Saturday, January 28, 2017

Agus Harimurti Yudhoyono Dibentak Kapolres Jakarta Selatan

DUNIA HAWA - “Kegiatan saudara mengganggu yang lain. Saudara silahkan maju, saudara menghambat lalu lintas, membuat kendaraan lain tidak bisa lewat! Teriak Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi, Iwan Kurniawan melalui pengeras suara.


Kapolres Jakarta Selatan kesal dengan ulah Agus Harimurti Yudhoyono yang naik ke atas kap mobilnya All New Navara Nissan warna hitam, lalu orasi dengan pengeras suara.

Padahal posisi mobilnya Agus Harimurti Yudhoyono berada tepat di jalan utama depan Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Lalu lintas pun tidak bergerak dan kemacetan total terjadi.

Bikin diri seolah-olah dirinya adalah VIP, padahal kenyamanan pengguna jalan adalah prioritas utama. Dalam peraturan perundang-undangan, terutama di bidang lalu lintas, tidak dikenal istilah VIP (Very Important Person). Adapun istilah yang diatur dalam peraturan perundang-undangan adalah “pengguna jalan yang diprioritaskan” atau “kendaraan bermotor yang memiliki hak utama”.

Merasa tidak digubris oleh Agus Harimurti Yudhoyono, Kapolres akhirnya emosi dan berang, lalu membentaknya.

“Maju mobilnya maju! Mobil Anda menghambat perjalanan mobil lain, maju!”, bentak Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi, Iwan Kurniawan.

Mendengar bentakan Kapolres, bukannya mentaati perintah aparat keamanan, dengan cueknya Agus Harimurti Yudhoyono terus berorasi dari atas kap mobilnya seolah-olah menganggap remeh pihak Kepolisian.

Bukan hanya Agus Harimurti Yudhoyono yang masa bodoh dengan instruksi Kapolres, para relawannyanya yang tengah mendengarkan AHY berorasi  pun meneriaki Kapolres karena merasa keberatan dengan seruan Kapolres agar bubar.

“Huuuuu, nggak asik! Ayo terusin! Mas Agus belum turun,” teriak para relawan norak bermental kampungan. Akibatnya suasananya benar-benar gaduh dan kemacetan parah pun tidak terhindarkan lagi.

Akibatnya fatal, Kapolres Jakarta Selatan pun marah besar dan berang. Tak ayal lagi, Agus Harimurti Yudhoyono dibentak dengan suara keras karena selain merasa tidak digubris, juga disertai dengan kondisi yang sangat gaduh dan kemacetan parah yang terjadi akibat penumpukan mobil yang terhakang mobilnya Agus Harimurti Yudhoyono.

“Saudara ribut, yang lain terganggu! Atau kami akan menggunakan kewenangan kami untuk membubarkan saudara!” Bentak Kapolres dengan nada tinggi.

Mendengar bentakan itu, Agus Harimurti Yudhoyono buru-buru segera masuk ke dalam mobilnya dan ngacir dari tempat itu. Bossnya ngacir, para relawannya juga turut ngacir membubarkan diri.

Kewenangan aparat keamanan sudah jelas dan mengikat untuk membubarkan dengan paksa aksi massa yang menganggu ketertiban umum sesuai amanah yang termaktub dalam perundangan-undangan yang berlaku.

Selain itu, aturan pengamanan terkait ketertiban pengguna kalan raya juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Aturan lainnya juga diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengaturan Lalu Lintas dalam Keadaan Tertentu dan Penggunaan Jalan Selain Untuk Kegiatan Lalu Lintas.

Agus Harimurti ngacir, Kapolres Jakarta Selatan itu lalu mengusir para relawan bayaran yang norak itu agar tidak bikin gaduh.

“Sudah tahu di sini hotel, banyak pengunjung, saya harap semuanya tenang! Tidak ada yang menggunakan alat, tidak ada yang menghalangi jalan, silahkan bubar!” ujar Kapolres dengan nada tinggi.

Ya begitulah ulah calon Gubernur alay dan masih labil. Belum jadi Gubernur DKI saja sudah melanggar membangkang terhadap instruksi aparat keamanan. Mau jadi apa Jakarta ini dipimpin  Gubernur alay model begini?

Harusnya Agus Harimurti Yudhonyono paham bahwa kepentingan umum diatas segala-galanya dengan membantu pihak Kepolisian menciptakan keamananan, kenyamanan dan ketertiban di jalan raya.

Tapi ya begitulah, namanya juga calon Gubernur karbitan, mental alay dan norak tentu saja masih melekat dan susah hilangnya.

Kura-kura begitu

@argo javirez


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment