Monday, December 12, 2016

Puisi Untuk Ahok Jelang Sidang

DUNIA HAWA - Sekitar 3 bulan lalu Fadli Zon menulis puisi untuk Ahok berjudul ‘Tukang Gusur’. Saya jadi teringat ingin membuatkan puisi untuk Pak Ahok. 


Sebentar lagi Ahok akan menjalani sidang perdana dalam kasus dugaan penistaan agama. Ini adalah garis start yang akan berujung pada garis finish; apakah Ahok akan divonis bersalah atau apakah Ahok akan divonis bebas. Kita tidak tahu, hanya Tuhan yang tahu. Mari kita berdoa semoga yang terjadi adalah yang terbaik dan semoga kebenaran terkuak satu per satu.

Sejak kau hadir di Jakarta,
Semua sorotan mata tertuju padamu,
Beberapa bertanya siapa dirimu,
Beberapa sinis denganmu,
Memangnya siapa kamu.

Waktu menampar kesadaran mereka,
Membuka mata dan hati mereka,
Kiprahmu memukau nalar,
Kinerjamu melampaui harapan yang telah lama hilang,
Prestasimu seolah lari mengebut,
Tak terkejar, tak terjangkau,
Yang engkau berikan bukan sekedar janji manis,
Bukan sekedar harapan setinggi langit sedalam samudera,
Bukan pula garansi,
Tapi bukti yang jauh lebih manis dari gula termanis.

Banyak harapan tertambat di pundakmu,
Banyak impian dipercayakan di tanganmu,
Banyak keluhan disampaikan kepadamu,
Karena mereka percaya kepadamu,
Menempuh jarak demi berfoto denganmu,
Berjalan jauh demi meminta pertolonganmu,
Menyampaikan keluh kesah padamu,
Karena mereka tahu engkau pasti mendengar,
Pasti mengantarkan bukti.

Tapi semua yang engkau lakukan,
Seolah tak ada artinya bagi segelintir orang,
Tak peduli apa yang kau berikan, mereka takkan membuka tangan,
Tak peduli apa jasamu, mereka terus menutup mata,
Tak peduli ketulusanmu, hati mereka terkunci,
Tak peduli niatmu memajukan negeri, mereka tak mendengar,
Kebaikanmu bagai sebutir debu, tak terlihat,
Yang kau berikan untuk Jakarta,
Hanyalah fatamorgana di mata mereka.

Tapi satu kesalahan kecilmu,
Itulah yang mereka lihat, mereka dengar,
Mereka tak membuka pintu maaf,
Mereka buka pintu pengadilan untukmu,
Menyeretmu ditemani cacian dan hinaan,
Dengan satu jari telunjuk ke arahmu,
Dengan teriakan engkau bersalah,
Kau salah satu putra terbaik bangsa,
Dicap jadi salah satu orang terjahat,
Orang terhina di negeri ini,
Suara mereka menggema, serempak,
Engkau harus ditangkap, dihukum, dipenjara.

Engkau tidak sendiri,
Kami semua diam, tapi mulut kami tak pernah diam,
Bukan dengan teriak, bukan dengan protes,
Tapi dengan lantunan doa,
Mereka yang telah kau bantu,
Mereka yang telah kau sejahterakan,
Mereka yang telah kau tingkatkan taraf hidupnya,
Mereka yang telah kau manusiakan,
Mereka yang kau mudahkan masalahnya,
Mereka yang merasakan hasil kerjamu,
Mereka yang tahu kejujuranmu,
Mereka yang merasakan niat tulusmu,
Mereka yang hidupnya berubah karena dirimu,
Mereka yang telah melihat sepak terjangmu,
Semua yang di luar Jakarta yang percaya padamu,
Mereka tidak sedikit, banyak, sangat banyak,
Doa mereka mengiringimu.

Engkau mungkin sendiri di sana,
Tapi mata kami terus mengawasi,
Kami tidak pernah berpaling darimu,
Kami terus mendukungmu,
Mungkin kau lelah,
Ingin berhenti, lepas dari belenggu,
Mencari hidup baru, tanpa tekanan,
Tanpa berpikir untuk negeri ini.

Tolong jangan,
Langit punya mata, Tuhan punya kuasa,
Kebenaran akan membuka jalan untukmu,
Waktu akan menguak semuanya,
Menunjukkan siapa dirimu sebenarnya,
Menunjukkan siapa mereka sebenarnya.

Tolong jangan,
Banyak yang masih merindukanmu,
Banyak yang ingin segera kau kembali,
Banyak yang menanti gebrakanmu,
Banyak harapan yang belum kau berikan,
Banyak janji yang belum kau tepati,
Banyak visi yang belum kau wujudkan,
Jangan pergi dulu.

Tolong jangan menyerah demi kami,
Jakarta butuh dirimu,
Jakarta yang maju, yang dibanggakan,
Jakarta yang dikagumi dunia luar,
Jakarta seperti Singapura,
Bukankah itu janjimu?
Tolong tepati dulu.

Doa kami untukmu,
Semoga yang terbaik diberikan kepadamu,
Semoga pintu kebenaran terbuka,
Semoga kekuatan dilimpahkan padamu,
Selamat melangkah di sidang,
Kami menunggumu di garis finish,
Siap menyambutmu, mengarak dirimu,
Memperlihatkanmu pada dunia,
Kau adalah Ahok

@xhardy


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment