Friday, January 27, 2017

Anggita, Perempuan Yang Tertangkap Bersama Patrialis, Apartemen Dan Lancome

DUNIA HAWA - Meski sebuah kebetulan, Antasari dan Patrialis yang menjadi pemberitaan luas di media massa ternyata punya kesamaan ketika tertangkap. Ada seorang wanita di samping mereka ketika terjadi penangkapan. Kalau Antasari tertangkap di hotel, maka Patrialis ditangkap di sebuah Mall. Antasari sendiri pada akhirnya dipenjara sedangkan Rani saat ini tidak lagi terdengar kabarnya.


Anggita Eka Putri nama wanita yang ikut tertangkap ketika Patrialis mengalami OTT KPK. Anggita yang belum terkonfirmasi statusnya, menjadi sebuah tanda tanya besar dalam kasus ini. Ada beberapa dugaan yang menyebutkan bahwa Anggita adalah calon isteri muda Patrialis. Benar atau tidaknya, hanya Patrialis, Anggita dan keluarganya yang bisa menjawab. Karena pada saat ditangkap, keluarga anggita juga ada di mall tersebut.

Coba-coba mengorek mengenai Anggita, ternyata dalam pemberitaan sudah tersebar isu kalau uang suap yang diterima Patrialis diduga untuk membeli apartemen baru untuk Anggita. Dugaan ini disampaikan seorang penegak hukum yang tidak disebutkan namanya.

Penegak hukum itu mengatakan keterangan Anggita dibutuhkan dalam pemeriksaan. Sebab, menurut penegak hukum tersebut, Patrialis akan membelikan Anggita apartemen seharga Rp 2 miliar. “Bagian dari uang suap itu diduga untuk beli apartemen,” ujarnya.

Wuih.. Pantas pada saat tertangkap, Patrialis sedang memegang uang USD 20 ribu yang adalah termin ketiga dari pemberian suap yang dijanjikan. Kalau dijadikan rupiah, maka total uang yang didapatkan Patrialis sekitar Rp 260 juta. Harga yang cukup untuk membeli sebuah apartemen di Jakarta ukuran standar. Tetapi kalau melihat uang lain yang sudah diterima, maka apartemen yang dibeli bisa saja di atas ukuran standar.

Saya tidak heran kalau isu ini dikaitkan dengan Patrialis yang pada saat itu ditemukan dengan Anggita. Anggita yang berumur 24 tahun dan sudah punya anak sedikit banyak pasti punya relasi dengan Patrialis. Kalau tidak, mana mungkinlah mereka jalan-jalan di mall dan keluarga Anggita pun ikut.

Anggita yang sampai saat ini statusnya sampai saat ini masih misterius, bukanlah wanita biasa-biasa. Anggita menurut saya, adalah wanita kelas menengah ke atas. Salah satu indikasi saya adalah tas plastik yang dibawa anggita saat dia ditangkap. Anggita tertangkap kamera sedang membawa tas plastik bertuliskan Lancome.

Usut punya usut, Lancome ternyata merek parfum dan kosmetik mahal. Harga parfumnya saja bisa tembus jutaan untuk produk terbaik. Meski ada juga harga di bawah Rp 100 ribu, maka itu produk-produk make up kecil dan biasa. Tetapi kalau sudah belinya di Gran Indoneisa, maka bisa dipastikan harganya tidak murah. Saya sendiri saja baru tahu kalau ada merek Lancome. hehehe.. Maklum, saudara perempuan saya sanggupnya beli merek-merek biasa.

Pola hidup mewah memang selalu menjadi pemicu sikap korupsi. Mahalnya biaya hidup karena harus membeli produk-produk mewah membuat para pejabat kita melakukan praktik korup. Itulah mengapa isteri-isteri pejabat dalam beberapa kesempatan diingatkan untuk hidup sederhana supaya tidak membuat suaminya melakukan korupsi.

Meski kasus Patrialis bukanlah karena Isterinya, melainkan wanita lain, tetap saja kemewahan menjadi sandungan bagi Patrialis. Sayang memang sebagai hakim MK dan usianya yang sudah mencapai 58 tahun seharusnya tidak lagi memikirkan hal-hal duniawi dan lebih banyak melakukan perbuatan baik dan bersedekah serta meningkatkan keimanan.

Semoga saja kasus Patrialis ini kembali menjadi peringatan kepada pejabat di Indonesia baik di Eksekutif, legislatif, maupun di yudikatif untuk membiasakan diri hidup sederhana dan bersedekah. Menjauhkan diri dari hidup mewah dan mengendalikan keinginan dan nafsu dunia ini. Supaya ke depan tidak jatuh dalam tindakan korup seperti yang dialami Patrialis saat ini.

Salam Lancome

@palti hutabarat


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment