Dunia Hawa - Abad milenium ini memang sudah bukan masanya lagi penjajahan fisik seperti era kolonialisme Belanda tempo dulu.. Penjajahan fisik apapun alasannya akan memberikan citra buruk bagi sang agresor.
Kita ambil saja contoh invasi Amerika Serikat ke Afghanistan & Irak beberapa tahun silam.. meskipun "justified" (memiliki alasan kuat) dalam rangka "perang melawan teror" tetap saja menimbulkan sentimen ANTI AMERIKA bukan hanya di dunia Muslim, tapi juga negara-negara Barat di Eropa.
Karena sekarang memang sudah bukan jaman-nya "boots on the ground" (menurunkan sepatu tentara), sekarang jaman-nya penjajahan IDEOLOGI. Menghancurkan sebuah negara dari dalam dengan metoda pendangkalan Nasionalisme & toleransi.
NEO KOLONIALISME
Penjajahan gaya baru dilakukan melalui semacam "psy war" (perang urat saraf), melalui cara-cara halus menanamkan ideologi-ideologi yang anti kearifan lokal, anti nasionalisme, anti cinta tanah air, anti persatuan, anti kerukunan.
Neo imperialisme masuk ke Indonesia menggunakan kedok label-label reliji menanamkan benih-benih perpecahan ke benak anak-anak bangsa, ujar kebencian etnis, hasutan permusuhan sektarian, sentimen anti Pancasila anti Bhineka (keberagaman).
Ideologi kolonial bercangkang agama ini menyasar generasi muda yang masih rentan dimanipulasi, juga segmen akar rumput yang kurang punya pertahanan akan eksploitasi ayat & politisasi dalil.
Tujuan mereka satu: yakni untuk MENGHANCURKAN pribadi bangsa Indonesia yang ramah, cinta damai, toleran, plural menghargai perbedaan <= semua adab luhur & akhlak mulia ini hukumnya HARAM bagi ideologi penjajah.
RACUN KHILAFAH PALSU
Salah satu senjata paling beracun neo kolonalisme adalah "Khilafah" palsu. Palsu karena BUKAN produk syariah islam tapi 100% produk politik yang menjual impian Kekhilafahan era para Sahabat, yang mana Nabi sendiri nyatakan sudah BERAKHIR.
Rosulullah bersabda, "pemerintahan Khilafah pada umatku berlangsung selama 30 tahun (Abu Bakar 2 tahun, Umar 10 tahun, Utsman 12 tahun & Ali 6 tahun), kemudian setelah itu dipimpin oleh pemerintahan KERAJAAN.” (HR.Ahmad 20910, HR.Tirmidzi 2152).
Khilafah pasca Nabi adalah "Kerajaan Berkedok Khilafah", BUKAN benar-benar Khilafah. Karena Nabi juga sudah menubuahkan Khilafah Islam baru akan berdiri lagi era Imam Mahdi, trah Nabi dari garis keturunan Fatimah.
Rosulullah bersabda, "Al Mahdi dari keturunanku, dari jalur Fatimah." (HR.AbuDawud 30: 3735). "AlMahdi akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana bumi dipenuhi dengan kejahatan dan kezhaliman. Ia akan berkuasa selama 7 tahun." (HR.AbuDawud 30: 3736)
Kelompok yang ingin menegakkan "Khilafah" saat ini justru adalah kelompok yang MENGKAFIRKAN keturunan Nabi Muhammad, anti perayaan Maulid, anti kirim doa ke Nabi (Shalawat), semakin membuktikan KEPALSUAN Khilafah mereka.
TEGASKAN DIMANA KAMU BERPIHAK
Pancasila adalah falsafah BERTAUHID karena Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa mewajibkan Muslim menyembah Allah SWT, sila kedua adalah Bab "Insaniyah", sila ketiga adalah Bab "Al Ukhuwah Wathoniyah", Pancasila sudah BERDASARKAN AlQuran & AsSunnah.
Kelompok yang mengatakan Pancasila "Berhala Thogut", mengatakan UUD 45 & demokrasi produk "Kafir", mengatakan Bhineka (plural) "haram", mereka bukan hanya musuh bangsa Indonesia, tapi juga MUSUH UMAT ISLAM ahlus sunnah (islam ori).
Saat upaya disintegrasi bangsa begitu sistematis, terstruktur & masif seperti saat ini, diam sudah bukan lagi jadi pilihan. Jadilah semut musuh raja Nimrod. Setetes aksi mungkin tidak bisa langsung merubah keadaan, tapi minimal menegaskan di pihak mana kita berada.
saya sih di pihak Pancasila,
di pihak Bhineka Tunggal Ika,
di pihak Nabi, Maulid dan...
Shalawat اللّهُمّ صَلّ عَلَى مُحَمّدٍ وَآلِ مُحَمّدٍ
Ustad Abu Janda al-Boliwudi
(pecinta Bhineka, Maulid & Shalawat)
No comments:
Post a Comment