Thursday, April 7, 2016

Agama Itu Perlu Bagi Yang Memerlukan


Dunia Hawa - Klaim yang mengatakan bahwa untuk menjadi baik maka seseorang itu perlu sebuah agama hanyalah "separuh benar". Agama itu perlu bagi yang memerlukan saja. Kalau tidak perlu, ya tidak apa-apa. Karena untuk menjadi baik, orang tidak memerlukan agama. Agama hanyalah salah satu alat saja untuk menuju kebaikan tadi. Banyak masyarakat non-agama--apapun istilahnya (sekuler, ateis, agnostik, dlsb)--yang sangat baik, ramah, toleran, dan humanis--suka menolong umat manusia, ramah terhadap lingkungan, menyayangi binatang, pejuang perdamaian dan anti-perang dlsb. Meskipun tentu saja ada yang sebaliknya. 

Ironisnya justru kita menyaksikan banyak umat beragama--apapun nama agamanya--yang anti-kemanusiaan, inhuman, arogan, intoleran, kejam terhadap manusia, binatang, dan alam, tidak peduli dengan kemelaratan dan kebodohan dlsb. Meskipun tentu saja ada yang sebaliknya. Banyak komunitas dan tokoh agama yang diinspirasi nilai-nilai universal agama untuk membangun perdamaian dan persodaraan global lintas-agama & kemanusiaan. 

Sejumlah agama (Islam dan Kristen khususnya) mengklaim bahwa masyarakat non-agama kelak akan terjerumus masuk Neraka di alam akhirat. Saya sendiri tidak begitu menghiraukan dengan klaim-klaim teologis-keagamaan ini. Urusan "dunia lain" urusan nanti. Itu tugas Tuhan dan para malaikat (atau apapun namanya). Tugas manusia di dunia ini adalah berbuat baik dengan sesama umat dan makhluk-Nya serta menjaga alam semesta ini dari tangan-tangan jahil dan orang-orang serakah, korup, dan biadab, tidak penting mereka ini beragama maupun bukan. Sayangnya banyak umat beragama yang sibuk "ngurusi akhirat" yang bukan wewenangnya dan malah melupakan urusan dunia yang menjadi tugas dan kewajibannya.   

[prof.sumanto al qurtuby]




Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment