, sahabat baik Anies Baswedan.

Support Anies di dalam mengungkap lahan milik negara yang katanya digunakan untuk mendirikan mall, juga harus dikembangkan! Anies dengan tegas dan berani mengatakan bahwa ada di beberapa kotamadya Jakarta, yang tanahnya digunakan untuk mendirikan mall.

Anies tidak dipecat! Ia dicukupkan karena sudah sangat memuaskan! (versi Pandji)


Jangan terlalu suudzon kepada Anies. Anies tidak pernah merasa dipecat oleh Pak Dhe. Ia selalu mengatakan bahwa pekerjaannya “dicukupkan” oleh Pak Dhe. Mungkin saja karena ia sudah menyelesaikan tugas 5 tahunan di dalam masa baktinya, hanya dalam satu tahun setengah! Pak Dhe mungkin saja melihat bahwa pencapaian Anies ini sudah selesai, jadi buat apa lagi ia dijadikan mendikbud? Bahkan Pandji, tim sukses Anies mengatakan, selama Anies jadi mendikbud, ada 40 gebrakan yang dilakukan oleh Mas Anies ini! Bayangkan! Menteri mana yang melakukan 40 gebrakan hanya dalam waktu 1,5 tahun masa bakti? 

Tentu ini merupakan pencapaian yang sangat greget! 40 saudara-saudara! Bayangkan 40! Mungkin kejadian ini hanya terjadi pada Anies Baswedan dengan Panji Pragiwaksono sebagai tim suksesnya. Bayangkan stand up comedian seperti ini bisa serius ketika melakukan kolaborasi dengan Anies Baswedan, Ph.D!

Bahkan kebesaran hati Anies membuat dia berdamai dengan masa lalunya, Pak Prabowo. Selama ia menjadi tim sukses Pak Jokowi, Mas Anies ini merupakan salah satu orang yang sangat gencar mengkritisi pribadi Prabowo Subianto. 

Sekarang ia dipilih menjadi gubernur, menggeser sosok Sandiaga Uno yang dahulu dijagokan menjadi gubernur dari partai Gerindra. Luar biasa bukan? Anies bertumbuh dan berubah! Ia berkembang menjadi orang yang hebat. Ia sangat berbesar hati. Sempit sekali pandangan Anda jika Anda mengatakan Anies Baswedan merupakan orang yang tidak konsisten.

DP Inkonsisten menandakan dia hanya manusia biasa, tidak seperti Ahok yang titik-titik…

Mengenai rumah DP 0%, jangan terlalu cepat dahulu. Anies itu orang yang sangat realistis. Ia menganggap tidak mungkin ada rumah dengan DP 0 rupiah, DP 0%, ataupun DP macam-macam. Anies membuka peluang untuk warga menabung 6 bulan terlebih dahulu, lalu dapat tinggal di rumah susun yang ada. Pak Ahok hanya memberikan izin sewa. Anies ingin memanusiakan manusia, menyuruh orang berjuang sehingga dapat gaji di atas 2 juta lebih, agar dapat melakukan cicilan DP 2 juta. Ini merupakan sebuah dorongan bagi warga Jakarta bukan?

Kesimpulan penulis


Jadi kesimpulannya, jangan terlalu cepat menghina dan menjelek-jelekkan Anies. Setiap inkonsistensi-nya hanyalah sebuah bayang-bayang kelak nanti jika ia menjadi Gubernur.

Jika ia menjadi gubernur, kita sebagai warga Jakarta harus menerimanya sebagai gubernur yang juga adalah manusia. Ia manusia mungkin salah, ia mungkin inkonsisten. Ia juga mungkin tidak akan menyejahterakan warganya. Mungkin semboyan-semboyan “kebahagiaan” yang selama ini dijunjung tinggi oleh team mereka, tidak terlaksana. Kita harus menerimanya.

Jadi siapkah kita menerima Anies Sandi sebagai pemimpin yang belajar? Harus siap!

Salah ya yang saya katakan. Hehehe. Salam dua jari! Coblos Ahok Djarot! Hehehe

@hysenastian


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment