Friday, October 21, 2016

Pengakuan Sultan Teroris Di Cikokol Yang Bantai Tiga Polisi


DUNIA HAWA – Teroris di Cikokol SA alias Sultan Azianzah membuat pengakuan mengejutkan terkait penyerangan yang dilakukan kepada tiga polisi. Pengakuan tersebut disampaikan pelaku sebelum akhirnya tewas karena kehabisan darah.

Melalui video yang beredar luas Sultan Azianzah mengaku hanya mengincar pistol. Pistol tersebut akan digunakan untuk membunuh Thogut.

Thogut merupakan istilah yang sering digunakan oleh kelompok radikal Islam untuk menggambarkan rezim pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan keyakinan mereka. Teroris di Cikokol itupun mengakui bahwa dia telah mencuri peluru.

Tersangka mengakui bahwa dia telah mencuri peluru milik kakaknya yang merupakan anggota polisi. Sultan menyebut bahwa kakaknya tidak tahu kalau dia telah mengambil peluru itu.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan tersangka tewas Kamis siang karena kehabisan darah. Sultan ditembak pada bagian kaki dan perut oleh polisi setelah melakukan penyerangan kepada polisi termasuk Kapolsek Tangerang. Jenazah Sultan langsung diperiksa polisi, namun belum diketahui jenazah tersebut mau dibawa kemana pasalnya pihak keluarga juga belum ada yang melihat.


Awalnya pria kelahiran 1994 itu tiba-tiba menyerang dua anggota polantas yang bertugas di dekat pos polisi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol Tangerang. Boy menuturkan Kapolsek Tangerang berusaha membantu kedua temannya yang mengalami luka tusuk, tapi dia sendiri justru diserang.

Boy Rafli menuturkan dugaan sementara pelaku Sultan bergerak sendiri. Teroris di Cikokol itu terpengaruh dampak pemikiran radikal karena sering berinteraksi dengan sejumlah pihak.

Polisi sampai saat ini belum dapat menemukan bukti yang mengarah keterkaitan pelaku dengan jaringan teror yang ada. Namun Boy menyebut pria berusia 22 tahun itu pernah belajar agama di sebuah tempat yang ada di daerah Ciamis.

Sebelumnya polisi menemukan stiker berlogo ISIS di pos polisi dekat lokasi penyerangan di Cikokol. Namun saat ditanya menganai stiker tersebut, Boy mengatakan belum ada kesaksian yang mendukung.

[tempo]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment