Thursday, March 24, 2016

Ko Ahok, Aku Dijegal !!!


Dunia Hawa – Pada saat perang Shiffin, sebenarnya pasukan Muawwiyah sudah hampir kalah oleh pasukan Imam Ali as.

Hanya Muawwiyah cerdik. Ia paham bahwa di barisan Imam Ali as banyak kaum khawarij yg tergila-gila dengan agama. Lalu merekapun menaruh Alquran di atas tombak sebagai tanda negosiasi, padahal itu untuk mengulur waktu.

Benar saja, melihat Alquran, kaum khawarij di barisan Imam Ali as langsung tereak2 bahwa mereka harus menghormati Alquran, padahal Imam Ali as sudah berkata bahwa itu taktik licik saja supaya lawan bisa menyusun pasukan kembali dan terhindar dari kekalahan saat itu juga.

Sejarah banyak mengabarkan bahwa perang bukan hanya head to head tetapi bagaimana menghancurkan lawan dari dalam.

Begitu juga apa yang terjadi pada saya.

Akun saya terus dihajar, dipingsankan, sembuh bentar, dihajar lagi. Dalam proses pingsan itu, ada gerakan yang sistematis membuat akun2 dan page2 palsu dengan nama, foto dan copasan tulisan2 saya sendiri.

Sesudah itu, mereka membangun gerakan provokasi bahwa akun yang saya gunakan, yang belum terblokir, dengan tuduhan akun palsu. Tujuannya untuk meruntuhkan kepercayaan bahwa akun asli tidak dipercaya. Dalam dunia intelijen, tehnik ini dinamakan tehnik dis-informasi.

Sesudah saya amati, beberapa akun yg mengatakan bahwa ini akun palsu terindikasi “tidak suka dengan Ahok” dan “pembenci syiah”. Mungkin karena saya sering menyebut nama Imam Ali as. Dan sesudah itu banyak teman yang mulai terpengaruh bahwa tulisan saya fake, tidak seperti biasanya dan lain2.

Penulis : Denny Siregar
Mereka yang sudah lama bersama saya tentu paham, bahwa setiap tulisan punya signature sendiri. Tetapi yang baru beberapa waktu saja kenal, tidak mudah mengenalinya.

Mudah saja sebenarnya petunjuknya. Akun palsu baru dibuat, temannya pasti sedikit. Sedangkan akun asli pertemanannya sudah full sehingga harus follow dan jumlah followernya sudah diatas 20 ribu orang.

Bukan saya takut kalau saya ditinggal oleh teman2 dan juga bukan karena saya baper atau merajok – kata org medan. Tapi saya ingin membuka wawasan, beginilah cara berperang. “Dekatilah kawanmu, tetapi lebih dekatilah musuhmu” begitu kata Tsun zu. Buat saya, beginilah model Cyber War.

Saya justru senang karena diperhatikan dengan serius. Karena perhatian itu tandanya cinta (langsung deg2an apakah dia jodohku, Tuhan?), dan terima-kasih karena saya sudah diperhitungkan.

Akhirnya ada juga lawan2 yang cerdas, gak selalu main blokiran. Ayo kita mainkan. Kalau kalian bisa menghadang saya buat gol tanpa main blokir, kalian benar2 pemain yang handal.

Yang perlu kalian pahami, saya tukang ngopi – bahkan bisa sambil split sekalian headbang. Kaki saya bahkan kadang kayang. Sudah cukup mengerikan ?

Sruput kopi dulu sebagai tanda mulai pertandingan.. Saya tidak akan bisa kalian redam, sampai Ahok menjadi Gubernur DKI.

Pahamkan itu, tali kutang….

[denny siregar]




Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment