Thursday, December 22, 2016

Bom Panci dan Bahrun Naim yang Diseret ke Istana

DUNIA HAWA - Sungguh mengejutkan ketika berita tentang rencana serangan bom bunuh diri ke Istana melibatkan seorang perempuan berinisial DYN asal Cirebon. Ini fenomena baru yang sedang dikembangkan oleh kelompok teroris dengan melibatkan perempuan dalam serangkaian rencana aksi bom bunuh diri. Mungkin ini kejadian perdana yang pernah terjadi di Indonesia.


Hal senada juga kita jumpai saat operasi Tinombala, dalam video eksklusif yang diliput TV swasta nasional juga ditemukan 4 (empat) orang perempuan yang tinggal bersama Santoso dan kelompoknya di hutan. Menurut pengakuan anggota kelompok Santoso yang berhasil ditangkap hidup-hidup menyatakan, “Mereka tidak suka dengan kehadiran perempuan dalam aksi-aksi mereka.”

Memang tidak dikisahkan secara utuh, apakah perempuan-perempuan yang terlibat itu juga dilatih untuk ikut serta dalam serangkaian kegiatan pelatihan dan rencana aksi serangan bom bunuh diri di tanah air? Sayang tidak diungkapkan lebih detail soal ini, tetapi yang pasti mereka (perempuan) hadir dan ada dalam kelompok Santoso.

Kedua peristiwa tersebut di atas sesungguhnya mau mewartakan kepada dunia bahwa rencana aksi bom bunuh diri tidak saja melibatkan laki-laki tetapi juga perempuan, bahkan dalam serangkaian peristiwa di tanah air juga melibatkan anak. Dengan demikian pelaku bom bunuh diri tidak lagi mengenal batasan usia dan jenis kelamin. Semua orang yang sudah masuk dalam jaringan teroris layak menjadi pelaku bom bunuh diri.

Ini sejalan dengan Pengamat masalah terorisme, Sidney Jones mengatakan, kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS semula melarang keterlibatan perempuan sebagai kombatan atau mujahidah dengan alasan tertentu. Namun menurutnya, larangan itu sudah dihapus sejak Juli 2016 lalu.

"Tetapi dengan perang dan keadaan darurat, kelihatannya larangan itu sudah dihapus. Asal ada izin suami, kalau sudah suami-istri, atau dari muhrimnya, saya kira mereka diberi lampu hijau," kata Sidney Jones kepada BBC Indonesia, Minggu (11/12) sore.

Modus perekrutan “pengantin” bom bunuh diri lebih canggih, santun, berawal dari persahabatan biasa. Dalam perjalanan waktu rasa cinta muncul dan beranjak menuju ke pelaminan. Perkawinan menjadi jalan tol yang paling mudah untuk merekrut calon pengantin bom bunuh diri saat ini.

Model perekrutan ini berbeda dengan pola rekrutmen lama yang berdasarkan latar pendidikan yang sama atau hubungan keluarga, akhir-akhir ini pola perekrutan dilakukan melalui media sosial dan perkawinan. "Dan figur-figur lama di Indonesia pun menyerukan kepada mereka untuk bergabung ke sana (ISIS). Bagi yang tidak mampu diserukan berjihad di dalam negeri," kata Ansyad yang ditegaskan oleh S saat diwawancarai TV One beberapa waktu lalu.

Menurut pengakuan S dalam wawancara eksklusif di TV One, mengatakan sebelum menjadi “pengantin” dibaiat terlebih dahulu. "Bukan hanya merekrut, termasuk memberikan doktrin paham radikal itu sehingga setiap orang yang tidak ada hubungan bisa saja dia meradikalisasi dirinya, self radicalised yang disebut lone wolf," papar Ansyad.

Pelibatan kaum perempuan dalam serangan bom bunuh diri di Indonesia, menurut Sidney, sudah diperkirakan lama berdasarkan temuan "diskusi antara ekstremis perempuan di telegram". Apakah ini pratanda bahwa kesetaraan gender juga perlu diterapkan dalam melakukan aksi bom bunuh diri?

Entalah, fakta yang sedang berkembang menunjukkan bahwa perempuan saat ini tidak lagi berkutat dengan urusan domestik Rumah Tangga, tetapi mulai menggabungkan diri dalam kelompok-kelompok radikal baik ISIS, Teroris maupun kelompok-kelompok sejenis lainnya.

Menurut sejumlah sumber menyebutkan bahwa Abu Bakar Baasyir dan Aman Abdurrahman masih diandalkan menjadi tokoh idola Jemaah Islamiyah dan Jamaah Anshorut Tauhid. Kedua tokoh ini menjadi sumber inspirasi dan ideologi bagi kelompok-kelompok radikal di Indonesia.

Ternyata hukuman mati penangkapan dan penembakan ditempat terhadap kelompok teroris dalam sejumlah penggerebekan di tanah air tidak membuat kelompok teroris kapok. Kelompok teroris masih heroik menyebarkan ancaman teror di sejumlah wilayah di Indonesia. Sel-sel terorisme bermunculan bagai cendawan di musim hujan. Mati satu tumbuh seribu.

Sel-sel teroris tumbuh dan berkembang secara sporadis dengan agenda dan target masing-masing. Mulai dari penyerangan terhadap orang asing, rumah-rumah ibadah, hotel, tempat-tempat ramai, aparat keamanan hingga Istana Negara.

Terhadap rencana aksi serangan di istana negara yang melibatkan DYN di sebut-sebut BN (Bahrun Naim) sebagai otak atau dalang dibalik ini semua. BN mengendalikan serangkaian serangan dari jarak jauh dan mendistribusikan peran kepada anggota kelompoknya untuk melakukan survei, marancang bom hingga rencana peledakan.

BN (Bahrun Naim) ditengarai sebagai pentolan ISIS Indonesia yang diduga saat ini berada di Suriah masih sangat berpengaruh. Penangkapan DYN, NS, AS di Bekasi, Jawa Barat dan S, di Karanganyer, Jawa Tengah yang merupakan kelompok  BN (Bahrun Naim) menunjukan BN masih berperan terhadap sejumlah serangan Bom Bunih Diri di tanah air.

Bahrun Naim berhasil merekrut dan mengendalikan sejumlah rancana aksi pengeboman bunuh diri yang renananya akan diledakan di Istana negara, pada Minggu, 11/12-2016. Menurut pengakuan DYN dan S (suami-istri)  bahwa ada banyak hal yang mereka tidak tahu soal apa, siapa dan bagaimana. DYN dan S hanya dimandatkan untuk melaksanakan perintah BN (Bahrun Naim).

Salah satu target utama yang digadang-gadang oleh kelompok teroris asuhan BN (Bahrun Naim) adalah objek vital yang disebut istana negara. Menurut pengakuan DYN bahwa bom panci yang akan diseret ke istana akan diledakan pada pukul setengah 7 hingga setengah 8 pada hari Minggu, 11/12-2016 dengan sasaran adalah Paspampres.

Aksi teroris di tanah air sedang membidik Istana sebagai simbol kekuatan RI. Jika aksi bom bunuh diri yang akan dilakukan oleh DYN berhasil, maka kelompok ISIS atau Teroris akan memekikan kesuksesan, karena mereka berhasil menguasai istana negara.

Penyebaran melalui sel-sel kecil ini, kata Ansyad, dilakukan setelah organisasi Jamaah Islamiyah dan organisasi lainnya berhasil ditekan aparat kepolisian. Mengapa Bom Panci Bahrun Naim diseret ke Istana?

@yulius regang


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment