Tuesday, November 1, 2016

Pokoknya Si Habib Rizieq Menang Banyak Lah


DUNIA HAWA - Menurut saudara, siapa makhluk paling berani di Republik ini untuk berhadapan dengan Presiden selaku penguasa negara selain keluarganya? Tentara? Belum tentu!  Karena justru Presiden adalah Panglima tertingginya.  Para pembencinya? Ya, tapi dalam kadar tertentu (ada batasannya).  Dimana ia akan berhadapan dengan hukum jikalau sudah keterlaluan.  Lalu siapa?

Dalam pandangan subyektif saya ada 2 yaitu tukang pangkas pribadi Presiden dan Habib Rizieq. 

Tentang tukang pangkas tak perlu lagi saya jelaskan, tapi menarik untuk yang kedua.  Sudah cukup lama eksis dalam panggung agama ya berujung pada masalah politik, sosial kemasyarakatan. Memberikan ceramah, memimpin demo, menunjukkan sikap yang berseberangan dengan pemerintah, selalu reaktif dan provokatif.

Yang membuat saya tertegun, dalam satu tayangan video terbarunya, pentolan FPI ini dengan lantang menghina Presiden dan Menteri Agama dengan sebutan yang tidak pantas.  Dan ini bukan video pertama yang kita tonton.  Masih banyak video lainnya seperti penghinaan terhadap Ir.Soekarno dan Pancasila.

Apa yang menjadi penyebab rencana demo 4 November memiliki daya magis yang kuat sehingga menimbulkan kecemasan di masyarakat? Ya kembali kepada hal diatas tadi, intimidasi melalui ucapan verbal, pengerahan massa, ujaran kebencian yang berseliweran dengan bebas di dunia maya yang tidak ditangani dengan segera. Kekuatan ormas  radikal berkolaborasi dengan kekuatan politik oposisi merupakan paket komplit untuk bermanuver.

Sejak dikeluarkannya SE Kapolri tentang hate speech, bisa kita lihat masyarakat jadi lebih berhati-hati dalam bersikap dan menggunakan media sosial.  Tapi kelihatannya tidak berlaku bagi si Habib.

Entah si Habib makan beras merek apa, (saya juga kurang paham), ia menjadi sangat berani sekali dan semua pihak seperti  tak berkutik menghadapi ocehan pentolan FPI ini. Dengan mudah menghantam orang lain melalui isu penistaan agama, namun dengan bebas pula ia menghina orang lain dan menjadikan dirinya  sebagai indikator kebenaran

Ketika aktivis HAM menyebut pengakuan Freddy Budiman tentang aliran dana peredaran narkoba, dengan sigap Polri menjaga marwah institusinya.  Namun disaat Presiden negara besar ini dihina, polisi menampilkan sikap kesabaran tingkat tinggi. Sementara itu rasa aman masyarakat semakin terganggu, wibawa Presiden terus tergerus.  Muncul pemikiran mengerdilkan diri “Kalau Presiden saja diam, apalagi kami?”

Bersukurlah si Habib berada dalam masyarakat dan aparat yang punya toleransi tinggi.  Pokoknya si Habib menang banyak lah!

[washinton dedy]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment