Wednesday, December 7, 2016

Tidak Hanya Persaingan Politik, Pesaingan Dagang Juga Membawa-bawa Agama

DUNIA HAWA - Semua simpatik dan terharu saat rame posting soal Sari Roti yang bagi bagi roti gratis pas aksi 212. Semoga barokah Allah tercurah pada para pedagang roti bla...bla...bla.... Kemudian produsen Sari Roti bikin press release menyatakan bahwa perusahaannya tidak ikut terlibat dalam aksi tersebut. Gantian semua meradang, memaki, mengamuk dan mengutuk.


Sebagaimana cara cara sebelumnya, kini mereka keluarkan jurus fitnah baru “Produk Sari Roti Anti Islam”. Endingnya serukan boikot roti tersebut secara massal tanpa ingat nasib para pekerja dan pedagang roti yang kena imbas seruan konyol tersebut.


Sebelumnya juga ada “Roti Al Maidah” yang digunakan sebagai sarana politisasi untuk menjegal calon tertentu. Ternyata tidak cukup Tuhan saja yang dipaksa untuk kampanye, sekarang rotipun bisa sebagai sarana politisasi. Pokoknya cara apapun halal yang penting bisa menang. Sudah jelas demo anti pemimpin kafir ditungganggi dan disponsori pihak tertentu yang tidak mungkin bisa bersaing secara sehat dalam hal adu misi, visi dan program kerja. Sekarang bisa saja “Aksi Boikot Roti Anti Islam” ditunggangi lawan bisnis roti brand yang lain yang senang jika lawan bisnisnya hancur.

Saya juga ingat saat mereka bangga, memuji dan mengelu-elukan Sadiq Khan yang berhasil menjadi walikota muslim pertama di London. Tapi pujian dan dukungan tersebut dalam waktu singkat berubah menjadi cacian dan makian saat ternyata dia dianggap pro LGBT. Waduh kok kelakuannya mirip ABG labil gitu yaa...? Bentar bilang I love you, bentar bilang I hate you. Bentar sayang-sayangan terus berubah jadi marah-marahan. Bentar ketawa ketiwi terus jadi tangis tangisan.

Kabar terbaru mereka mengatakan polemik Sari Roti ini sekedar pengalihan isu dari kasus penistaan agama si Ahok persis sama seperti kasus bom gereja Samarinda kemarin yang konon hanya pengalihan isu kasus Ahok saja. Hellloowwww.......? Dimana akal sehat dan hati nurani kalian? Apa kalian tidak kasihan dengan balita yang tewas karena bom tersebut? (bahkan ada yang nulis “bocah yang mampus kena bom”) Apa kalian tidak kasihan dengan para pekerja dan pedagang roti beserta keluarganya yang mungkin akan nelangsa hidupnya kalo kalian boikot? Jangan lupa pula isu “Aksi Rush Money” yang jika benar benar terjadi akan bisa menyengsarakan seluruh rakyat Indonesia. Cerdas itu relatif tapi Dungu itu mutlak. Beda pendapat boleh, tapi Goblok jangan.....

Salam Waras

@muhammad zazuli


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment