Sunday, December 4, 2016

Mereka Sengaja Menggunakan Isu Ini untuk Mengelabui Umat Islam Indonesia

DUNIA HAWA - Akhir-akhir ini Pemerintah Indonesia harus berjibaku melawan serangan bertubi-tubi yang bertujuan untuk merusak citra pemerintah Indonesia di mata umat Islam. 


Serangan tersebut bukan berasal dari peluru yang dimuntahkan oleh M16 A1 melainkan dalam bentuk Isu. Isu tersebut dihembuskan oleh mereka yang ingin merongrong pemerintah yang sah, agar rakyat Indonesia tidak lagi memercayai Presidennya. Isu yang nanti akan kita bahas bersama, juga sering digunakan untuk membunuh karakter calon presiden (sekarang presiden kita) pada pemilu presiden beberapa tahun silam.

Isu atau lebih tepatnya propaganda tersebut berupa penggiringan opini bahwa pemerintah Indonesia yang sekarang itu anti Islam dan pemerintah sudah disusupi Partai Komunis Indonesia (PKI). Ingat,  kata kuncinya adalah anti Islam dan pro PKI. Ini adalah isu yang sangat serius yang jika tidak segera diselesaikan akan mengganggu stabilitas negara.

Sekarang mari kita ulas bersama bagaimana para propagandis tersebut menggoreng isu anti Islam dan pro PKI sedemikian rupa.

Isu Pemerintah Anti Islam


Isu pertama yaitu bahwa pemerintah itu anti islam.Isu tersebut dihembuskan oleh para perongrong kedaulatan bangsa lengkap dengan varian keyword-nya misalnya pemerintah sudah menzalimi umat Islam, pemerintah sudah menindas umat Islam dan sebagainya.  Sasaran empuk propagandis tersebut adalah umat islam Indonesia yang jumlahnya ratusan juta orang. Metode yang mereka lakukan mirip dengan metode pengirim sms papa minta pulsa yang mengirim sms ke ribuan nomor, siapa tahu ada yang nyangkut.

Para propagandis juga melakukan hal yang sama, mereka menyebarkan propaganda ke seluruh rakyat Indonesia melalui internet yang di dalamnya ada sosial media, blog, youtube dan lain-lain. Siapa tahu dari ratusan juta muslim tersebut ada yang percaya.

Efek yang timbul apabila ada sekelompok muslim yang percaya isu tersebut sangat dahsyat. Agama adalah keyakinan yang terdapat di lubuk hati terdalam manusia, kebebasan beragama merupakan salah satu dari the four of freedom yang dicetuskan oleh Presiden Rooselvet.

Mendengar agamanya ditindas dan dizalimi pemerintah, bangkitlah semangat perlawanan  jihad (versi mereka) melawan pemerintah. Perlawanan tersebut bertingkat mulai dari yang paling lunak hingga paling keras. Contoh paling lunak tentu saja keyakinan di dalam hati bahwa pemerintah itu anti Islam. Sedangkan contoh yang cukup keras adalah kasus penusukan Polisi di Tangerang atau peledakan bom di gereja Samarinda beberapa hari yang lalu.

Isu Pemerintah pro PKI


Isu yang kedua adalah isu bahwa pemerintah pro PKI.Sejak sebelum Presiden Jokowi masih berstatus capres, isu tersebut sudah dihembuskan. Bukan hanya itu, seorang Joko Widodo yang asli jawa pun diisukan merupakan keturunan Cina. Luar biasa. Akan tetapi tidak sedikit yang memercayainya.

Isu pro PKI ini sebenarnya bukan cara baru. Cara seperti itu merupakan senjata ampuh yang dirakit oleh orde baru untuk menghabisi lawan-lawan politiknya. Jika ada seseorang atau kelompok sudah dicap PKI oleh orde baru, tamat sudah riwayatnya. Hukuman paling berat adalah masuk hotel prodeo sedangkan paling ringan adalah mendapat sanksi sosial dari masyarakat.

Akhir-akhir ini pun hal tersebut kembali diulang, teknik penghabisan karakter dengan cara menuduh lawan politiknya merupakan jelmaan PKI kembali dilakukan, bedanya untuk kali ini bukan dilakukan oleh pemerintah melainkan oleh perongrong kekuasaan terhadap pemerintah.

Lagi-lagi mereka menggunakan teknik mama minta pulsa, siapa tahu ada yang nyangkut. Siapa tahu ada yang percaya. Sasaran utama dari propaganda ini adalah juga umat Islam Indonesia.

Dalam benak mayoritas Umat Islam Indonesia, PKI adalah Partai terlarang yang hendak menghapus agama dari muka bumi Indonesia. Doktrin berantas komunis hingga ke akar-akarnya telah menancap kuat di benak Muslim Indonesia.

Umat Islam yang percaya isu tersebut (bahwa pemerintah disusupi PKI) tidak akan berfikir seribu kali, keputusan jihad (lagi-lagi versi mereka) pun dilakukan.

Keinginan jihad (versi mereka) pun semakin menggebu-nggebu, apalagi baru-baru ini ada upaya dialog yang melibatkan para korban peristiwa PKI. Bahkan nama Budiman Sudjatmiko pun disebut sebagai anggota PKI oleh para propagandis.

Lalu, efek yang akan timbul jika ada orang yang terpengaruh dengan isu pemerintah pro PKI, mereka akan selalu curiga dan parno terhadap aktivitas pemerintah, misalnya mereka curiga dengan adanya program Dana Desa. Program tersebut dianggap sebagai gerakan PKI, Desa Kepung Kota.

Sikap Umat Islam menghadapi isu Anti islam dan isu Pro Komunis


Umat Islam telah berkali-kali menjadi sasaran empuk pengerahan massa demi tercapainya tujuan sekelompok orang. Tanpa disadari umat Islam yang jumlahnya ratusan juta orang kerap dijadikan landas pacu tokoh-tokoh tertentu demi memuluskan karir politik mereka.

Dengan memanfaatkan isu-isu yang langsung mengarah ke lubuk sanubari umat Islam, tidak sedikit yang terpancing. Tapi sebagaimana orang yang kehilangan uang karena tertipu sms mama minta pulsa. Mereka yang terprovokasi dengan isu-isu  juga akan rugi, bukan hanya rugi materi tapi rugi pikiran.

Hebohnya peristiwa aksi Bela Islam 411 dan 212  lengkap dengan intrik yang melingkupinya bisa menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk lebih waspada dalam menanggapi isu. Hampir saja umat Islam diboncengi aksi sekelompok orang yang diduga makar, beruntung pada aksi 212, pemerintah melalui kerja keras POLRI yang bekerja sama dengan berbagai elemen Islam berhasil memisahkan air dan minyak. Dini hari sebelum 212, POLRI dengan menangkap 10 orang yang diduga akan melakukan makar. Ini berarti POLRI berhasil membersihkan aksi doa bersama umat Islam 212 dari anasir-anasir makar.

Saya percaya pembaca tidak mudah percaya adanya isu yang bermaksud memanfaatkan umat Islam.  Pembaca pasti lebih memiliki filter yang kuat dalam menerima setiap informasi yang mengarah pada ketidakepercayaan kepada pemerintah. Akan tetapi, yakinlah selama pemerintah masih berpegang pada Pancasila dan UUD 1945, umat Islam dan tentu saja umat beragama lain tidak perlu khawatir.

Terakhir, artikel ini bukan bermaksud menggurui atau mengajari saudara-saudara muslim melainkan hanya sekadar mengingatkan.  Bagi saya, dasar kepercayaan terhadap pemerintah sederhana saja, selama saya tidak dilarang untuk beribadah, berarti isu anti Islam itu tidak benar. Selama lambang negara Indonesia adalah Pancasila, berarti isu pemerintah pro PKI tersebut hanya omong kosong.Partai tersebut sudah bubar jalan, lagipula ideologi komunis sudah tidak relevan pada zaman kekinian.

Lihat Video Orasi Sri Bintang Pamungkas Dalam Upaya Mengajak untuk Makar :



@arif rahmawan


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment