Sunday, May 29, 2016

Bisakah 37 Barang Bukti Mengungkap Jessica yang Membunuh Mirna?


Dunia Hawa - Kemarin Polda Metro Jaya melakukan pelimpahan tahap dua berupa penyerahan tersangka sekaligus alat bukti ke jaksa. ‘’Barang bukti terkait dengan kasus saudara Jessica ada 37 barbuk yang kita bawa,’’kata Kombes Awi Setiono, Kabid Humas Polda Metro Jaya saat konfrensi pers di Mainhall Polda Metro Jaya, Jakarta (26/05/2016).

37 barang bukti yang dimaksud adalah:

• Satu gelas yang berisi sisa cairan minuman Ice Vietnamese Coffe

• Dua botol yang berisi sisa cairan minuman Ice Vietnamese Coffe

• Satu buah tas perempuan merk Charles dan Keiht warna Coklat

• Pakaian atas wanita warna cokelat

• Beberapa potong rambut

• Satu botol cairan Bioderma

• Satu kotak obat sentraline sandoz 50 Mg berisi 3 lembar (30 tablet)

• Satu botol merk 2 Tang yang berisi sisa obat cina

• Tablet obat merk Razole 20 Mg

• Dua tablet obat Maxpharm 15 Mg

• Tiga tablet obat Provelyn 75 Mg

• Satu buah iPhone warna putih berikut sim card nomor 087780806012

• Simcard optus nomor 04033711888

• Tiga buah botol berisi cairan dibungkus kertas warna putih diikat pita warna merah, berlabel kertas motif kotak-kotak merah putih bertuliskan Bath & Body Works dan tiga buah tas kertas belanja motif warna biru putih bertuliskan Bath & Works, yang masing-masing tas belanja berisi satu buah botol berisi cairan dibungkus kertas warna putih diikat pita warna merah, berlabel kertas motif kotak-kotak merah putih bath & body works

• Satu buah iPhone 6s warna rose gold berikut simcard nomor 08161475360

• Satu unit flashdisk Toshiba 32 GB warna abu-abu suN: 1430ATA412CA rekaman CCTV dari restaurant Olivier west Mall Grand Indonesia

• Satu unit mesin penggiling kopilgrinder

• Satu unit Jug Stainless untuk air panas

• Satu unit teko lock and lock plastic, untuk tempat susu

• Satu set meja kursi Table 54

• Dua kaleng contoh susu kental manis

• Satu bungkus contoh kopi Robusta dalam kemasan plastik hitam

• Satu buah contoh gelas yang digunakan untuk penyajian ice Vietnam Coffe

• Satu buah contoh saucer atau piring kecil

• Dua buah contoh sedotan warna hitam

• Tiga lembar contoh kertas penyaring kopi

• 1  unit DVR Decorder Video Record Merk TELVIEW model FD 161s Se Number 474895448 warna hitam

• Satu unit kabel Power DVR warna hitam

• Satu unit Hardisk Eksternal Mer WD My passport Ultra 500 GB warna hitam

• Dua buah sample celana panjang tersangka yang hilang

• Satu bundel print out transaksi IVC

• Satu bundel print out WA Group Billy Blue

• Satu berkas laporan lengkap tentang Jessica Kumala Wongso yang dibuat oleh NSW Police Head quarter 1 Charles st Paramatta NSW ada 15 laporan

• Tujuh lembar surat keterangan dari kantor NSW Ambulance Australia berupa dokumen No.IB16/XX nla dengan lampirannya

• Satu berkas print out percakapan Jessica Kumalao Wongso mengancam Kristie Louise Carter dan percakapan lainnya

• Email dari Kristie Louise Carter kepada monica.semrad@aafp.go.au tentang email Jessica Kumala Wongso

• Satu bundel koronologis dan surat email yang berisi pemberitahuan tentang pemberhentian Jessica Kumala Wongso dari NSW Ambulance 

Dari 37 barang bukti yang dirils oleh Polda Metro Jaya tersebut akan saya analisa sesuai dengan bidang saya, saya juga sangat yakin Jessica bukan sebagai orang yang menabur racun itu dalam gelas Mirna. Saya juga melihat banyak kejanggalan dari 37 barang yang dijadikan sebagai barang bukti tersebut, apa-apa saja yang janggal, silakan pahami ulasan di bawah.

Pertama. Beberapa potong rambut. Terkesan aneh dan janggal bagi saya terkait dengan ada beberapa potong rambut yang disita yang lalu kemudian dijadikan sebagai salah satu barang bukti untuk menetapkan Jessica sebagai tersangka.

Pertanyaan yang muncul, potongan rambut siapa? Apakah Jessica atau Mirna? Kalau itu potogan rambut Jessica, maka pertanyaan yang muncul adalah apa hubungan potongan rambut itu dengan terbunuhnya Mirna?  Lalu kemudian jika itu adalah potongan rambut Mirna, apa hubungannya dengan kematiannya? Tidak ada hubungannya sama sekali dengan kematian Mirna.

Bahkan barang bukti potongan rambut ini akan sangat lemah pada saat pembuktian di pengadilan, karena tak ada hubungan apa-apa dengan Mirna yang tewas akibat terminum es kopi Vietnam pada 6 Januari lalu. Ingat ini bukan kasus narkoba yang bisa diuji dari rambut untuk melihat apakah orang tersebut sudah lama atau belum menjadi pengguna narkoba, ini pembunuhan dengan racun.

Jadi yang harus dicari tahu darimana datangnya racun bukan justru menjadikan potongan rambut jadi barang bukti. Pertanyaannya adalah kalau potongan rambut dijadikan sebagai barang bukti, apa hubungannya, dan dimana logikanya menjadikan potongan rambut sebagai barang bukti sedangkan ini pembunuhan dengan menggunakan racun? Dimana logikanya? Akal sehat saya tak bisa menerima itu.

Kedua. Barang yang dijadikan sebagai barang bukti selanjutnya adalah 1 botol cairan Bioderma. Setelah saya pelajari apa itu cairan Bioderma dari website resminya: www.bioderma.co.id.

Saya makin terheran-heran apa yang membuat penyidik menjadikan 1 botol cairan Bioderma sebagai barang bukti mengingat setelah saya pelajari dalam website resmi Bioderma.

Bioderma merupakan pelopor cairan micellar dengan produk-produk yang berhubungan dengan masalah kulit atau dengan kata lain cairan untuk kulit, baik yang sensitif maupun reaktif, termasuk kulit normal, kulit kering yang sensitif. Pertanyaannya adalah apa hubungan cairan yang biasa digunakan untuk menjaga kesehatan kulit dengan terbunuhnya Mirna?

Melihat kejanggalan kedua pada barang bukti yang akan dihadirkan dipersidangan saya makin yaki, kalau barang bukti yang sudah dimiliki penyidik ini tak akan mampu membuat jaksa membuktikan delik materill yang dilakukan Jessica, mengingat ini ada nyawa yang hilang, ada orang yang kehilangan nyawa dikarenakan racun sianida.

Pertanyaannya adalah mengapa menjadikan 1 botol cairan Bioderma sebagai barang bukti? Apakah cairan Bioderma itu bisa membuktikan Jessica yang menabur racun sianida? Oh sangat tidak bisa, itu jelas karena racun yang jadi alat untuk membunuh, kenapa malah jadi cairan untuk merawat kesehatan kulit yang dijadikan barang bukti?

Saat pembuktian nanti, cairan Bioderma tak akan berfungsi sebagai apa-apa karena sama sekali tak ada kaitannya dengan racun sianida dalam gelas es kopi Vietnam yang diseruput Mirna

Ketiga. Satu kotak obat sentraline sandoz 50 Mg berisi 3 lembar (30 tablet). Saya makin terkejut dengan dijadikannya obat sentralin sandoz 50 Mg sebagai salah satu barang bukti, karena setelah saya dalami apa itu fungsi dari obat sentralin sandoz, ternyata sangat mengejutkan.

Sentralin adalah salah satu obat yang biasa digunakan untuk menangani berbagai macam gangguan mental, misalnya depresi, gangguan stres. Obat ini juga memiliki efek samping yang sangat berbahaya karena salah satunya dapat meningkatkan depresi dan memicu keinginan bunuh diri, itulah yang saya dalami terkait obat sentralin sandoz.

Lalu muncul pertanyaan, apa hubungan terbunuhnya Mirna dengan obat yang memiliki efek samping yang cukup berbahaya ini, seperti bunuh diri dan meningkatkan depresi, apa hubungannya?

Jika penyidik yang melakukan penyitaan terhadap obat ini menduga bahwa Jessica yang memiliki obat itu, maka pertanyaan yang muncul adalah apakah Jessica mengalami depresi atau stres? Ini efek sampingnya tak main-main, kalau berangkat dari efek samping jika kalau terus-terusan dikonsumsi Jessica.

Pertanyaannya adalah mengapa Jessica tidak sama sekali memiliki keinginan untuk bunuh diri, toh obat sentralin sandoz diminum berkepanjangan efeknya sudah terasa sekarang, apalagi ini pembunuhan berencana.

Pertanyaanya kalau penyidik menduga obat ini yang sengaja dipakai Jessica untuk merancang pembunuhan dengan racun, agar obat efek samping dari obat itu bisa bereaksi, muncul lagi nih pertanyaan, mengapa kondisi jiwa Jessica baik-baik saja? Mengapa Jessica tak terlihat depresi, mengapa tak ada keinginan untuk bunuh diri?

Keempat. Tiga tablet obat Provelyn 75 Mg. Barang bukti berupa tiga tablet obat Provelyn 75 Mg adalah makin menggelikan. Bagaimana tidak menggelikan? Setelah saya dalami lagi soal apa fungsi dan kegunaan obat ini, ternyata obat ini tak ada hubungan apa-apa baik dengan Jessica maupun terbunuhnya Mirna, karena obat Provelyn kegunaannya adalah untuk menahan rasa nyeri neuropati.

Muncul pertanyaan apakah hubungan antara obat nyeri dengan terbunuhnya Mirna ? Apakah hubungan obat nyeri ini dengan racun dalam gelas es kopi Mirna?

Kelima. Dua tablet obat Maxpharm 15 Mg. Melihat berbagai macam kejanggalan dalam barang bukti di mulai dari cairan untuk perawatan kulit sampai obat untuk mengatasi nyeri neuropati sampai dijadikannya dua tablet obat Maxpharm 15 Mg sebagai barang bukti saya makin heran dengan proses pengumpuan barang bukti.

Mengapa? Setelah saya baca lagi soal obat Maxpharm yang memiliki tiga bentuk, yang salah satunya kapsul makin janggal lagi kalau ini mau dijadikan barang bukti untuk membuktikan Jessica yang menabur racun, mengapa? Sekali lagi saya tidak membabi buta dalam membela Jessica!

Setelah saya baca ulang, obat Maxpharm ini berfungsi untuk mengobati atau mengatasi nyeri dan pegal-pegal. Aneh kalau jaksa menghadirkan obat pegal-pegal dan nyeri sebagai barang bukti untuk mendukung alat bukti. Mengapa aneh?

Yang harusnya dilakukan penyidik sebelum melimpahkan berkas ini , jika menyita obat ini (saat itu) harusnya dilakukan dulu pemeriksaan terhadap bagian tubuh Jessica secara, terutama bagian tulang yang rawan pegal atau nyeri, lah apa hubungannya, supaya diketahui apakah Jessica memang mengalami masalah nyeri atau pegal-pegal atau tidak?

 Kalau tidak, apa hubungannya obat ini dengan Jessica atau kematian Mirna? Obat ini adalah bagian yang disita dari rumah Jessica, dan yang tinggal di rumah bukan hanya Jessica, melainkan juga ada ayah dan ibu Jessica. saya yakin ini obat bukan obat punya Jessica dan bahkan obat ini akan membuat hakim tertawa karena tak ada kaitannya dengan kematian Mirna.

Keenam. Dua buah contoh sedotan hitam. Ini juga menjadi sebuah kejanggalan bagi saya, bagaimana mungkin penyidik pada saat itu hanya berhasil mengambil dua contoh sedotan hitam untuk dijadikan barang bukti dan dibuktikan di pengadilan, sedangkan sedotan yang digelas Mirna tidak diketahui keberadaannya.

Harusnya yang dijadikan barang bukti adalah sedotan yang bekas diminum Mirna karena disana ada bekas air liur Mirna juga ada bekas racun sianidanya, pertanyaannya adalah kemanakah perginya sedotan yang ada digelas Mirna?

Jika sudah dibuang oleh pelayan kafe, saya makin yakin jaksa sulit membuktikan dakwaannya kepada Jessica! Ini tidak main-main, jadi bumerang bagi jaksa kalau hanya bisa menghadirkan  hanya sekedar contoh sedotan yang sama dengan yang bekas disetot Mirna.

Padahal di cafe itu saya yakin kalau dilakukan olah TKP pada hari terbunuhnya Mirna, Sedotan ini bisa dijadikan barang bukti yang memang berhubungan dengan terbunuhnya Mirna, tetapi olah TKP baru dilakukan tanggal 11 Januari atau 5 hari selang kematian Mirna, ya pasti barang bukti sudah lenyap!

Ketujuh. Tiga lembar contoh kertas penyaring kopi. Nah ini juga makin terasa aneh kalau mau dijadikan sebagai barang bukti untuk mendukung alat bukti. Bagaimana bisa mendukung alat bukti? Mendukung alat bukti harus didukung barang bukti yang kuat.

Yang harusnya dijadikan barang bukti adalah kertas penyaring kopi yang diseruput Mirna, bukan justru menghadirkan contoh dari kertas penyaring kopi. 3 contoh kertas penyaring kopi itu tak berarti apa-apa, karena kalau kertas penyaring kopi yang diminum Mirna itu bisa ditemukan, maka ini akan berkesesuaian dengan es kopi Vietnam yang membuat Mirna meregang nyawa.

Harusnya penyidik menggali lebih dalam kepada pelayan cafe, dimanakah keberadaan kertas penyaring kopi yang kalian gunakan untuk menyaring kopi buat es kopi Vietnam? Tapi ini kenapa tak dilakukan? Kenapa hanya berfokus pada Jessica seorang? Ingat! Sekali lagi saya tak membela Jessica secara membabi-buta, ini masih dalam tahap yang wajar!

Kedelapan. Satu berkas laporan lengkap tentang Jessica Kumala Wongso yang dibuat oleh NSW Police Head quarter 1 Charles st Paramatta NSW ada 15 laporan, Tujuh lembar surat keterangan dari kantor NSW Ambulance Australia berupa dokumen No.IB16/XX nla dengan lampirannya

Satu berkas print out percakapan Jessica Kumalao Wongso mengancam Kristie Louise Carter dan percakapan lainnya, Email dari Kristie Louise Carter kepada monica.semrad@aafp.go.au tentang email Jessica Kumala Wongso, Satu bundel koronologis dan surat email yang berisi pemberitahuan tentang pemberhentian Jessica Kumala Wongso dari NSW Ambulance.

Pertanyaannya adalah apakah berkas laporan lengkap tentang Jessica Kumala Wongso yang dibuat oleh NSW Police Head quarter 1 Charles st Paramatta NSW yang jumlahnya ada 15 laporan memiliki dengan kematian Mirna?

Tentu tidak! Mengapa? Karena jelas laporan yang dibuat NSW Police Head Charles st Paramatta hanya menjelaskan terkait masalah Jessica di Australia, ini locus delictinya di Indonesia, bukan di Australia. Logikanya dimana sengaja menyeret-nyeret berkas laporan tentang kejadian di Australia dikaitkan dengan terbunuhnya Mirna. Ini dimana logikanya?

Tujuh lembar keterangan dokumen Aumbulance Australia juga apa hubungannya? Apakah ini taktik untuk mengaitkan Jessica membunuh Mirna dengan racun? Dalam Whats Up saat acara Indonesia Lawyers Club beberapa bulan yang lalu jelas ayah Mirna hanya mengatakan ada yang mengejutkan yakni bahwa Jessica yang minta dicium Mirna.

Lah apakah permintaan itu mengandung unsur ketidakharmonisan? Salah besar! Mengapa? Salah satu isi WA itu jelas menunjukan bahwa hubungan Jessica dan Mirna sangat harmonis, kalau dikatakan Jessica membunuh Mirna secara berencana, pasti ada isi WA yang terdahulu dengan nada marah, kesal, cemburu. Tapi itu kan tidak ada lalu dimana logikanya mengaitkan yang terjadi di Australia dengan yang di Indonesia?

Kesembilan. Satu berkas print out percakapan Jessica Kumalao Wongso mengancam Kristie Louise Carter dan percakapan lainnya, Email dari Kristie Louise Carter kepada monica.semrad@aafp.go.av tentang email Jessica Kumala Wongso. Lah ini apa maksudnya?

Inikan masalah pribadi antara Jessica dan Kristie Louise Carter, lalu logikanya dimana menjadikan percakapan itu sebagai barang bukti mengapa justru berkas percakapan keduanya dijadikan barang bukti untuk menjerat Jessica membunuh Mirna dengan racun?

Inilah yang membuat saya geleng-geleng kepala, dimana logikanya kalau masalah pribadi Jessica di Australia ikut ditarik masuk ke dalam perkaranya di Indonesia.  Orang punya masalah pribadi adalah hal yang biasa, tapi ini kok berusaha dikaitkan dengan kematian Mirna?

Kesepuluh. Satu bundel koronologis dan surat email yang berisi pemberitahuan tentang pemberhentian Jessica Kumala Wongso dari NSW Ambulance. Ini paling aneh, Jessica yang diberhentikan dari NSW Ambulance, mengapa surat email pemberhentiannya dikait-kaitakn dengan kematian Mirna? Lah orang diberhentikan dari pekerjaannya lalu kemudian ia punya masalah, lalu dikait-kaitkan, loh logikanya dimana ini? Mengapa seolah Jessica dibeginikan????

Kesebelas. Tiga buah botol berisi cairan dibungkus kertas warna putih diikat pita warna merah, berlabel kertas motif kotak-kotak merah putih bertuliskan Bath & Body Works dan tiga buah tas kertas belanja motif warna biru putih bertuliskan Bath & Works, yang masing-masing tas belanja berisi satu buah botol berisi cairan dibungkus kertas warna putih diikat pita warna merah, berlabel kertas motif kotak-kotak merah putih bath & body works.

Melihat kejanggalan pada barang bukti kesebelas saya jadi makin geleng-geleng kepala. Kenapa lagi geleng-geleng kepala? Lah jelas saya geleng-geleng kepala, yang harusnya dijadikan barang bukti adalah yang memiliki hubungan dengan kematian Mirna, misalnya racunnya, kertas penyaring kopi yang diseruput Mirna, tapi kok malah yang tak ada kaitannya dengan kematian Mirna dijadikan barang bukti?

Jika ada yang mengatakan bahwa Jessica menuntup-nutupi minuman yang terdiri dari dua coctail dan satu es kopi Vietnam dengan paper bag , maka pertanyaannya apakah menaruh paper bag, lalu kemudian ada orang kehilangan nyawa, maka dialah pelakunya? Terlalu gila tuduhan yang begitu.

Untuk membuktikan tuduhan bahwa ada gerakan Jessica memasukan sesuatu, maka pertanyaannya adalah mengapa penyidik tidak menyita 8 kamera CCTV yang ada di Olivier Cafe? Mengapa ini tidak dilakukan? Karena jika semua kamera CCTV yang jumlahnya ada 8 buah kamera CCTV, maka akan terlihat jelas kok siapa-siapa saja yang mendekat ke meja Jessica atau ada atau tidaknya gerakan yang dituduhkan kepada Jessica.

Pertanyaannya sekali lagi mengapa penyidik tidak menyita semua kamera CCTV yang totalnya ada 8 buah itu? Mengapa tidak? Pertanyaan selanjutnya apakah penyidik berani menyita dan membuka 8 CCTV yang ada di Olivier Cafe untuk membuktikan adanya gerakan otot memasukan sesuatu atau tidak? Kasihan Jessica kalau dituduh tanpa bukti, apalagi ini tuduhannya pembunuhan berencana!

Keduabelas. Dua kaleng contoh susu kental manis. Lah ini apalagi? Mengapa hanya menyita dua kaleng contoh susu kental manis? Mengapa kaleng susu kental manis yang dituangkan pada kopi Mirna tidak disita?

Kenapa itu, ada apa ini sebenarnya? Padahal bisa diketahui ada apa dalam kaleng kenal manis yang dituangkan ke dalam gelas es kopi Mirna. Logikanya dimana mengamankan sekaligus menjadikannya sebagai barang bukti yang tak ada kaitannya dengan susu dalam es kopi Mirna?

Meskipun hanya contoh, tetapi inikah yang perlu dibuktikan adalah kesalahan materillnya Jessica, nah pertanyaannya adalah dari dua kaleng susu kental manis itu , apakah kaitannya dengan kematian Mirna, sedangkan kaleng susu manis yang dituangkan ke gelas Mirna justru tidak disita????? Kalau pun susunya sudah habis, harusnya kalengnya tetap dapat disita untuk jadi barang bukti, tapi kenapa ini tidak dilakukan oleh penyidik?

Ketigabelas. Satu bungkus contoh kopi Robusta dalam kemasan plastik hitam. Pertanyaannya adalah lah apa hubungan satu bungkus contoh dari kopi Robusta sehingga disita dan dijadikan barang bukti? Apakah cukup?  Justru yang harusnya disita dan dijadikan barang bukti di pengadilan adalah bungkus bekas kopi Robusta juga contoh dari bungkus Robusta yang masih berisi kopi yang tak lain tujuannya adalah sebagai pembanding.

Keempatbelas. Satu buah contoh gelas yang digunakan untuk penyajian ice Vietnam Coffe. Lah ini apa lagi toh? Mengapa yang dijadikan barang bukti justru satu buah contoh gelas yang digunakan saat penyajian ice Vietnam Coffe, kemana gelas yang digunakan pada saat menyajikan es kopi Mirna, gelas itu ada dimana atau dikemanakan?

Gelas itu yang harusnya disita dan dijadikan barang bukti agar diketahui ada apa dengan gelas itu terlebih lagi ini gelas tidak disita dan dijadikan barang bukti. Lalu disembunyikan dimana gelas yang digunakan pada saat menyajikan kopi Mirna, ada dimana? Disembunyikan dimana?

Kelimabelas. Dua buah sample celana panjang tersangka yang hilang. Ini makin sulit bagi jaksa untuk membuktikan dakwaannya mengingat celana yang dibuang itu dikatakan robek karena tersangkut di mobil, ini masuk akal.

Tetapi kalau ada yang menuding bahwa Jessica sengaja memerintahkan pembantunya agar  dibuang saja celana itu, karena ada sisa sianida, maka pertanyaannya adalah bagaimana bisa sepanjang perjalanan yang jauh (dari RS . Abdi Waluyo-sampai rumah Jessica pukul 22:00, tanggal 6 Januari 2016), ditambah dengan kemacetan, sianida mampu menyobek celana tetapi tidak bisa mengakibatkan kulit paha Jessica iritasi (menembus kulit pada bagain celana yang robek), logikanya dimana kalau mau menuduh Jessica membuang celana karena tersisa sianida?????

Kesimpulannya, mengingat banyak barang bukti yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Jessica apalagi terbunuhnya Mirna, maka ini tinggal kecerdikan dan kejeniusan dari Pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto untuk dapat berjuang meloloskan Jessica dari ancaman pidana mati.

Tidak terlalu sulit bagi Yudi untuk membuat hakim percaya kepadanya, terlebih lagi tak ada saksi yang melihat Jessica menabur racun itu. Yudi jangan takut dengan keterangan ahli, katrena ahli hanya menerangkan berdasarkan keahliannya dan tidak lebih dari itu.

Misalnya: A mati karena ditembak menggunakan jenis peluru...A dinyatakan mati karena terhirup gas beracun jenis....A dinyatakan mati karena dicekik....A dinyatakan mati karena luka parah disebabkan senjata tajam jenis...

Yudi tinggal berbicara sesuai dengan fakta hukum ditambah pula dengan logika hukum dan bila perlu paparkan semua teori dolus/opzet, mengingat dalam analisa kemarin, sulit membuktikan Jessica sengaja menabur racun itu. Mudah-mudahan Yudi Wibowo bisa menolong Jessica lolos dari ancaman pidana mati.

Selamat berjuang pak Yudi Wibowo Sukinto,Loloskan Jessica dari pidana mati! Saya yakin hakim akan ragu-ragu dengan barang bukti yang dimilii jaksa, apalagi alat bukti, saksi yang melihat Jessica memasukan racun saja tidak ada, lantas apa yang mau dibuktikan???????

Melihat banyaknya kelemahan pada barang bukti, saya makin yakin kalau penetapan Jessica sebagai tersangka dalam kasus ini tidaklah berdasarkan bukti yang kuat. Dan saya juga yakin Jessica bukan orang yang menabur racun sianida itu.

[ricky vinando/ kompasioner]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment