Sunday, March 5, 2017

Blunder Sandiaga: Siapa Investor yang Membuat Ahok Djarot WO?


DUNIA HAWA - Perihal keterlambatan acara KPUD DKI Jakarta kemarin, Anies tetap tidak mengakui bahwa mereka terlambat. Akhirnya Anies menuding KompasTV sebagai media yang menggiring opini masyarakat. Anies mengatakan ia tidak telat. Padahal teman baiknya sendiri, ketua KPUD DKI, Sumarno mengatakan bahwa KPU menunggu kehadiran lengkap paslon yang ada. Ironisnya, Anies Sandi di skak mat oleh teman baiknya sendiri, Sumarno. Mereka sekarang mungkin sedang panik, menghadapi penghakiman publik. Tidak ada yang salah dengan penggiringan opini. Salah jika opini digiring ke arah yang salah.

Setelah Anies blunder, giliran Sandi..


Sekarang giliran Sandiaga Uno yang sedang panik dan ia menunjukkannya kepada media massa.

“Kita hargai juga bahwa dia ada kebutuhan yang lebih mendesak, mungkin itu ada janji dengan investor yang bisa menanamkan puluhan triliun untuk membangun Jakarta yang berdampak pada warga masyarakat membangun infrastruktur atau seperti apa, itu kita musti maklumi,” kata Sandi saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Minggu (5/3/2017) pagi.

Sebetulnya apa sih yang sedang menjadi strategi dari Anies Sandi di dalam Pilkada kali ini? Boleh saja mereka mengatakan bahwa mereka tidak telat. Namun kenyataannya apa? Apakah Ahok Djarot walkout begitu saja tanpa adanya alasan? Apakah lokasi pertemuan tidak diberitakan secara detail, sehingga terjadi kesalahpahaman? Salah paham seperti apa yang dibuat oleh KPUD DKI ataupun kubu Anies Sandi?

Sepertinya tercium sekali kesengajaan-kesengajaan yang dikerjakan oleh KPU dan kubu Anies Sandi. Apakah sebuah kebetulan jika Sumarno berjumpa dengan Anies di TPS 29? Hanya Tuhan dan mereka yang tahu. Melihat dari sejarah pilpres 2014, istilah-istilah yang dikeluarkan oleh Prabowo di dalam menggugat hasil pilkada ke MK, sepertinya sedang dikerjakan oleh mereka saat ini. Indikasi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. Silakan tutup hidung, aroma semakin menyengat.

Karakter paslon ini..


Pembaca tentu sudah tahu sedikit banyak tentang karakter Sandiaga yang begitu tenang, namun perkataannya juga semakin mirip dengan Anies. Halus, namun tidak ada konten yang mencerdaskan publik. Setiap kali debat, ia selalu menggunakan nama-nama orang. Mungkin sedikit yang tahu, cara ia meyakinkan rakyat ini, seperti Obama sewaktu mencalonkan diri jadi presiden Amerika

Ada yang mengatakan bahwa konsultan debat yang mengajari Sandiaga, merupakan tim yang juga pada saat Obama melakukan debat.

Mereka yang tidak memiliki program kerja yang jelas, cenderung nyinyir dan memiliki kecenderungan untuk menjatuhkan lawan.

JCH “tampar” OK OCE


OK OCE Sandi yang sudah didahului Ahok, melalui JCH (Jakarta Creative Hub), tentu memberikan tamparan keras bagi Sandi CS yang merencanakan. Jika Sandi betul-betul punya hati untuk rakyat, mengapa tidak ia lakukan hal itu dalam skala besar? Tentu mudah sekali bagi dia untuk melakukan hal ini. Kita melihat rekam jejak Sandi, di dalam anak perusahaan Aetra yang bermasalah dengan Rusun Rawa Bebek dengan harga yang berbeda dari harga yang disebutkan Pak Ahok, 1 kubik sekitar Rp1.500,00, namun dijual dengan harga Rp5.000,00 per kubik.

Misleading statement Sandiaga Uno


Sekali lagi kita melihat bagaimana Sandiaga mencoba untuk menggiring opini publik ke arah yang salah. Publik justru perlu tahu mengapa mereka makan malam sampai telat memulai acara. KPUD dan Anies yang seharusnya menjadi pokok permasalahan. Sandiaga mencoba membawa opini publik untuk mengatakan bahwa Pak Ahok dan Pak Djarot melakukan WO merupakan kesalahan kubu Ahok Djarot. Jika publik cukup cerdas, maka statement yang dikeluarkan Anies Sandi justru menyesatkan.

Misleading statement yang diucapkan oleh Sandiaga membuat seolah-olah Ahok Djarot yang salah dan lebih mementingkan hal lain ketimbang pertemuan KPUD. Permasalahan utama adalah “keterlambatan”, bukan yang lain. Maka tentu kita semua dapat menyimpulkan bahwa Sandi juga seperti Anies, ngeles.

Padahal jika pembaca cukup jeli melihat pergerakan politik kali ini, justru Anies Sandi sedang mengeluarkan statement-statement yang bersifat kontra produktif. Rakyat Jakarta dapat menilai bahwa Ahok Djarot ini merupakan pasangan yang selalu tepat waktu. Tidak seperti Anies Sandi yang menerobos jalur busway, karena telat waktu.

Seperti bocah yang tidak mau mengaku kesalahannya, dan mulai ngelantur…


Sekali lagi Sandiaga melakukan blunder yang fatal. Ia mencoba untuk menuding Ahok karena ada janji dengan investor. Investor apa, Sandi tidak menjelaskan dengan detail. Mirip sekali dengan Anies yang mengatakan “ada lahan negara yang dijadikan mall”. Dimana, siapa, apa penjelasan detailnya, tidak ada sama sekali.

Sebagai rakyat yang cerdas, tentunya kita harus bisa tidak menelan begitu saja statement yang disampaikan oleh paslon tertentu. Jika tidak ada detail, jangan langsung terima. Kalimat yang diucapkan oleh Sandiaga dan Anies, kebanyakan tidak diikuti dengan data yang akurat. Investor siapa? Rumah DP seperti apa? Tanah milik negara yang mana? Kapan dibangun?

Sandiaga dan Anies harus belajar banyak dari Ahok Djarot.

Betul kan yang gue katakan?

@hysebastian

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment