Saturday, May 20, 2017

Saksi Ahli: Chat Whatsapp Rizieq-Firza Bukan Rekayasa


DUNIA HAWA Dikutip dari berita online RMOL dan tribunnews, dua saksi ahli dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait kasus chat (percakapan) mesum yang diduga antara Rizieq Shihab dan Firza Husein. Kedua ahli tersebut adalah ahli pidana Universitas Trisakti Effendi Saragih dan ahli IT Abimanyu Wahjoehidajat.

Dalam pernyataannya, Effendi menyebut bahwa dirinya tidak menemukan unsur rekayasa dalam percakapan WhatsApp (WA) Rizieq dengan Firza Husein.

“Saya tidak melihat apakah ini dibuat-buat atau tidak. Yang pasti sesuai fakta-fakta yang ditunjukkan ke kita (ahli), tidak ada dibuat-buat. Saya pikir itu ya,” terang Effendi.

“Ya, bukti-bukti yang ditunjukkan penyidik sudah memenuhi unsur pidana,” tutur dosen hukum Universitas Trisakti itu.

Selain itu, sehubungan dengan foto wanita tanpa busana di chat tersebut, ahli pengenalan wajah (face recognition) dari Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) Polri, Hery Cahyono, juga menyatakan bahwa foto wanita tersebut asli dan bukan rekayasa.

“Disimpulkan bahwa foto yang diserahkan oleh penyidik untuk diperiksa di tim Inafis adalah asli dan bukan rekayasa,” kata Hery di Mapolda Metro Jaya, Senin (15/5/2017)

“Jadi kami bandingkan pada saat tanggal 4 Februari kami adakan pemeriksaan secara langsung, kami memotret wajah dari FH, kami bandingkan gunakan sistem yang ada di kami,” kata Hery.

“Ya baik dari sistem algoritma yang otomatis hasilnya match. Ketika wajahnya berbeda adalah orang berbeda secara sistem akan menolak,” kata dia.

Semua potongan informasi ini semakin menguatkan kesimpulan bahwa percakapan ini antara Rizieq dan Firza itu benar adanya. Untuk menyegarkan ingatan kita, berikut ini berapa bukti yang mendukung:

1. Barang-barang yang ada di foto tanpa busana wanita itu, seperti TV dan sprei, setelah di cek ke rumah Firza Husein, ternyata benar ada di kamar yang bersangkutan (meskipun hingga saat ini Firza masih tidak mengakui dirinya yang ada di foto itu).

2. Adanya percakapan audio yang juga menyinggung kasus yang sama, dan setelah di telusuri, ternyata sosok bernama Kak Emma dalam percakapan itu benar-benar ada, dan setelah diperiksa polisi, Kak Emma juga mengakui ada percakapan itu.

Sejak awal munculnya kasus ini, berbagai analisa menunjukkan bahwa percakapan Whatsapp antara Rizieq dan Firza itu sangat mungkin asli. Sebab percakapan dalam WA itu mengalir alami, tidak seperti percakapan WA palsu yang dengan mudah dapat dikenali bahwa itu dibuat-buat. Misalnya,tanggal percakapan itu berbeda-beda, 6, 8, 13 dan 22 Agustus 2016. Tidak seperti percakapan WA palsu yang biasanya dibuat di satu tanggal saja. Kemudian, tanggal percakapan itu terjadi di ‘saat tenang’, yaitu bulan Agustus 2016. Tidak ada yang heboh di bulan tersebut (tanggalnya bukan 1 atau 2 November, yang berdekatan dengan Aksi 411 misalnya). Tidak seperti percakapan palsu yang biasanya dibuat di tanggal yang berdekatan dengan sebuah peristiwa heboh (misalnya percakapan WA palsu ‘Ahok’ yang memesan karangan bunga). Juga di percakapan itu adaajakan bertobat, tidak seperti percakapan WA palsu yang dibuat sedemikian mungkin untuk menghancurkan korban.

Maka kita mengerti mengapa untuk kasus ini Rizieq Shihab tidak pernah berkometar lantang “itu rekayasa!” sebagaimana ia dengan lantang mengatakan lambang BI adalah palu arit, misalnya. Selalu yang memberi pernyataan adalah pengacaranya, seperti ada kesan ragu-ragu atau takut dari Rizieq. Bahkan kenapa sampai ia lari ke luar negeri, lebih-lebih meminta perlindungan PBB? Kalau ini kasus rekayasa, sepertinya tindakan Rizieq itu berlebihan.

Kalau benar, kenapa takut? Kalau berani, kenapa lari?

Bukti-bukti chat dan gerak-gerik Rizieq sendiri mengindikasikan bahwa peristiwa itu benar adanya.

Salam.

@rey nald


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment