Friday, October 28, 2016

Pro NKRI VS Pro Khilafa


DUNIA HAWA - Mungkin ada sebagian orang yang bingung kenapa tokoh tokoh NU seolah ikut mendukung dan membela Ahok sementara para ustadz dan tokoh Wahabi sangat membenci dan anti kepada Ahok. Sesungguhnya masalahnya bukan sekedar pada satu orang Ahok semata. Masalah yang sesungguhnya jauh lebih besar dari itu.

Target dari kelompok yang anti Ahok sebenarnya jauh lebih besar dari itu, Ahok sesungguhnya hanyalah sasaran tembak yang bersifat sementara alias batu loncatan semata. Jika mereka berhasil membuat semua orang muslim Indonesia benci kepada non muslim seperti Ahok maka setengah dari cita-cita mereka bisa dibilang sudah berhasil.

Sasaran asli mereka sesungguhnya adalah menghancurkan pluralisme / keragaman, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila dan NKRI serta menggantikannya dengan ideologi serta sistem mereka sendiri yang biasa disebut dengan istilah Khilafah. Hal ini sungguh bertolak belakang dengan NU yang merupakan benteng penjaga dan pelindung PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI & UUD 45).

Itulah sebabnya kenapa ulama ulama NU seperti KH. Abdurrahman Wahid, KH. Mustofa Bisri, Habib Luthfi bin Yahya, KH. Maimun Zubair dan tokoh tokoh NU yang lain selalu gencar menyuarakan toleransi, pluralisme dan humanisme sedangkan para tokoh Wahabi Takfiri seperti Abu Bakar Baasyir, Abu Jibril, Rizieq Shihab, Tengku Zulkarnain dan tokoh tokoh Wahabi lain gencar menyuarakan anti kafir, anti Pancasila, anti Bhinneka Tunggal Ika, anti keragaman dan anti toleransi.

NU adalah ormas Islam terbesar di Indonesia dengan jumlah pengikut sekitar 40 juta orang bahkan ada juga yang menyebut angka 83 juta orang. Meski demikian mereka termasuk kelompok silent majority alias mayoritas yang diam. Sedangkan kelompok Wahabi Takfiri ini sebenarnya hanya segelintir saja namun mereka termasuk kelompok noisy minority alias minoritas yang gaduh/suka ribut sehingga mereka tampak lebih menonjol namun akibatnya justru semakin memperburuk citra Islam.

Kelompok Wahabi Takfiri ini selalu mengusung dan menjual slogan “kembali pada Quran Sunnah”, “Jihad” serta “Negara Islam” tapi terbukti mereka tidak pernah berhasil meraih cita cita tersebut karena sikap egois, anti kritik dan mau menang atau benar sendiri. Pada akhirnya mereka akan saling bertikai dengan kelompok yang lain (meskipun seagama) karena setiap orang yang berbeda pendapat dengan mereka akan selalu dituding sebagai “musuh Islam”.


Tidak heran jika di negara negara dimana kelompok Wahabi Takfiri ini tumbuh subur maka negara tersebut pada akhirnya akan terjerumus dan hancur oleh Perang Saudara yang berbasis pada ideologi sektarian tersebut. Contohnya adalah konflik Irak yang telah menewaskan 1.189.173 jiwa, Perang Suriah yang telah menewaskan 470.000 jiwa, Perang Yaman yang menewaskan 7.411 jiwa, serta konflik Libya yang memakan 10.000 orang.

Pilihan ada di tangan kita. Apakah kita akan tetap damai dan bersatu ataukah kita akan terhasut oleh propaganda kaum Wahabi yang akan memecah belah bangsa dan menghancurkan negeri ini.

Salam Waras

[muhammad zazuli]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment