Tuesday, October 4, 2016

Murid Sableng Guru Gendheng


DUNIA HAWA - Dulu sempat tenar novel dan sinetron Wiro Sableng, muridnya Sinto Gendheng. Tapi ternyata fenomena “murid sableng guru gendheng” ini juga terjadi di dunia nyata. Mulai dari ustadz Guntur Bumi yang jadi suami artis dan sering nongol di TV tapi ternyata tidak lebih dari penipu dan maling murahan. Kemudian ada ustadz Gatot Brajamusti ketua Parfi yang ternyata hobi shabu dan perkosa wanita bahkan punya senjata api. Hingga yang terkini Kyai Dimas Kanjeng yang juga memiliki gelar raja yang diperolehnya secara resmi dari Asosiasi Kerajaan dan Kesultanan Indonesia (AKKI) yang ternyata juga cuma seorang penipu murahan dan pembunuh sadis.

Tapi selain di kancah perdukunan dan black magic, fenomena “murid sableng guru gendheng” ini juga terjadi di kancah ideologi agama dan politik. Mulai dari Abu Bakar Baasyir yang murid-muridnya banyak yang jadi teroris pembunuh massa, Habib Rizieq yang murid-muridnya suka bikin onar dan kerusuhan hingga para politikus agama yang suka jualan ayat dan agama yang ternyata hobi korupsi dan poligami.

Jaman sekarang benar-salah sudah sulit dibedakan. Banyak guru palsu dan abal-abal berkeliaran dimana-mana. Sungguh sangat sulit menemukan guru yang sejati dan berkualitas tinggi. Cukup dengan jubah agamis, komat-kamit bahasa arab dan sedikit hapal dalil orang sudah bisa dianggap sebagai guru. Tapi jika saya diminta untuk memberikan rekomendasi maka kyai-kyai sepuh NU lah yang layak disebut guru, kalo yang lain saya tidak berani jamin.

Melihat fenomena ini benarlah perkataan dari Sang Guru Batin : “ Jaman ini akan banyak orang tersesat karena agama. Banyak orang lupa Jati Diri kebenaran nuraninya. Ingatlah bahwa hidup memiliki pedoman yaitu hati nurani. Jaman ini adalah masa transisi antara kepercayaan dan sebuah metode baru tentang hati nurani. Berusahalah saling menghargai sesama dan alam yang baru akan dibentuk. Akan ada banyak orang yang kehilangan arah tentang kehidupan dan kepercayaannya.

Banyak manusia berkumpul dan mendirikan suatu organisasi. Bahkan didasari dengan simbolisme dan nama Tuhan. Namun perilaku dan sifat yang ditunjukkannya tidaklah bermoral. Tidak mendasar tentang sifat Tuhan itu sendiri. Manusia-manusia yang telah terjerumus telah membuat garisan takdir karma yang bahkan untuk menebusnya memerlukan ribuan kali kehidupan yang perlu dilalui. Agar semua sub-sub atau dasar pembentukan alam beserta sifat hukum alam akan menjadi selaras kembali.

Sudah banyak manusia dibutakan oleh kesalahan dalam menjalankan kehidupan dan peran mereka di dunia. Tapi Kuasa Tuhan tidak akan pernah berhenti selama masih banyak manusia dengan pemikiran yang merugikan sesama dan alam semesta. Dunia semakin sempit dengan nurani yang sudah tidak dapat dirasakan setiap insan. Namun akan ada waktunya untuk membentuk Jaman Baru demi kelangsungan alam semesta ini. “

Semoga seluruh makhluk berbahagia. Semoga setiap insan sadar akan Sifat Sejatinya. Semoga Cahaya Kebenaran kembali menyinari dunia ini. Rahayu sagung dumadi. Mugi Rahayu janma kang berbudi rahayu.....


[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment