Sunday, April 30, 2017

White Helmet, Organisasi "Pura Pura" Kemanusiaan


DUNIA HAWA - Beredar viral foto seorang anak kecil dengan tubuh berdarah akibat rumahnya hancur dibom dan duduk diam di kursi oranye.

Foto itu diklaim sebagai korban pengeboman pasukan Bashar Assad Suriah. Dengan mudahnya gambar dan video itu beredar dimana2 dengan tujuan akhir mengutuk kekejaman Bashar Assad.

Perang propaganda untuk membentuk stigma kekejaman Bashar semakin kencang. Salah satunya dilakukan oleh organisasi hak asasi manusia yang diberi nama White Helmets atau Helm Putih.

White Helmets ini selalu ada saat kejadian sebagai yang paling cepat. Bahkan ketika terjadi pemenggalan oleh ISIS kepada warga Suriah setempat, mereka sudah ada disana dan bertindak sebagai tim rescue dengan membungkus jasad.

Mereka tampak sebagai pahlawan hak asasi manusia. Tapi sebenarnya mereka adalah teroris berbaju LSM. Tugas mereka adalah melakukan propaganda untuk membangun stigma, menanamkan kebencian setahap demi setahap dan akhirnya menghembuskan isu sektarian.

WH didirikan pada Maret 2013 di Turki dan dipimpin oleh James Le Mesurier, mantan agen intel Inggris dengan rekam jejak di berbagai kawasan konflik (Bosnia, Kosovo, Irak, Lebanon, Palestina). Dana awal pendirian WH adalah 300 ribu dollar dan selanjutnya menerima donasi jutaan dollar (suplai logistik disediakan oleh Turki).

Telegraph menyebut Inggris telah menggelontorkan 3,5 juta pound. USAID memberi 16 juta dollar. Mesurier juga pernah menjadi staf di perusahaan keamanan swasta yg beroperasi di Irak, Olive and Good Harbour, yang terlink dengan BlackWater.

Model propaganda seperti ini, LSM berbaju HAM dengan rasa teroris, ciri khas perang media untuk membunuh karakter lawan yang ingin mereka kuasai. Mereka sudah menghajar Libya, menguasai Irak dan sekarang bermain di Suriah.

Perhatikan saja cara media internasional seperti BBC, CNN dan lainnya seirama dengan model pemberitaan media radikalis dalam menentukan siapa musuh.

Jaringan mereka kuat, berdana besar dan terprogram. Bahkan rencananya, White Helmets akan diberikan hadiah Nobel Perdamaian untuk menguatkan posisi mereka di mata dunia internasional.

Kenapa saya harus mengangkat ini ? Karena beginilah yang sedang dan akan mereka lakukan di Indonesia.

Ingat kasus Freddy Budiman yang tiba2 menjadi malaikat, Santoso yang mendadak menjadi pahlawan dan pembakaran Vihara di Tanjung Balai ?

Model pemberitaan propaganda yang ujung2nya mengangkat isu sektarian dan menjatuhkan kewibawaan aparat juga pemerintah ini adalah pola yang mudah dikenal sebagai lapisan awal untuk membentuk benturan.

Diangkat dulu kebanggaan agama sebagai mayoritas, dimunculkanlah tokoh sebagai pahlawan dan berujung pada benturan2 konflik sesuai peta di masing2 wilayah.

Ketika itu terjadi, akan datang LSM2 yang mengatas-namakan HAM dengan tujuan meningkatkan kebencian kepada pemerintah melalui propaganda mereka di media, baik mainstream maupun sosial.

Jadi, kenali pola mereka, modus mereka dan jangan terpancing oleh aksi mereka dalam menguras emosi melalui media. Hilangkan sekat2 dan kebanggaan suku, ras juga agama sehingga tidak mudah mereka membenturkan kita. Dan terakhir, lawan propaganda mereka dengan propaganda juga.

Tulisan ini saya angkat kembali karena beredar kabar sudah dibentuknya organisasi White Helmets di Indonesia.

Adanya mereka disini adalah indikasi bahwa negara kita di perhitungkan akan rusuh sebentar lagi dan LSM2 Internasional akan masuk melalui bantuan kemanusiaan sekaligus memperbesar kerusuhan..

Seperti yang dilakukan White Helmets di Suriah.

@denny siregar


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment