Tuesday, April 26, 2016

Surat Terbuka Denny Siregar kepada Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi


Dunia Hawa - BERANI KARENA BAPER

Pak Walikota Jakarta Utara
Yang terhormat,

Sungguh, saya terhenyak ketika bapak memutuskan mundur dari jabatan bapak pada hari ini.

Sangat berani, begitu pikir saya. Saya sampai minum air putih 2 gelas sekedar untuk tahu, apakah saya mimpi? Saya cubit mertua saya, dan saya ditabok. Ah, ternyata saya tidak mimpi. Buktinya pipi saya sakit. 

Pak Rustam sungguh sangat berani. Apa yang bapak lakukan mematahkan pandangan selama ini bahwa mundur dari jabatan bukan-lah budaya kita. Pak Rustam menorehkan sejarah bahwa jika mau, kita sangat bisa menjadikan "budaya malu" sebagai budaya kita. Kalau malu, ya mundur. 

Apa yang Ahok lakukan sungguh akan membuat siapapun malu. Ahok membuat lelucon bahwa bapak mendukung Yusril?? Sungguh terlalu. Bahkan hal itu dilontarkan di depan publik. Pak Ahok sangat tidak beradab, bagaimana bisa pak Rustam dibilang mendukung Yusril? Dimana logikanya? Secara kasat mata saja jelas bahwa bobot badan Yusril lebih berat daripada pak Rustam. Apa bisa mendukung Yusril? Ini sungguh fitnah ! Dan fitnah itu sangat memalukan.

Dan penghinaan ini berlanjut. Pak Rustam pasti tidak terima karena pak Yusril suka Micky Mouse. Pak Rustam kan sukanya Tom and Jerry, benar kan pak? Pak Ahok ini keterlaluan, tidak mau tahu kesukaan anak buahnya. 

Jadi saya sangat maklum kalau pak Rustam mundur. Saya pun pasti mundur kalau digituin. Secara saya sukanya Guffy. 

Jangan takut pak, saya ada di belakang bapak. Kita harus pertahankan apa yang kita suka, jangan orang lain memaksakan apa yang dia suka pada kita. Dan ketika itu terjadi, mundur adalah jalan terbaik. Hati hati pak, agak ke kiri.. Ya terus, trus.. Ambil kanan dikit, nah stop.. Cukup, pak.. Tolong giginya netral...

Apa yang pak Rustam lakukan dengan mundur ini membuka tabir rahasia selama ini, bagaimana caranya membuat mundur pejabat yang bermasalah? Semoga pak Jokowi bisa belajar dari situasi ini, bagaimana menyuruh mundur ketua BPK. Bilang kalau dia mendukung Yusril, pasti mundur sendiri kayak pak Rustam.. Terima-kasih pak, sungguh berguna info ini. Pak Yusri ini sungguh "seseorang yang tidak boeh disebut namanya". Mirip Lord Vodemort.

Semoga akan banyak pak Rustam Rustam lain yang akan mengikuti jejak bapak ini. Membanggakan sekali. Belum pernah saya merasa begitu nasionalis dalam dada saya. Bentar, saya nyanyi Indonesia Raya dulu, pak... Indonesiaaa.. Tanah airku...

Ah, akhir kata.. Memang tidak mudah memegang prinsip dalam hidup, dan bapak adalah contoh kecil yang mungkin ada dari segelintir orang di Indonesia ini. Semoga menular ke para pejabat lain, ya pak... Maaf, saya tidak mau dukung bapak, pasti bapak berat juga...

Selamat minum kopi, pak Rustam... Semoga keluarga baik baik saja menerima semua ini. Sungguh tonggak sejarah hari ini sudah ditancapkan, bahwa kadang manusia harus mengambil keputusan yang berani... Berani karena baper...

Seruputtt....

[denny siregar]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment