Friday, March 11, 2016

Hubungan Muslim - Kristen di Bahrain (1)



Dunia Hawa - Suatu saat saya dan kolegaku seorang Kristen ber-KTP Yunani-Amerika mengunjungi masjid raya nan megah di Manama, Bahrain, negara-kepulauan mini tetangga Arab Saudi. Sesampai di halaman masjid yang rindang dan indah itu, temanku agak ragu antara mau masuk masjid dan tidak untuk melihat-melihat arsitektur interior masjid. Ia merasa sebagai orang Kristen yang mungkin dilarang masuk masjid. 

Saya pun mencoba meyakinkan dia: "Ayo, coba masuk saja. Kalau nanti mereka menolak ya gak usah masuk. Kalau mereka hanya membolehkan saya yang masuk masjid, saya akan tolak." Pokoknya, prinsipku waktu itu, kalau boleh masuk ya sama-sama. Kalau tidak sama-sama, ya lebih baik tidak usah sekalian. 

Setelah mendengar penuturanku, ia pun setuju. Maka masuklah kami berdua ke pintu gerbang masjid. Disana sudah ada sejumlah perempuan (bercadar dan tidak) yang duduk-duduk di kursi. Ternyata mereka sedang "bertugas" untuk memperkenalkan masyarakat dan budaya Bahrain. Ada juga seorang lelaki paruh-baya yang ternyata guide untuk masjid itu. 

Saya jelaskan ke mereka kalau temanku itu seorang Kristen, apakah boleh melihat-lihat interior masjid? Dengan ramahnya perempuan bercadar itu mempersilakan kami untuk masuk dan melihat-lihat jeroan masjid. Ia bilang, penduduk Bahrain bukan hanya Muslim, banyak masyarakat Kristen disini. Banyak gereja disini. Masjid ini untuk siapa saja, bukan hanya untuk umat Islam. Mendengar penjelasannya temanku tadi "mlengeh" dan sumringah, mukanya berseri-seri. Kami pun kemudian melihat-lihat daleman masjid dengan ditemani sang guide tadi yang bernama Ahmad, seorang warga Mesir yang sudah di Bahrain selama 25 tahun...

Bagaimana kisah selanjutnya? Tunggu saja ya...

[prof.sumanto al qurtuby]


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment