Wednesday, January 25, 2017

Fahri Hamzah Dituntut TKI di Hongkong

DUNIA HAWA - Ucapan Fahri Hamzah yang dicuitkannya lewat akun medsos. Banyak membuat sebagian masyarakat marah. Hal ini sangat wajar karena apa yang telah dilakukan Fahri tidak mencerminkan dirinya sebagai perwakilan rakyat.


Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tentunya akan merasa terluka dengan mulut dan sikap dari Fahri Hamzah yang mengatakan mereka adalah mengemis menjadi babu. Sementara Fahri sendiri di gaji oleh mereka (rakyat) Indonesia. Maka sebenarnya Fahri lah yang menjadi ‘babu’ rakyat, tetapi ‘babu’ yang sok menjadi majikan.

Melakukan tindakan tanpa berpikir, mencermikan seseorang tersebut adalah gegabah, dangkal, dan memiliki rasa panik yang kronis bahkan bisa dikatakan tidak memanfaati akal dengan baik. Dia (Fahri) mungkin lupa bahwa sekarang ini adalah era teknologi salah satu karya teknologi tersebut adalah medsos. Dan dia tidak berpikir apa yang dituliskannya lewat medsos akan banyak diketahui dan cepat tersebar bahkan meluas sampai ke luar negeri.

Wakil rakyat di Nusantara bahwa di DPR sebagian tidak menjadikan kantor tersebut sebagai menyuarakan aspirasi rakyat melainkan sibuk berlomba untuk berkarya politik. Hingga tindakan dan pekerjaan yang dilakukan hanya untuk sebuah nama dan kepentingan sepihak. Lihat saja contohnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

DPR sebaiknya peka dengan dua orang ini, dan segera mempertimbangkan kelayakannya sebagai Dewan Perwakilan Rakyat. Jika tidak maka tidak menutup kemungkinan dua orang ini akan kembali berulah dan bertindak BUKAN untuk kepentingan rakyat banyak.

Alhamdulilah, apa yang telah dilakukan Fahri menuai amarah dari TKI di Hongkong. Saya secara pribadi pun juga akan merakan apa yang dirasakan oleh kawan-kawan yang bekerja diluar negeri, dimana telah mengorbankan tenaga, pikiran, waktu, jauh dari keluarga, berjuang di negeri orang TAPI disebut mengemis menjadi babu oleh Fahri Hamzah sebagai DPR.


Koalisi 55 Organisasi Buruh Migran Indonesia di Hongkong yang tergabung dalam Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) mengecam kicauan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah di akun Twitter pribadinya.

Ketua I LACI Nur Halimah menganggap kicauan Fahri telah melecehkan martabat para pekerja Indonesia di luar negeri. LACI, kata Nur, menuntut Fahri meminta maaf.

Dalam kicauannya pada Selasa (24/1/2017) pagi, Fahri lewat akun @Fahrihamzah berkicau, “anak bangsa mengemis jadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela…”. Kicauan itu kini telah dihapus.

“Tahukah Bapak bahwa pernyataan Bapak telah merendahkan martabat dan harga diri kami, para ‘pahlawan devisa’ yang menyumbangkan remitansi sebesar 7,4 miliar dollar AS atau Rp 97,5 triliun untuk memutar roda perekonomian Indonesia,” ujar Nur dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa malam.

Nur mengatakan, bukan hanya kicauan Fahri yang membuat mereka berang dan merasa tak dihargai.

Sebelumnya, kata Nur, dalam sejumlah pemberitaan media, Fahri menyebut bahwa 1.000 TKI di Hongkong hamil dan menyerahkan anaknya ke LSM.

Nur mengatakan, Fahri juga menuding 30 persen TKI di Hongkong mengidap HIV/AIDS. Ditambah melihat kicauan Fahri di Twitter yang menyebut “babu”, Nur mengatakan, dia dan koleganya di Hongkong tak lagi bisa tinggal diam.

“Tahukah Bapak bahwa kami ini pekerja, bukan babu. Kami mempunyai harkat dan martabat,” kata Nur.

“Kami melakukan pekerjaan yang halal dengan setiap tetesan keringat kami, bukan hasil korupsi, apalagi hasil mengemis,” lanjut dia.

Nur mengatakan, para migran di luar negeri tengah berjuang memberi kehidupan yang layak bagi keluarganya di Indonesia. Semestinya, kata dia, pejabat negara seperti Fahri mendukung hal tersebut.

Atas keberatan mereka dengan pernyataan Fahri, LACI menuntut Fahri untuk meminta maaf secara resmi atas semua pernyataannya yang menyinggung buruh migran Indonesia.

“Mendorong MKD DPR RI untuk mengevaluasi kinerja Fahri Hamzah dan mempertimbangkan pencopotan yang bersangkutan dari anggota DPR RI,” kata Nur.

Fahri Hamzah sebaiknya anda segera melakukan klarifikasi dan memberikan penjelasan kepada Indonesia juga kepada TKI di luar negeri, dan anda sebaiknya segera MINTA MAAF jika anda merasa dewan perwakilan rakyat. Karena kawan-kawan TKI di luar negeri jauh lebih terhormat daripada anda yang bekerja mewakili suara rakyat tetapi melukai hati rakyat.

MKD DPR RI hendaknya Fahri Hamzah ini juga termasuk Fadli Zon harus dievaluasi besar-besaran kinerjanya dan pertimbangkan kelayakan mereka di DPR. Dari aksi 411, Pansus terduga makar, dan baru-baru ini menganggap TKI adalah mengemis menjadi babu yang dilakukan Fahri, sungguh tidak menunjukan diri beradab apalagi mewakili suara rakyat.

Kepada kawan-kawan TKI di Hongkong, salut dengan tuntutan kalian. Dan ini menunjukan bahwa kalian tidak bisa dihina begitu saja. Fahri Hamzah jika anda ‘bermoral’ maka sebaiknya anda melaksanakan tuntutan para TKI, buruh migran, yang sudah anda lukai hatinya.

Salah satu yang menunjukan Fahri Hamzah TIDAK bertanggung jawab adalah menghapus kicauannya. Artinya dia tidak bertanggung jawab dengan apa yang telah dilakukannya. Bagaimana mungkin orang yang tidak bertanggung jawab dapat mewakili suara rakyat.

@losa terjal


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment