Tuesday, January 31, 2017

Aroma Busuk Terkuak, Anies Baswedan Terlibat Kasus Suap Proyek VSAT

DUNIA HAWA - Kalau Sylviana Murni kena kasus dugaan korupsi dua proyek sekaligus, yaitu korupsi dana pembangunan Maajid Wali Kota Jakarta pusat dan korupsi dana Bansos, maka nasib Anies Baswedan masih lebih agak beruntung hanya kena satu kasus korupsi yang menjeratnya, yaitu proyek VSAT Komunikasi jarak jauh berbasis satelit di Kemenkominfo.


Bagaimana Jakarta bisa aman APBD-nya yang sebesar Rp 72 triliun itu jika dipimpin oleh pemimpin bermental korup. Warga DKI Jakarta tidak akan mungkin memilih kedua pemimpin yang terlibat dalam pusaran pat korupsi karena sudah ada pemimpin bersih yang berprestasi didepan mata, Basuki Tjahaja Purnama.

Yang jelas Anies Baswedan ini kena karmanya. Setelah acara debat pilkada DKI putaran kedua, Anies Baswedan mencetuskan gerakan memulangkan Ahok ke Belitung agar Jakarta bebas dari kotak-kotak.

Padahal kalau mau dibandingkan dengan Anies Baswedan, Ahok lebih dulu injak Jakarta. Sejak SMA Ahok sudah di Jakarta. KTP-nya KTP Jakarta. Kuliah S1 di Jakarta, ambil S2 di Jakarta, kerja di Jakarta, nikah di Jakarta, anaknya lahir di Jakarta.

Selama ini banyak orang yang salah kaprah yang berpikir Ahok datang dari Belitung. Padahal, ia besar di Jakarta, hanya memang Ahok lahir di Belitung. Jadi kalau Anies Baswedan bermimpi ingin memulangkan Ahok ke Belitung, tunggu Lebaran Kuda saja ya.

Belangnya Anies Ketahuan, Sanusi Jilid II, Santun Tapi Korupsi


Hari ini Komite Aksi Mahasiswa Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan demo di depan Gedung KPK mendesak KPK segera mengusut kasus korupsi yang melibatkan Anies Baswedan dalam proyek VSAT (Very Small Aperture Terminal) di Kemenkominfo.

Fee proyek sebesar Rp 5 miliar ditransfer ke rekening adik Anies Baswedan yang bernama Abdillah Rasyid Baswedan. Bukti transfernya sudah ada ditangan Kamerad, mau ngeles bagaimana lagi? Tugasnya KPK untuk menuntaskan borok itu.

KPK adalah lembaga antirasuah yang professional dan saya yakin mereka akan mengedepankan transparasi dalam mengusut sampai dugaan korupsi proyek VSAT itu.

Track Record dan Kredibilitas Kamerad Sudah Teruji


Organisasi kemahasiswaan itu pernah menyuarakan penegakan hukum terkait  korupsi pengadaan UPS pada Anggaran APBD DKI Jakarta tahun 2014 sehingga Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menetapkan lima tersangka, yaitu Alex Usman, Zaenal Soleman, ‪Muhammad Firmansyah dari Fraksi Partai Demokrat dan Fahmi Zulfikar dari Fraksi Partai Hanura, dan Dirut PT Offistarindo Adhiprima, Harry Lo.

Selain itu, Kamerad juga pernah berdemonstrasi di depan Mabes Polri mendesak Bareskrim Polri segera menuntaskan dugaan korupsi pengadaan layanan pembuatan paspor secara elektronik di Kementerian Hukum dan HAM pada Juli 2014, yang  melibatkan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana.

Maling Ngaku Penjara Penuh


Ungkapan ini ada benarnya. Mana ada seseorang yang berbuat jahat mengakui kejahatannya? Contohnya Rizieq Shihab, mana mau dia ngaku telah melecehkan Pancasila? Ia justru ngeles bahwa video itu hasil editan. Jurus ngibulnya Rizieq Shihab itu adalah bentuk statement yang berlebihan di atas ambang batas kewajaran.Setelah digempur Polisi, baru dia berkilah minta difasilitasi segala dengan pelapornya.

Begitu pula dengan Tim pemenangan Anies Baswedan yang membantah bahwa Anies Baswedan telah menerima imbalan dari proyek VSAT (Very Small Aperture Terminal) senilai Rp5 miliar saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Mereka menuding bahwa ini adalah black campaignsebagai bentuk kepanikan para rivalnya Anies Baswedan. Black campaign dari Hngkong? Mana ada maling ngaku? Bukti transfer nyata-nyata ada kok dibilang black campaign?

Yang jelas, korupsi hanya bisa terjadi dalam jalinan kekuasaan yang terbentuk dari kumpulan dan persekongkolan elit birokrat dan pengusaha. Kebaikan bisa dilakukan oleh siapapun, namun untuk mengingkari kejahatan korupsi belum tentu semua orang bisa.

Kura-kura begitu.

@argo javirez

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment