Monday, December 26, 2016

Politik “Reward” ala US. Buni Yani Bangga?

DUNIA HAWA - Saya terkejut tiba-tiba mendengar kabar si Buni Yani dapat penghargaan sebagai pahlawan Islam Medsos. Saya kira strategi seperti ini sudah basi. Ternyata tidak. Ya namanya juga budak US, pasti tak-tiknya gitu-gitu doang. 

Kilas balik yuk, seputar politik penghargaan.



Stephen Harper, tahun 2006 terpilih menjadi perdana mentri Kanada. Ketika Israel menyerang jalur Gaza tahun 2008 dan berhasil menghilangkan nyawa 1000 lebih rakyat Palestin, Kanada menjadi satu-satunya Negara yang tidak mengutuk kekejian Israel. Stephen Harper Justru menegaskan bahwa pembelaan dan dukungannya pada Israel, selama ia menjabat, akan semakin kuat.

Persis seperti apa yang dilakukan oleh Erdogan Army, FSA dan  buldog US lainnya, ia bermain peran seolah-olah ingin menggempur ISIS di Suriah. Ikut campur di Suriah? dengan cara Amrik CS?. Hmmm.

Berkat kebesaran dan jiwa sosial yang tinggi, US memberikan penghargaan ACF kepada Stephen Harper. 

Ini belum apa-apa.

Harus saya jelaskan terlebih dahulu,  Appeal of Conscience Foundation (ACF) adalah lembaga yang concern dan terus menerus memperjuangkan atau mempromosikan kebebasan beragama dan HAM.

Saya harapkan para pembaca juga membaca lagi tentang ACF, supaya semakin yakin bahwa ini lembaga kontra HAM yang berselimut dengan jubah HAM. Karena tak mungkin saya habiskan halaman artikel ini untuk membahas ACF secara detail. Saya lanjutkan.

Appeal of Conscience Foundation (ACF) yang didirikan Rabbi Arthur Scheneier pada 1965 di kota New York merupakan lembaga spesialis memberikan penghargaan kepada politisi-politisi yang mendukung gerak US untuk menginvasi Suriah. 

Ga percaya?

Para pembaca pasti tau dong peran Rusia dalam mempertahankan Suriah? tampak dari video-video terbaru yang melukiskan kebahagiaan rakyat Aleppo karena berhasil terbebas dari para Teroris Khilafah. Bendera Rusia juga dikibarkan di sana. 

Tapi apa?

Nama Presiden Prancis ini François Hollande, dia pernah melarang warga Prancis menyalahkan ISIS waktu Charlie Hebdoo dan beberapa rekannya dibom bardir oleh ISIS, beserta kerusuhan ISIS di wilayah dalam negri Prancis lainnya.

Namun, berkat jiwa sosial US yang begitu tinggi, François Hollande pun juga diberikan penghargaan ACF. Agak mencurigakan ya?

Belum selesai.

Sejauh ini kita jadi paham, bahwa yang mendesak Rusia untuk tidak ikut campur dalam konflik di Suriah adalah sekutu US untuk melebarkan sayap politik US. Para pembaca juga pasti mengetahui peran Inggris dalam pendanaan teroris. Tercatat bahwa November lalu, warganya pernah mendanai teroris untuk melakukan serangan teror yang menewaskan 32 orang di Brussels.

Sebelumnya, pada tahun 2015, David Cameron selaku Perdana Mentri Inggris juga mengecam aksi Rusia dalam intervensinya terhadap Suriah.

Berkat kesucian jiwa US, David Cameron juga dapat penghargaan ACF. haduh, capedeh.

Ingat kasus Sampang di akhir tahun 2011? Dua kampung warga Syiah dibakar oleh oknum-oknum atas nama ASWAJA. Itu di zaman pemerintahan SBY. Satu korban jiwa.

Ya, itu menjelang propaganda media US yang kemudian mengangkat isu sentimen mazhab di konflik Suriah. Dan Indonesia, di bawah kepemimpinan SBY turut meramaikan konflik itu. Sampai saat ini nasib pengungsi Sampang yang dialokasikan ke Rusun Awa Sidoarjo masih belum jelas.

Lagi-lagi, US dengan kelembutan dan jiwa sosialnya yang tinggi, justru memberikan penghargaan ACF kepada SBY. Ini sangat masuk akal, bukan?

Sejauh yang saya pahami, memang SBY adalah oknum Tunggal Indonesia yang memainkan perannya dengan baik, tentunya sebagai play maker US untuk mengembangkan hegemoni politik barat dengan metode yang sudah berhasil di beberapa Negara.

Jarak waktu antara blunder lips Ahok kemudian maraknya tekanan kepada pemerintah, untuk memenjarakan Ahok, tidak jauh. Dihiasi dengan bunga-bunga taman kuda dan aroma Cikeas. Belum lagi sentimen SARA yang terus menerus dikobarkan. Kemudian deklarasi pasukan kuda untuk mendukung Cagub titik-titik.

Disempurnakan oleh ancaman “Revolusi” dari ormas Islam. Itu sebetulnya sudah cukup jelas bahwa Raja Kuda mendalangi konflik tersebut.

Banyak dari kaum muslimin yang sama-sekali tidak memahami politik adiluhung, sehingga turut terjerumus dalam kobaran api murka yang secara tidak langsung mengamini kehendak dominasi US atas bumi Indonesia.

Belum selesai menghela napas, dengar kabar si Buni Yani, biang kerok sentimen SARA malah mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan Islam Medsos. Muncul pertanyaan di benak saya, FUI dan para pemuka agama yang turut meramaikan pelantikan BY sebagai pahlawan Islam Medsos, sebetulnya umatnya Nabi Muhammad atau Umat US sih? kok caranya mirip US?

Begitulah kura-kura


@habib acin muhdor



Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment