Thursday, January 26, 2017

Sindiran Anies Baswedan Hari Ini untuk Ahok

DUNIA HAWA - Pak Anies oh Pak Anies, entah mengapa saya begitu tergelitik untuk menulis tentang Anda hari ini. Sebenarnya ada 1 lagi tulisan tentang kehadiran Anda bersama Sandiaga Uno di Mata Najwa kemarin, tapi entahlah apakah nanti akan saya selesaikan dan publish atau tidak. Agak malas juga sebenarnya membahas Anda, tapi perkataan-perkataan Anda ini sangat membuat tangan saya gatal Pak.


Saya kira Anda akan lebih cerdas dari ini perkataannya Pak mantan menteri, tapi ternyata mungkin memang benar kata orang bahwa pasangan nomor tiga ini banyaklah nyinyir ga jelasnya, solusi real yang masuk akalnya sering kali tidak diberikan, dan banyaklah retorika semata. Ketika ditanya jadi bagaimana tindakan yang nyata yang akan dilakukan? Jawabannya selalu begitu indah mempesona, saya percaya dengan niat yang baik akan bisa lah, tinggal diperintahkan nanti lah, saya akan mengajak rakyat untuk jujur lah, yang penting pemimpinnya bisa mempersatukan lah, dan seterusnya.

Hari ini 26 Januari 2017, pernyataan Anda tentang pembangunan jalan dan pembersihan kali begitu menggelitik batin saya Pak. “Apa-apaan orang ini? Kok ngomongnya gini?,” ujar saya dalam hati. Anda hari ini menyindir pembangunan Ibu Kota yang terlihat sangat nyata, yaitu tentang jalan dan kali. Memulai perkataan Anda dengan mengajak warga untuk membimbing anak-anak mereka dengan kejujuran, tiba-tiba Anda bawa-bawa pembangunan fisik di Jakarta yang menurut Anda tidak membawakan manfaat terhadap pembangunan manusia.


Berikut kutipan perkataan Anies Baswedan hari ini : 


“Kami ingin pembangunan Jakarta diubah, jangan sampai pemimpin hanya urusi jalan dan kali. Kami ingin pemimpin membangun manusianya,” ucap Anies.

Sejarah Pembersihan Kali 


Pak Anies, mudah saja bagi Anda yang sekarang ingin menjadi Gubernur DKI Jakarta dengan menyindir terus tentang pembangunan fisik yang ada. Anda tahu tidak Pak butuh berapa lama warga Jakarta mengharapkan ada pembangunan fisik di provinsi mereka? Anda tahu tidak sudah 15 gubernur silih berganti, baru era Pak Jokowi dan Ahok lah pembangunan fisik benar-benar terlihat hasilnya? Anda kira gampang Pak?

Anda kira gampang menyelesaikan suatu proyek tanpa kepandaian, kecakapan dan kejujuran dari pemimpinnya? Anda kira gampang merubah mental dari banyak PNS DKI Jakarta yang malas dan terbiasa pungli? Anda kira gampang Pak melawan semua praktek suap, titipan proyek dan lelang yang palsu yang telah ada berpuluh-puluh tahun?

Pak Ahok pernah bilang, susah sekali ketika awalnya memerintahkan bawahannya untuk membeli alat berat sendiri, mengeruk kali sendiri, membeli truk sampah sendiri dan mengangkut sendiri. Begitu banyak alasan ini itu dari bawahan Pak Ahok yang intinya tetap ingin menggunakan jasa swasta yang dicurigai tidak melakukan pekerjaan dengan baik (tidak terlihat buktinya). 

“Mereka cuma ngaduk-ngaduk lumpur doang. Jam kerjanya gimana. Tipu menipu,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

“Kenapa sih harus sewa orang kalau makainya begitu.” kata Ahok.

“Kita mau beli sendiri alatnya. Tidak perlu sewa lagi. Kerja sendiri rawat sendiri,” kata Ahok.

“Saya enggak mau denger jalur inspeksi, telat ngeruk, telat bangun jalan. Ini gak boleh lagi,” kata Ahok.

Belum selesai cerita pengerukan kali di Jakarta yang dulunya kotor, bau dan penuh sampah, Anda juga kira gampang ya Pak untuk menjaga kebersihan kali-kali itu? Kebiasaan orang Jakarta yang membuang sampah ke kali sudah berpuluh-puluh tahun, dan kalau tidak ada PPSU pasukan oranye yang dibentuk Pak Ahok, bagaimana mungkin bisa kali-kali dan selokan-sekolan di Jakarta dijaga seperti sekarang?

Pembangunan Fisik Itu Awal dari Segalanya


Tanpa ada fisik yang sehat, hati manusia yang baik tidak akan memungkinkannya berbuat banyak dalam hidupnya. Pergerakan dan aktivitasnya akan sangat terbatas. Ada saja banyak kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dia lakukan jika fisiknya tidak memungkinkan. Tidak usah kita bilang penyandang disabilitas, seorang penderita asma saja misalnya tidak akan dapat beraktivitas dengan leluasa ketika setiap saat penyakitnya bisa kambuh.

Begitupula dengan berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Kalau tidak ada fasilitas tempat bermain untuk anak-anak, hasilnya ya anak-anak akan bermain di kali atau di jalan yang sangat kotor dan berbahaya. Kalau tidak ada kali yang bersih, bagaimana sebuah kota dapat menampung aliran air dan mencegah banjir? Kalau sudah banjir, yang menderita siapa? Ya tentu saja bukan Anda Pak Anies.

Apakah Anda tahu tentang atlet loncat indah Indonesia berlatih dengan papan loncat diikat-ikat dengan tali rafia saat persiapan menuju SEA Games 2015 Pak? Karena tidak ada kolam renang tertutup standar Olimpiade di Indonesia, ya terpaksa pakai tali rafia. Lalu menurut Anda tidak perlu ya Pak dibangunkan fasilitas yang memadai, cukup saja membangun manusia saja dengan memotivasi atlet-atlet itu, memberikan mereka kepercayaan diri dan sebagainya? Alamak Pak Anies! *tepok jidat*

Fisik itu faktor utama untuk memulai segala hal. Tanpa fisik, omong kosong pembangunan manusia yang anda koar-koarkan itu dapat berjalan dengan maksimal. Pak Ahok telah memulainya karena beliau cerdas, beliau tahu apa hal-hal prioritas yang diperlukan warga Jakarta. Barulah setelah fasilitas menunjang, pembangunan manusia akan dengan sendirinya dimulai dari inisiatif warga ataupun dukungan pemerintah.

Sedangkan Pak Ahok sejak 2014 sudah bekerja keras membangun fisik yang merupakan awal dari segala bentuk pembangunan lainnya. Hal ini sangat sulit atau tidak pernah nyata terlihat dilakukan oleh gubernur yang dulu-dulu. Masyarakat Jakarta sangat mengapresiasi, sangat senang dan sungguh merasakan ada perubahan pada hidup mereka. Lalu Anda sekarang mengkritisi pembangunan fisik itu dengan seenaknya saja Pak Anies?

Saya membaca komentar netizen yang menarik atas nama Barca Penggo. Ia mengatakan bahwa kalau jalan dan kali tidak dibereskan, ibarat sebuah rumah yang atapnya bocor dan tidak memiliki jendela. Secara otomatis hidup orang yang tinggal dirumah tersebut pasti selalu susah dan mentalnya rusak. Netizen saja cerdas, masa Anda kalah Pak Anies?

Komentar Penutup dari Saya


Saya sangat menyesalkan sikap Anda yang kerap menggunakan pembangunan fisik vs pembangunan manusia untuk menyerang pasangan petahana. Kasihan sekali rakyat yang percaya dengan Anda, padahal jika Anda terpilih belum tentu Anda dapat membuat proyek-proyek berjalan dengan baik dan belum tentu Anda cerdas dalam menyelesaikan permasalahan birokrasi yang ada.

Bagi saya, sudah benar yang dilakukan Gubernur DKI non-aktif Ahok. Lebih baik mengurusi jalan dan kali yang manfaatnya langsung dirasakan seluruh rakyat Ibu Kota daripada sok-sok mau mengurusi Alexis yang entah akan berdampak bagi kehidupan orang banyak atau tidak.

Semua warga Indonesia juga tahu bahwa masalah utama Ibu Kota sejak zaman dulu adalah macet dan banjir. Jakarta membutuhkan pemimpin yang dapat memberikan fasilitas fisik dengan baik dalam bentuk jalan dan kali yang bersih yang akan secara langsung berdampak pada kehidupan warga DKI. Kejujuran atau akhlak yang Anda koar-koarkan itu tidak akan secara cepat mengubah hidup mereka menjadi lebih baik. Masa logika sesederhana ini saja Anda tidak paham Pak?

Janganlah Anda menggunakan kata-kata manis Anda untuk membohongi rakyat untuk memilih Anda. Janganlah jadi pemimpin DKI kalau menyediakan jalan yang baik dan kali yang bersih saja tidak bisa. Janganlah seenaknya nyinyir kalau solusi nyata atas permasalahan Jakarta saja baru akan Anda pikirkan nanti!

Dari sebatang pohon yang ingin berdiri kokoh dan tegar di tengah badai dan topan……

@aryanto famili


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment