Monday, February 13, 2017

Sorban Hitam Mas Agus

DUNIA HAWA - Sebagai orang yang taat beragama, mas Agus tahu benar cara yang pas untuk mendekatkan diri kepada Allah, apalagi saat ini adalah waktu detik-deik terakhir hari pencoblosan Pilkada DKI, sebagai kontestan, masa-masa seperti ini akan sangat memakan emosi yang cukup berat, hati berdebar dan pikiran tak karuan menjelang hari penentuan, ya, dengan pergi ber-umroh, menjalakan ritus keagamaan, dengan berdoa di depan rumah Allah dan bertawassul di makam Rosulullah.


Kegelisahan hati, rasa cemas jika tidak terpilih, mungkin akan sirna jika mas Agus khusyu` bermunajat pada sang ilahi, ini bagus, dan sebuah kebudayaan politik yang perlu dilestarikan, sama seperti beberapa calon pemimpin yang ikut kontestasi politik, katakanlah seperti Pakdhe Jokowi saat masa tenang pemilihan Pilpres dahulu, apalagi ditemani dengan ulama yang bisa membimbing saat pelaksanaan umroh.

Namun ada yang meggelitik mata saya ketika membaca berita disalahsatu portal berita online tentang kegiatan umroh mas Agus, beberapa foto-foto yang diabadikan saat umroh, yakni sorban yang dikenakannya, yap, berwarna hitam. Lantas ada yang salahkah dengan wrna hitam? Jelas tidak, dan sah-sah saja bagi mas Agus, hendak memakai sorban warna apa saja, namun kenapa pilihan jatuh kepada warna hitam?, apakah hanya sebuah kebetulan? Jika iya, maka tulisan ini sampai disini saja, hahaha.

Jika kita kembali menengok kembali pada saat kampanye kemaren, setiap calon pasti punya Dress code yang melekat sebagai bentuk ciri khas dan Branding agar mudah diingat, Pak Anies memakai kemeja putih, Pak Ahok meneruskan baju kotak-kotaknya, dan mas Agus dengan kaos hitamnya, ya kaos hitam. Tampak gagah dan macho memakai kaos berkerah berwarna hitam, tentu bukan hanya masalah keren yang ditimbang oleh tim suksesnya mas Agus, namun ada hal lain yang tentunya menjadi alasan hitam sebagai warna kebesaran yang dipakai.

Kembali lagi pada kegiatan umroh mas Agus, yang dilakukan disaat masa tenang seperti ini, mas Agus memakai sorban berwarna hitam, apakah lupa jika saat ini sudah habis masa kampanye? Atau memang warna favoritnya adalah hitam, atau sebagai politik pencitraan? Semoga yang terakhir adalah salah, Naudzubillah. Semoga memang hitam adalah warna favoritnya, dan memakai sorban warna hitam saat umroh dalam suasana masa tenang ini hanya karena berdasar warna kesukaan saja.

Ibadah umrohnya biarlah tetap menjadi ritus keagamaan yang mulia, bermunajat di Baitullah dan bertawassul dimakam Rosulullah, memohon kekuatan hati dan pikiran dalam menghadapi kontestasi Pilkada saat ini, memohon yang terbaik yang akan Allah berikan, jika menang, berdoalah agar menjadi amanah dan menjalankan janji yang telah terucap saat kapanye, memohon untuk tidak korupsi, dan memohon kemakmuran bagi Jakarta, jika toh kalah, memohnlah agar tetap menjadi orang yang mempunyai jiwa besar, yang menerima kekalahan sebagai kekalahan, bukan karena merasa dicurangi dan didzolimi, bantu mereka yang menang dengan pemikiran dan ide yang konstruktif, bukan menjadi mantan yang sering iri dengan pacar baru gebetannya.

Dan terkahir, mas Agus yang gagah, hati-hati dalam melangkah apalagi saat ini dimasa tenang, bukan hanya omongan yang kami tangkap sebagai tindakan pencitraan,  warna sorban pun kami lihat itu sebagai sesuatu yang disengaja dan memiliki maksud tertentu, semoga maksudnya bukan hanya untuk tetap dilihat sebagai simbol warna kebesaran saat kampanye, karena saat ini ibadah umroh mas Agus adalah saat-saat mas Agus hanya berurusan dengan Allah semata, yang tak perlu simbol-simbol yang ditunjukkan, apalagi simbol kampanye. Bukan saya Kepo dan Lebay menulis ini, Toh yang mas Agus lakukan sa-sah saja, dan yang dipakai adalah uang mas Agus sendiri, bukan saya yang Nyangoni, namun alangkah eloknya jika hubungan ibadah tidak disertai dengan simbol-simbol kampanye walaupun itu hanya sebatas warna saja.

@arif fuad s

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment