Monday, December 5, 2016

Ahok Mempersatukan Yang Terserak

DUNIA HAWA - Demo Aksi Bela Islam 212. Ketika demo aksi bela Islam jilid 1,2,3,dan jilid yang akan datang kalau masih ada yang datang kepikiran dan saya bawa dalam doaku kepada sang pencipta adalah Tuhan janganlah sampai demo ini menjadi rusuh oleh karena nafsu serakah manusia-manusia jahanam itu. Tentu selain itu ada hal lain dipikiran saya yang datang secara tiba-tiba “Ahok hebat bisa mempersatukan yang terserak”


Bagaimana tidak hebat? Coba pembaca bayangkan mulai dari daerah yang jauh di ufuk timur sampai daerah yang terdekat disekitaran Jakarta Raya semua bersatu dalam satu kata aksi “Demo” 

Bukti Masih Banyak Pengangguran


Pikiran yang “sempit” ini akhirnya berjalan kemana-mana menelusuri lorong-lorong yang namanya juga saya tidak tau. Apalagi ketika berangkat dan pulang kerja saya menggunakan jasa kereta api, waktu berangkatnya delapan gerbong kereta api yang dari arah bogor menuju jakarta sejauh mata saya melihat hampir semua orang yang didalam kereta api tersebut pake kofiah putih dan baju daster, kecuali dua gerbong depan belakang yang khusus untuk wanita. Pertanyaan dipikiran saya ketika itu apakah mereka ini tidak pada kerja atau apakah mereka ini semua pengangguran? Terlalu cepat kalau saya mengatakan mereka itu pengangguran, bisa saja tidak bukan?  mungkin saja mereka itu sebagian berprofesi sebagai buruh tani, buruh pabrik dan lain sebagainya. Akan tetapi jika memang mereka adalah mayoritas penggangguran sudah waktunyalah pemerintah Jokowi-JK memikirkan lapangan pekerjaan untuk mereka atau saatnya pemerintah “menggaji” pengganguran seperti yang sudah dilakukan oleh negara-negara maju. misalnya Inggris, Swedia dan Arab Saudi.

Ketika orang tidak ada pekerjaannya alias pengangguran jalan satu-satunya yang cepat dapat uang adalah mencuri, kalau tidak mencuri iya ikut demo. 

Bukti Rendahnya Pendidikan Masyarakat Kita


Dalam kereta api perjalanan menuju jakarta saya sempat tanya kepada salah seorang yang mamakai kofiah dan jubah putihnya, dengan rasa sedikit takut saya bertanya, “pak.. mau kemana? lalu dijawabnya “mau demo Ahok”. Emang ada apa dengan Ahok? Iya tuh tuh..katanya menghina Alquran. Sambil mangguk-mangguk saya bilang ooohh begitu ya. Karena berada disatu gerbong yang semuanya pake kofiah akhirnya saat itu saya tidak melanjutkan lagi bertanya takut nanti saya salah ngomong atau salah jawab, secara dari raut muka kan saya kelihatan AMUBA nya “Asli Muka Batak”. he he he  

Pikiran saya terus berjalan dan berjalan merumuskan sesuatu yaitu mungkin mereka ini adalah orang yang pendidikannya rendah dan pekerjaannya tidak ada akhirnya menjadi korban dari penghasutan oleh orang-orang yang tidak suka dengan Ahok. Kalau seandainya yang demo itu adalah kelompok mahasiswa saya masih bisa maklum dan mengatakan mereka pasti  kritis untuk menuntut sesuatu yang menurut mereka benar. Tetapi ketika pendemonya kita tanya apa motivasi dan tujuannya ikut berdemo juga tidak tau, itu indikasi bahwa latar belakang pendidika mereka memang rendah. Mereka mau melalakukan itu hanya karena urusan “perut” alias dapat uang makan. Kali ini benar bahwa progam Indonesia mengajar ala Anies Baswedan ternyata tidak sampai ke akar rumput hanya sampai sebatas daun, dimana ketika daun itu tertiup angin akan jatuh juga ke tanah. 

Pikiran “sempit” saya tidak berhenti juga dalam perjalananya, Akhirnya dalam satu titik tertentu pikiran positip datang dan berandai-andai. 

Bagaimana ya kalau seandainya lautan manusia sebanyak ini mau membersikan sampah, membersihkan kali dan gorong-gorong yang ada mulai dari daerah penyanggah sampai ke pusat kota jakarta bukan tidak mustahil jakarta ini tidak akan dapat banjir lagi kalau musim penghujan? 

Bagaimana ya kalau seandainya manusia sebanyak itu dikirim ke papua untuk mengerjakan proyek Jokowi-JK agar rakyat dipapua bisa merasakan pertaan pembangunan?

Bagaimana ya kalau seandainya manusia sebanyak itu disuru membersikan sampah disungai-sungai yang ada dibandung agar tidak banjir lagi?

Dan masih banyak lagi seandainya yang mungkin suatu saat akan dapat diwujudkan oleh Ahok di Negeri ini.

Terakhir, namun apapun itu sekali ini Ahok akan saya beri gelar “Bapak Pemersatu Yang Terserak”

Salam persatuan dan kesatuan

@hebron sidabutar


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment