Monday, December 12, 2016

GNPF-MUI, Untuk Apa Kerahkan Massa Hingga Ribuan Ke Sidang Ahok?

DUNIA HAWA - Seperti yang sudah diprediksi, sidang Ahok atas dugaan penistaan agama akan ramai. Bukan hanya ramai diperbincangkan, tapi juga ramai dihadiri. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menyatakan bakal mengerahkan 1000 orang untuk mengawal persidangan perdana Ahok yang digelar besok di gedung lama Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Nah, mau apa lagi kerahkan massa sampai seribu orang? Bukankah mengawal persidangan sudah dilakukan oleh pihak kepolisian?


Menanggapi pernyataan tersebut, kepala bidang Humas Polda Metro Jaya mengatakan pihaknya akan melakukan pengamanan mengenai apakah terdeteksi adanya gangguan, masih dikoordinasikan dengan pihak intelijen. Selain itu upaya koordinasi terus dibangun dengan sejumlah elemen masyarakat agar persidangan berjalan lancar.

Ternyata bukan saya saja yang berpikiran seperti ini. pakar hukum pidana Universitas Indonesia, Teuku Nasrullah mengaku tidak habis pikir dengan GNPF MUI yang bakal mengerahkan massa sebanyak itu. Menurutnya, pengerahan massa sebanyak itu tidak ada manfaatnya. “Buang waktu saja, seharusnya GNPF membuat tim independen, lalu analisa persidangan ketimbang mengirim ribuan orang untuk kawal sidang,” ujarnya. Dia juga menambahkan mengirim satu juta orang pun hanya akan membuat sia-sia terlebih jika mereka tidak mengerti apa-apa soal jalannya persidangan. “Lebih baik mereka di rumah, itu lebih bermanfaat, sejuta orang dikirim tapi nggak ngerti apa-apa, buat apa?” katanya.

Dia juga takut akan adanya masalah lain jika terlalu banyak orang ikut jalannya sidang. Masalah-masalah tersebut antara lain perlawanan karena tak bisa masuk, seolah-olah ada pengamanan sidang terselubung untuk menghindari massa. “Kalau massa sebanyak itu, pasti pihak keamanan bawa lebih dari itu. Apabila polisi mengamankan ruang sidang, nanti dikira tidak objektif dan menimbulkan masalah baru,” tambahnya.

Saya sepakat dengan orang ini, meski saya tidak kenal dan baru mendengar nama orang ini. Banyaknya massa seperti ini tentunya akan diikuti dengan peningkatan keamanan dan jumlah personel kepolisian. Kalau sudah begini, risiko rusuh bisa saja terjadi. Kalau begini sih bukan mengawal, malah bikin situasi tidak nyaman. Ujung-ujungnya sidang ditunda. Lagipula seperti yang dikatakan Teuku, untuk apa kirim sampai ribuan orang. Mengapa tidak kirim saja perwakilan yang terdiri dari beberapa orang yang mumpuni dan mengerti jalannya sidang sehingga nanti bisa disampaikan pada massa? Bukankah itu lebih baik ketimbang mengirim semua orang yang tidak ngerti sidang, yang ujung-ujungnya bikin rusuh? Bukankah lebih baik duduk manis di rumah, dan menunggu daripada ikut menyesakkan ruangan dan bikin gerah.

@xhardy


Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment