Thursday, July 27, 2017

Mengajarkan Anak Berjiwa Bisnis Sedini Mungkin


DUNIA HAWA Apa yang Anda pikirkan mengenai kehidupan anak Anda kelak? Pasti kita sebagai orangtua berharap nantinya anak kita menjadi seorang yang sukses di dunia maupun di akhirat. Tolak ukur kesuksesan di dunia menurut para orangtua pada umumnya memimpikan anaknya kelak untuk menjadi dokter, insinyur, polisi, ataupun bekerja menjadi pegawai/karyawan. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, ternyata saat ini banyak juga orangtua yang mengharapkan anaknya untuk menjadi seorang pengusaha atau pebisnis. Mungkin orangtua mulai berpikir bahwa dengan menjadi seorang pengusaha waktu anak Anda kelak tidak akan terikat, lebih bebas dan pasti akan lebih banyak waktu bersama keluarga.

Dalam mencetak anak menjadi seorang pengusaha, sudah pasti orangtua dan lingkungan juga harus mendukung. Menjadi seorang pengusaha akan membentuk kepribadian anak menjadi tangguh, akan mengajarkan anak untuk selalu berusaha, mengasah kreativitas, memecahkan masalah, mengambil keputusan, serta bertanggungjawab penuh atas apa yang telah dia lakukan. Dan kelak sifat-sifat tersebut akan menjadi bekal ketika mereka menjadi dewasa. Jiwa pengusaha juga memerlukan motivasi yang bagus, kecerdasan yang baik, inovatif, dan harus selalu mencari sesuatu hal yang baru untuk bisa dikembangkan.

Pertama-tama Ajarkan Anak Untuk Mengelola Suatu Keuangan


Fungsi uang tidak hanya untuk membeli sesuatu, ajarkan juga bahwa uang berfungsi juga untuk ditabung, dan berbagi dengan orang yang membutuhkan atau bersedekah. Ajarkan anak untuk mengelola uang dengan baik, jelaskan juga bahwa uang yang ada berasal dari kerja keras orangtua. Uang boleh digunakan untuk kebutuhan yang benar-benar penting, dengan begitu kita akan mengajarkan anak untuk tidak hidup konsumtif. Kemudian ajarkan bahwa uang yang didapat bisa menghasilkan yang lebih banyak dengan cara memutar uang tersebut untuk, misalnya untuk berdagang/berjualan, atau melakukan sebuah usaha.

Ajarkan anak keberanian dan jiwa kepemimpinan


Cara mengajarkannya adalah dari hal terkecil, beri kesempatan pada anak untuk berbicara di depan keluarga saat makan atau ada acara keluarga. Tunjuklah anak untuk memimpin doa, ketika sedang makan bersama keluarga, hal ini secara tidak langsung akan mengajarkan anak untuk berani dan dapat menumbuhkan jiwa pemimpinnya.

Ajarkan Anak Untuk Selalu Memiliki Target Dalam Sebuah Rencana


Ketika anak sudah mulai mengerti komunikasi dua arah, antara anak dan orangtua, tugas seorang ibu adalah mengajak berpikir, tanyakan pada anak apa saja keinginan dalam hidup mereka, kemudian jadikan hal itu menjadi suatu target yang harus dicapai. Berikan penjelasan dan langkah-langkah bagaimana agar target tersebut bisa dicapai. Lalu tugas ibu disini adalah memantau serta memberikan motivasi kepada anak, jika mereka berhasil berikanlah anak hadiah serta pujian.

Ajarkan Konsep Jual Beli


Ajaklah anak untuk berjualan mainan serta buku-bukunya, lalu ajarkan mereka untuk menentukan harga jual barang-barang tersebut. Ajarkan mereka juga untuk bertransaksi, serta menghitung uang kembalian, membungkus barang, serta berterimakasih kepada orang yang sudah membeli. Dengan berjualan anak dapat belajar untuk berkomunikasi dengan orang lain, serta mengajarkan bagaimana melayani kemauan pembeli.

Ajarkan Anak Mengenai Peluang Usaha


Peluang usaha sangat berperan penting dalam sebuah proses bisnis, banyak sekali orang mengabaikan kemampuan yang ada pada dirinya, karena kurangnya mereka dapat melihat sebuah peluang. Ajarkan anak untuk memecahkan suatu masalah, agar memacu mereka untuk menggali ide sebanyak mungkin dari satu masalah.

Ajarkan Tentang Konsep Pemasaran


Jika kita melakukan sebuah usaha, hal yang harus dipikirkan juga adalah mengenai pemasaran produk. Sebuah bisnis/usaha jika tanpa metode pemasaran yang baik, maka suatu usaha bisa mengalami kegagalan. Untuk awal dalam mengajarkan konsep pemasaran pada anak, adalah dengan cara, mengajak anak untuk melihat papan, poster atau iklan tentang suatu produk yang sama, tetapi dari beberapa iklan perusahaan yang berbeda-beda. Kemudian tanyakan pada mereka, mana iklan yang lebih bagus dan kenapa yang satu bagus dan yang lain kurang bagus. Dengan begitu akan terjadi proses berpikir pada anak Anda, bisa jadi jawaban-jawaban anak Anda sangat luar biasa, kadang tidak terduga.

Ajarkan Anak Tentang Sebuah Arti Kegagalan


Dalam melakukan sebuah usaha, kita harus siap untuk kemungkinan terburuk yaitu gagal. Akan tetapi kegagalan bisa menjadi guru dan motivasi untuk perubahan yang sangat besar. Jika dalam usahanya anak terjatuh atau gagal, maka berikanlah motivasi kepada mereka untuk belajar dari kesalahan, dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi.

Ajarkan Anak Untuk Memberi atau Tolong-menolong


Jika anak berhasil dalam usahanya, ajarkan ia untuk bermanfaat bagi orang lain. Ajarkan untuk memberi dan bersedekah, sehingga anak tidak menjadi egois dan serakah. Ajarkan anak untuk memberi uang kepada pengemis atau pada orang yang membutuhkan, dengan uang jajan yang telah ia sisihkan.

@heqris

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment