Friday, November 30, 2012

Perawatan Pasca Operasi Caesar


  Tak semua persalinan dapat berlangsung mulus, kadang terdapat indikasi medis yang mengharuskan seorang ibu melewati proses persalinan dengan operasi. Operasi ini disebut dengan Sectio Caesarea.

Sectio Caesarea berasal dari bahasa Latin, Caedere, artinya memotong. Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding rahim. Pada pasien yang dilakukan operasi pembedahan untuk tindakan sectio cesarea ini memerlukan beberapa perhatian karena ibu nifas yang melahirkan dengan operasi caesarea agar dapat melewati fase penyembuhan pasca operasi tanpa komplikasi.

Proses persalinan operasi caesar umumnya berlangsung sekitar satu jam. Pada pasien dengan pembiusan total, kesadaran akan berlangsung pulih secara bertahap seusai penjahitan luka operasi. Sedangkan pada pembiusan regional, dengan anasthesi epidural atau spinal (memasukkan obat bius melalui suntikan pada punggung), ibu bersalin akan tetap sadar hingga operasi selesai dan hanya bagian perut ke bawah akan hilang sensasi rasa sementara.

Pascaoperasi caesar, dilakukan pengawasan oleh perawat dan bidan dalam ruangan pulih sadar sementara sebelum ibu di pindah ke ruang perawatan nifas. Di sini tenaga kesehatan akan memantau tekanan darah, suhu, jumlah urine yang tertampung, kondisi  rahim, jumlah darah yang keluar pascaoperasi, dan pemeriksaan laboratorium bila diperlukan. Setelah ibu dipindah ke ruang nifas untuk perawatan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah :

Efek pembiusan.

Pada pembiusan dengan teknik regional hampir tidak ada keluhan. Perasaan tidak nyaman antara lain karena kaki belum bisa digerakkan sementara waktu, secara bertahap dalam 6 jam pertama kaki mulai bisa aktif digerakkan kembali. Tidak perlu cemas akibat hilangnya sensasi rasa pada kedua kaki. Ini hanya bersifat sementara. Lama pulih setiap pasien berbeda, namun dapat dipastikan semua berlangsung aman dan lancar melewati proses hilangnya efek bius ini. Bila pembiusan umum, Pasca operasi caesar, ibu akan merasa mengantuk, rasa kering pada mulut dan bibir, dan ini juga tak akan berlangsung lama. Secara bertahap ibu akan pulih dan sadar kembali. Berapa lama akan pulih tergantung  jenis obat dan dosis pembiusan yang diberikan. Setiap pasien tidak sama. Namun setelah 2 jam dari ruang observasi pascaoperasi, kesadaran ibu perlahan akan pulih.


Kapan boleh minum dan makan?

Untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan minum sementara akan diatur oleh bidan sesuai petunjuk dokter ahli anastesi,  akan diatur waktunya ibu boleh memulai minum, diet makanan cair dan bertahap makanan padat. Akibat pembiusan fungsi normal seluruh alat pencernaan akan pulih dalam waktu sekitar 12 jam. Namun dalam waktu tersebut ada tahapan dimana pasien akan diberi jadwal untuk mencoba minum air putih hangat sedikit demi sedikit, lalu minuman susu cair, makanan lunak dan akhirnya diet makan nasi biasa. Ketentuan untuk menunggu waktu yang tepat memberikan makanan cair bertahap hingga ke makanan padat adalah dengan pemeriksaan dari tenaga kesehatan, yakni memperhatikan kondisi bising usus, tidak selalu harus buang angin. Sementara waktu diet akan diatur oleh ahli gizi rumah sakit, sebaiknya tidak makan makanan dari luar dulu.

Kapan waktunya infus dan selang kateter urine (untuk mengalirkan dan menampung air seni) akan dilepas?


Pertanyaan ini seringkali muncul. Akibat pemasangan kedua alat ini memang menimbulkan sedikit rasa tidak nyaman. Infus diberikan selain untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, memasukkan zat makanan dalam bentuk cairan glukosa dan elektrolit, dan juga berguna untuk memasukkan obat-obatan. Setelah kondisi alat pencernakan pulih sempurna, tidak ada komplikasi tambahan misalnya panas, perdarahan dan sebagainya, infus dan selang kateter akan dilepas setelah 24 jam. Namun demikian, ada kebijakan khusus yang dilakukan  untuk penundaan melepas  infus  bila masih diperlukan misalnya jika pemeriksaan kadar Hb menunjukkan anemia dan perlu tranfusi pascaoperasi caesar, dan berbagai kondisi lain. Pemakaian kateter dan penampung urine  bertujuan memantau warna dan  jumlah cairan tubuh yang keluar lewat saluran kencing. Pelepasan kateter dilakukan bila pasien sudah tidak menggunakan infus. Setelah kateter dilepas, ibu sebaiknya berusaha untuk mencoba buang air seni secara spontan. Dalam waktu 6 jam setelah dilepas kateter buang air kecil sudah lancar. Bila mengalami masalah  kesulitan buang air kecil sebaiknya memberitahu pada petugas kesehatan.

Kapan boleh bergerak?

Sedapat mungkin ibu pascaoperasi caesar aktif bergerak jika dirasakan efek bius sudah berangsur hilang. Mulai dengan menggerak-gerakkan kedua kaki, memutar pergelangan kaki, melakukan  gerakan pada sendi bahu dan lengan tangan saat tiduran. Untuk posisi miring ke kanan dan ke kiri juga sudah boleh dilalukan dengan bantuan tenaga medis. Pada  pembiusan regional belajar duduk perlu hati-hati agar tidak pusing dan dilakukan dengan bantuan bidan atau perawat. Sekitar 8 jam pascaoperasi, ibu sudah boleh mulai belajar duduk, dan setelah melewati 24 jam latihan jalan dapat dimulai. Semakin aktif bergerak akan mempercepat pemulihan fisik ibu nifas pascaoperasi caesar. Lakukan juga senam kegel untuk melatih otot-otot kandung seni setelah pelepasan alat kateter urine.

Bagaimana mengurangi  rasa nyeri pada luka bekas operasi selama perawatan?


Ibu bisa melakukan senam nifas dan teknik relaksasi di atas tempat tidur. Mulai dari latihan menggerakkan leher, kepala, bahu, lengan dan kaki. Untuk memperlancar peredaran darah  dalam tubuh. Sensasi nyeri  sedikit masih terasa walau sudah minum obat. Cobalah teknik relaksasi caranya dengan menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan -  lahan saat nyeri timbul misalnya saat ibu mencoba duduk atau berdiri. Semakin sering dan aktif bergerak maka rasa nyeri akan segera hilang dan ibu pulih lebih cepat. Bila berbaring terus menerus, peredaran darah tidak lancar dan pemulihan rahim menjadi terlambat, pengeluaran sisa darah kotor (lochea) tidak lancar.

Apakah tetap boleh menyusui pascaoperasi caesar?

Sangat dianjurkan untuk tetap menyususi kendati melahirkan dengan operasi caesar. Lakukan menyusui dengan cara bayi dibaringkan di dada, ibu miring ke satu sisi dan bayi menghadap ibu, atau bila sudah boleh duduk lakukan menyususi bayi  dengan posisi senyaman mungkin seperti biasa. Tidak perlu ragu dan takut. Justru hisapan bayi akan merangsang kontraksi rahim dan pemulihan akan lebih cepat. Ibu juga akan merasa nyaman, bahagia sehingga sensasi nyeri tidak terasa. Semakin serng menyususi maka ASI juga akan semakin lancar kelur, jadi tidak perlu ditunda untuk menyusui kecuali ada indikasi medis yang membuat ibu terpaksa tidak dapat menyususi bayinya.

Bagaimana dengan istirahat?


Istirahat tetap dibutuhkan bagi seorang ibu setelah melahirkan baik operasi caesar maupun lahir normal. Istirahat tidak berarti ibu harus baring lebih lama namun sebainya penuhi kecukupan waktu tidur dan hindari kelelahan. Istirahat yang kurang akan mempengaruhi tekanan darah ibu, produksi ASI dan menurunnya daya tahan ibu nifas.

Kebersihan tubuh


Selama dalam perawatan ibu akan dibantu untuk kebutuhan mandi dan mengganti pembalut sesering mungkin. Bila sudah boleh jalan, ibu bisa ke kamar mandi, mengganti pembalut, mandi sendiri dengan catatan balutan luka operasi sudah diganti dengan balutan yang tahan air. Pada luka balutan yang belum diganti dengan anti air, maka hindari lokasi balutan luka operasi jangan basah. Bersihkan dengan waslap sekitar daerah perut. Keramas bisa dilakukan dengan bantuan bidan atau perawat. Bila masih pusing hindari berdiri lama  dalam kamar mandi sendirian.

Kebutuhan makanan dan minum
Ibu pascaoperasi caesar yang telah dijinkan makan makanan padat sebaiknya tidak perlu pantang makanan kecuali bila mengalami alergi akibat jenis makanan tertentu. Bila ibu nifas tidak cukup mengkonsumsi makanan berprotein seperti telur, ikan, tahu, tempe,  daging dan susu, maka penyembuhan luka operasi akan berlangsung lama dan berpotensi infeksi akibat kurang gisi. Ibu nifas pascaoperasi caesar juga tidak dianjurkan mengkonsumsi jamu apapun selama masa pemulihan, agar tidak terjadi komplikasi misalnya perdarahan dan diare. Cukupi pemenuhan kebutuhan air putih dan sayur mayur juga buah agar tidak mengalami sembelit. Semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan Romana Tari


Artikel Terkait