Tuesday, January 31, 2017

Pak Anies, Berkacalah Sebelum Pulangkan Ahok Ke Kampung Halaman

DUNIA HAWA - Anies Baswedan, cagub nomor 3 yang memang benar-benar sudah berubah. Semakin mendekati hari pemilihan, semakin terlihat karakternya yang bertolak belakang. Kesantunan terkikis digantikan oleh kenyinyiran. Bahkan sekarang sudah bukan nyinyir lagi, melainkan sudah masuk dalam tahap judes bin pedes.


Saat bertemu dengan alumni Universitas Indonesia di Inn Sofyan Hotel Tebet kemarin, Anies mengajak warga untuk sama-sama menyelamatkan Jakarta dari kepemimpinan Pemprov DKI saat ini.

Menurut Anies, saat ini nilai rapor kinerja Pemprov DKI Jakarta merah. “Kalau rapornya merah diluluskan apa nggak? Nggak usah ikut lagi. Tapi kalau maksa mau ikut, ya terpaksa kita hentikan,” kata Anies.

Sepertinya Anies tidak pernah mengaca. Menyerang calon lain tanpa pernah introspeksi diri. Menyindir Ahok tanpa pernah sadar dirinya juga dapat rapor merah makanya dipecat oleh Jokowi.

Siapa pun tahu Anies dipecat dan direshuffle semasa menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kalau namanya dipecat berarti kinerja tidak bagus, tidak sesuai harapan. Penelitian Ombudsman pun memberikan peringkat 22 pada Kemendikbud dari 22 kementerian. Prestasi yang luar biasa karena peringkat pertama dari belakang.

Dan tanpa rasa malu, Anies menyanggah bahwa itu peringkat sebelum menjabat padahal waktu penelitian jelas-jelas menunjukkan masa jabatan Anies. Hahahaha, ingin menyangkal dengan memberikan kebohongan. Sama saja dengan membuang rasa malu dengan mencari malu yang lain. Dengan pedenya mengatakan peringkat Kemendikbud naik ke posisi 9 setelah dia selesai. Belum tentu juga itu karena dia, kalau bagus kinerjanya, rasanya ngakak aja dia dipecat. Berarti maksudnya Jokowi buta sehingga orang sehebat Anies diganti begitu saja? Menurut saya sih, Anies yang buta hati dan tidak bisa dipercaya.

Anies mengatakan dia dan Sandiaga Uno tak ingin menantang paslon Ahok-Djarot. Dia hanya ingin menghentikan petahana. “Dengan rapor merah itu kita ganti saja. Jadi beliau kita siapkan untuk kembali ke kampung halaman, dan Jakarta dibebaskan dari kotak-kotak,” ujar Anies.

Lagi-lagi Anies tidak sadar kalau dia sendiri yang diganti dari menteri, masih juga tidak sadar dan bercermin diri. Rapor merah? Bukankah Kemendikbud yang dapat rapor merah sehingga dia direshuffle?

Anies terlihat seperti ingin menggiring atau melakukan framing dengan menimpakan ketidakbecusannya sebagai menteri kepada Ahok. Dia yang salah, dia pula yang salahkan Ahok. Dia yang dapat rapor merah, dia juga yang bilang kinerja Pemprov DKI dapat rapor merah. Sudah itu, seenaknya pula bilang mau siapkan Ahok pulang kampung. Memangnya Ahok pendatang atau imigran ilegal, pake acara pulangin ke kampung? Paling nanti dia yang pulang kampung.

Demi sebuah kekuasaan, nyinyir pun dijadikan komoditi. Bukannya berniat membangun Jakarta, Anies seperti lebih berniat untuk berperang dengan Ahok, dan menumbangkan kekuasaannya. “Nanti tanggal 15 bergerak semua dengan peran masing-masing agar Jakarta bisa berubah dan petahana dicukupkan tugas sampai di sini,” kata Anies.

Maaf ya Pak Anies, sepertinya Pak Ahok masih akan bertugas sampai 5 tahun ke depan, dan sepertinya Pak Anies sendiri yang dicukupkan tugas sampai ke sini. Ahok sudah cukup membuat perubahan nyata untuk Jakarta. Tinggal berikan kesempatan pada Ahok untuk melanjutkan pembangunan dan tinggal ditagih janjinya menyulap Jakarta setara Singapore dan Tokyo sebelum perhelatan Asian Games 2018.

@xhardy


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment