Monday, March 6, 2017

Memang Beda, Ahok Terlambat Minta Maaf, Anies Terlambat Malah Sewot Dan Emosian


DUNIA HAWA - Putaran kedua Pilkada DKI sudah ditetapkan. Meski banyak kejanggalan dan kekurangan dalam putaran pertama, tidak ada satu pun pasangan yang mengadu ke Mahkamah Konstitusi. Hal ini tentu saja membuat proses menuju ke putaran kedua tidak perlu menunggu proses persidangan di MK.

Dari hasil penetapan, yang akan mengikuti putaran kedua adalah pasangan Basuki-Djarot dan Anies-Sandi. Putaran kedua akan dimulai besok dan Ahok serta Djarot akan mulai cuti besok karena besok akan langsung dimulai kampanye putaran kedua yang mewajibkan petahana untuk cuti.

Nah, penetapan putaran kedua Pilkada DKI kemarin memang berlangsung buruk dan tidak profesional. Paslon Ahok-Djarot dengan terpaksa meninggalkan acara penetapan di Hotel Borobudur. Mereka melakukan tindakan tersebut karena acara sudah terlambat hampir satu jam berdasarkan undangan yang diterima Ahok-Djarot. Kejadian ini malah menyisakan pernyataan kontroversial Ketu KPUD DKI Sumarno yang tidak tahu Ahok-Djarot sudah datang.

“Saya kan nunggu di sana, enggak ada Pak Ahok kan, cuma ada Pak Anies dan Pak Sandi. Tiba-tiba beliau masuk dan menyatakan kenapa kok enggak dimulai saya sudah nunggu lama. Rupanya menunggunya di tempat lain. Kita kan enggak tahu,” ujarnya.

Aneh bin ajaib bukan?? Acara berjudul penetapan paslon untuk putaran kedua, tetapi tidak tahu bahwa Ahok-Djarot sudah datang?? Ini acara arisan atau acara resmi kenegaraan?? Apa Sumarno tidak paham betapa pentingnya keseriusan acara seperti ini??

Anied Sewot dan Emosi KompasTV Sebut DirinyaTerlambat


Sumarno sudah sangat memihak dengan pernyataannya tersebut. Padahal, fakta di lapangan dengan jelas menyatakan bahwa yang terlambat sebenarnya adalah paslon Anies-Sandi. Hal ini jelas terlihat dari pernyataan Sandiaga yang menyatakan bahwa mereka hadir Pukul 19.20 Wib. Acara dimulai seharusnya Pkl 19.00 Wib. Tetapi sudah tahu terlambat, mereka malah makan-makan dulu, Pak Sumarno yang menyambut mereka terlihat bersahabat.

Nah, dalam sebuah kesempatan diwawancara oleh KompasTV, Anies terlihat sewot dan emosian dengan reporter yang mewawancarainya. Anies dengan kesal dan marah menuduh KompasTV telah menggiring opini yang tidak benar bahwa pasangan calon Anies-Sandi terlambat. Mereka menyatakan telah hadir sebelum Pkl 19.30 Wib. Mereka yakin tidak terlambat karena datang sebelum Pkl 19.30 Wib dan bahkan sempat diwawancarai beberapa media. Anies-Sandi sendiri datang sekitar pukul 19.20.

Pantauan Kompas.com, Anies dan Sandi datang bersamaan. Sebelum masuk ke ruang acara, keduanya sempat meladeni sesi wawancara dengan para wartawan. Menurut Sandi, saat masuk ke ruang acara, baik dirinya maupun Anies langsung diminta komisioner untuk masuk terlebih dahulu ke ruang tunggu sambil menyantap makan malam.

“Kita di ruang tunggu menunggu panggilan. Tadi karena disuruh tunggu dan ditawarkan makan, ya sudah. Teman-teman dari KPU DKI juga dipersilakan untuk makan. Pas sudah dapat panggilan kami masuk ke ruang acara,” kata Sandi.

Aneh bukan?? Sudah tahu datang Pkl 19.20 Wib bukannya mendesak KPUD memulai acara, malah ikut makan-makan. Apa mereka tidak ingat undangan yang mereka terima?? Acara makan-makan hanya sampai Pkl 19.30 Wib. Acara seharusnya dimulai dan tidak perlu lagi makan-makan.

Pemberitaan KompasTV yang menyiarkan secara langsung hal ini malah membuat Anies seperti kebakaran kata-kata (bukan jenggot), Anies langsung melakukan serangan kepada KompasTV untuk objektiv dalam memberitakan peristiwa yang terjadi. Bahkan menyinggung kompas yang sudah lama berdiri seharusnya bersikap netral.

Sewot dan emosiannya Anies ini menjadi sebuah pertanyaan karena publik melihat jelas bahwa mereka yang terlambat dan sudah begitu malah dengan santainya makan-makan. Entah memang senang makan yang gratisan atau memang taat sama KPUD walau telat menyuruh makan?? Hanya mereka yang tahu. Tetapi sampai hari ini Anies tidak ada minta maaf.

Anies dan Sandi Memang Suka Telat


Paslon Anies dan Sandi memang suka sekali terlambat dalam menghadiri acara. Beberapa pemberitaan menjadi bukti bahwa pasangan ini memang sering terlambat. Ini adalah beberapa contohnya.

1. Pada saat pengundian nomor urut paslon, Anies-Sandi telat selama setengah jam yang membuat acara pengundian molor.

2. Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sering ‘ngaret’ saat blusukan. Anies terlambat 1 jam lebih saat akan berkunjung ke wilayah Krukut, Tamansari, Jakarta Barat. Anies Baswedan datang terlambat 2 jam saat kampanye di Cakung, Jakarta Timur.

3. Anies dan Sandi datang terlambat saat acara Haul Gusdur.

4. Calon wakil gubernur Sandiaga Salahudin Uno datang terlambat saat deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan di Jalan Silang Merdeka Barat Daya, Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2016) pagi. Sandiaga Uno datang sekitar pukul 09.00 WIB atau satu jam setelah acara dimulai.

5. Mereka juga pernah hampir terlambat debat dan akhirnya melawan arah serta pakai jalur busway untuk menerobos kemacetan.

6. Silahkan kalau ada yang mau menambahi beberapa keterlambatan mereka.

Terlambat sepertinya menjadi identitas pasangan ini. Identitas yang sangat berbahaya jika menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Bukan hanya akan terlambat menghadiri acara, tetapi juga akan terlambat memenuhi setiap janji mereka saat kampanye. Ujung-ujungnya minta tambah periode hanya demi melanjutkan keterlambatan mereka.

Ahok Minta Maaf Datang Terlambat


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok datang terlambat di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/3/2017). Biasanya, Ahok sudah tiba di Balai Kota DKI pukul 07.30 WIB. Namun hari ini dia tiba pada pukul 08.00 WIB. Jika biasanya dimulai dengan acara foto-foto, maka kini Ahok lansung melayani aduan.

Dengan cepat dan lugas, Ahok langsung menghampiri perempuan berkerudung merah muda itu dan meminta maaf karena datang terlambat.

“Ibu mau mengadu apa, mohon maaf ini saya terlambat,” kata Ahok.

Perempuan tersebut bernama Herlina. Dia dari Bandengan, Jakarta Barat. Kerabat Herlina mengatakan bahwa Herlina terkena kanker serviks. Mereka mengadu karena sudah bolak-balik ke rumah sakit tetapi tidak kunjung dioperasi. Ahok dengan segera meminta agar Ibu ini segera diurus untuk dioperasi di RSUD Tarakan.

“Ya sudah Bu ya, nanti diurusin Bu ya. Kalau kena beginian itu enggak boleh stres. Ibu senang-senang saja,” kata Ahok.

“Maaf tadi kesiangan, kemalaman semalam,” kata Ahok.

Mendengar begitu peka dan perhatiannya Ahok ini, saya kembali dirasuki perasaan haru. Bagaimana bisa, Ahok begitu peka melihat satu orang yang memang sedang sangat sakit dan memprioritaskan mendengar keluhannya sebelum kembali berfoto-foto. Saya menilai perilaku Ahok ini menunjukkan bahwa dia memang sangat sayang dengan warga DKI Jakarta. Bisa dikatakan dia adalah teman setia warga Jakarta.

Ahok memang beda dengan Anies. Ahok terkenal adalah orang yang selalu minta maaf jika melakukan kesalahan. bahkan, meski dia merasa dirinya tidak salah dan orang lain menggiring opini, Ahok tetap saja minta maaf. Beda dengan Anies, sudah tahu salah bukannya minta maaf, malah ngeles, sewot dan emosian.

Karakter dan tabiat memang tidak bisa disembunyikan. Sebaik apapun kita memolesnya, tetap saja akan terlihat dengan jelas pada akhirnya. Putaran kedua yang akan dimulai besok menawarkan dua calon pemimpin bagi Warga Jakarta. Yang suka minta maaf atau yang jarang minta maaf. Warga jakarta tentukan pilihanmu.

Jadi teringat penilaian Agus Harimurti terhadap dua pasangan ini. Menurut Agus, Ahok adalah orang yang lugas dalam menyampaikan apa yang dia pikirkan. Sedangkan Anies seorang yang pandai berkata-kata dengan teori dan masih dipertanyakan integritas dan konsistensinya sebagai pemimpin.

Salam Maaf

@patih hutabarat


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment